27 September 2016
Sehari sebelum hari ini, aku mulai keingat lagi tentang Putra. I really miss him.
Aku berniat ngirim pesan lagi ke dia, tapi aku mikir kayak "Yang kemarin aja gak diread."
Mungkin ini memang yang dia mau. Ninggalin aku tanpa ngasih kabar.
Skip.
Malam hari dengan bintang yang bertabur di langit gelap. Aku pergi untuk menginap di rumah Anggi. Dia sepupu jauh aku.
Asal kalian tau, aku sama Anggi baru tau kalau kita sepupu waktu kelas 2 SMA. Gila kan! Sekarang aku udah kelas 3 SMA.
Jadi sejak tau kita itu sepupu, kita makin dekat. Bisa dibilang kayak permen karet yang lengket di sepatu haha.
Kegiatan aku sama Anggi saat itu menonton, bercerita sampai akhirnya terhanyut ke alam mimpi.
---
Pagi harinya, dengan hati teduh seperti itulah kira-kira.
Seperti rutinitas anak remaja kebanyakan, aku membuka hp setelah beranjak dari tempat tidur. Lebih tepatnya setelah membuka mata.
Aku melihat terdapat notifikasi masuk dari Putra. Aku kira hanya salah baca. Ternyata memang benar dia.
Putra balik lagi.
Dia gak ninggalin aku.
Dia minta maaf dan kasih penjelasan."Mella? Apa kabar?"
"Maafin gue udah gak ngabarin lo beberapa bulan kemaren."
"Gue koma Mel. Kata nyokap, dia udah pasrah."
"Gue seminggu kemaren udah sadar tapi masih bedrest, gue gak bisa ngapa-ngapain mel. Gue kangen sama lo. Gue pengen langsung chat lo pas gue sadar. Tapi gue belom bisa ngapa-ngapain."
"Gue gak pengen lo mikir yang macem-macem. Gue minta maaf Mel."
Dia bilang gitu. Jujur, awalnya aku pengen marah. Pengen bilang kalo aku bingung, aku gak ada orang buat bersandar, gak ada yang mau dengar curhatan garing aku.
Tapi aku sadar, dia baru aja ngelewatin masa koma selama 2 bulan. Itu kayak suatu keajaiban bagi dia. Aku gak mungkin buat dia down.
"Mau jawaban jujur gak? I'm not okay. Gue kangen banget sama lo tau gak sih?"
"Gue tau Mel. Gue juga tau lo obviously not okay."
"Tapi gue gak bisa apa-apa mel. I could be dead in any seconds."
"I'm sorry. Gue gak tau keadaan lo. But I'm glad to know that you're back now."
Aku rasanya ingin menitikkan air mata saat itu juga. Bukan aku sedih, aku hanya terlalu senang bahwa Putra tidak berniat untuk meninggalkan aku.
"Don't leave me again please."
"I won't."
Gue seneng dia bakal jawab gitu.
Sampai akhirnya notif dari dia muncul lagi.
"Mel..."
"It might be... Weird for you to hear this. But I think I kind of love you."
Sebelumnya dia udah pernah bilang gitu, tapi itu cuma sepotong gombal garingnya dia.
Kali ini beda, aku gak ngerasain kalo dia itu lagi gombal.
"Gue gaktau mau jawab apa."
"Lo gak perlu jawab apa-apa Mel."
"Tapi gue cuma mau bilang kalo gue udah baper sejak lo gombalin gue dengan gombalan receh lo."
"Hahaha."
Kalian tau perasaan aku sekarang? Campur aduk.
Aku senang dia udah balik lagi.
Aku sedih 2 bulan kemarin dia koma, dan aku gak tau apa-apa. Gak bisa di samping dia.
Aku cuma berharap dia bisa sembuh dari penyakitnya. Biar dia gak perlu bolak-balik rumah sakit cuma karena dia lupa minum obat.
Kita bercandaan bentar, habis itu Putra bilang dia mau istirahat. Aku juga nyuruh dia istirahat, soalnya dia masih dalam keadaan belum stabil.
---
Aku pergi sekolah dengan perasaan ntahlah. Ibaratkan kalian kehilangan sesuatu hal yang kalian sayang dan saat kalian butuh dan benar-benar rindu. Kalian menemukannya lagi.
Aku senang Putra balik lagi. Sinar yang hilang telah kembali bersinar.
He's the light of my life.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Soul (COMPLETED)
RandomHanya sekedar mengenang sinar yang telah di telan sang langit kelam. 2 Oktober 2016 18.27