2 Oktober 2016
18.30
Aku berencana untuk kerumah Cindy untuk mengerjakan tugas. Tapi ayahku tidak mengijinkan.
Alhasil aku hanya merebahkan diri ke tempat tidur.
18.49
Aku mendapat pesan yang tak terduga.
"Hey."
Aku sangat senang itu pesan dari Putra. Putra memang seperti itu kalau menyapa.
Aku senang dia sudah sadar dan menyapaku seperti biasanya.
"Putra?"
Aku menunggu balasan darinya.
Ketika hpku berbunyi. Dan membaca pesan.
Rasanya aku ingin mati.
Aku ingin berteriak.
Aku ingin memaki siapapun.
"I'm sorry for saying this. Tapi abang gue udah ga ada. Gue minta Al-Fatihah sama do'a dari lo. Thanks."
Singkat. Padat. Jelas.
Ini gak mungkin.
Putra udah gak ada?
Rasanya baru tadi dia membalas pesanku dengan "Haha sini dong."
Rasanya baru tadi dia bilang kalau dia sayang aku.
Rasanya aku susah untuk bernafas sekarang.
Rasanya hatiku ingin pecah.
Tangisku mengucur dengan deras. Aku tidak mempercayainya.
Terus aku mengirim pesan untuk memastikan bahwa adiknya berbohong.
Siapapun tolong katakan kalau ini salah satu candaan konyol nya.
Tolong.
Aku belum siap.
Aku tidak siap kehilangan Putra.
Aku ingin Putra.
Aku ingin gombalannya.
Aku ingin dia.
Siapapun tolong balikin Putra.
Tolong bilang kalo Putra baik-baik aja.
Aku mohon.
"Tadi abang pergi jam 18.27."
Udah cukup.
Aku ingin Putra.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Soul (COMPLETED)
AcakHanya sekedar mengenang sinar yang telah di telan sang langit kelam. 2 Oktober 2016 18.27