c?ini kencan?

332 46 2
                                    

Baiklah..
Saya mencoba meneruskan tulisan fiksi saya tentang Jung Eunji & Kim Jongdae.
Untuk menjadi romantis itu butuh waktu. Tidak bisa tiba-tiba. Tidak bisa segera.

Note; pada bagian a & b harus dan akan dilakukan 'perombakan²'






Mereka sedang duduk berdua di perpustakaan saat ini.
Saat ini sebenarnya masih jam istirahat, tapi karena Eunji menolak Jongdae yang menawarkan untuk ke kantin bersama, terpaksa Jongdae ikut dengan Eunji yang katanya ingi mencari buku untuk referensi tugasnya yang harus diserahkan 3 hari lagi.

"Kau tau penyebab kucing selalu mengejar tikus?"

Eunji menghentikan sejenak gerakan tangannya yang sedang memilih buku di rak di hadapannya demi mendengar laki-laki yang juga sedang sangat menikmati memilih milih buku di rak yang sama di sebelahnya.

"tidak"

"aku tau.. Kau ingin tau?"

"tidak"

"tapi menurutku kau perlu tau"
......

"aku akan menceritakannya. Tp omong² bagaimana kita bisa memanggil pada satu sama lain dengan panggilan yang manis menurutmu?"

Eunji yang tadibsudah mulai melanjutkan memilih buku, kembali terhenti. Terpaku sejenak..

"panggilan yang manis? Maksudmu?"
Eunji berkata, mengerutkan sedikit dahinya dan menoleh ke laki-laki yang berdiri tidak jauh darinya itu akhirnya.

"Ya, panggilan manis. Jongin bilang, orang yang berpacaran harus memiliki panggilan manis pada satu sama lain.. Aku pikir itu tidak buruk meski rasanya itu mungkin akan jadi menggelikan.."

Eunji terdiam beberapa saat.
Sampai suara Jongdae kembali menyapa pendengarannya, menyadarkannya.

"kau sedang memikirkannya?"

Eunji tampak menggelengkan kepalanya dengan gerakan kecil.
Lalu menoleh sebentar ke Jongdae yang bahkan sedang menikmati satu buku yang terbuka di tangannya.

"Aku memang sedang berpikir tentang kita..."

Jongdae menutup bukunya dan segera mengalihkan atensinya ke perempuan yang sedang melihatnya itu demi mendengar perkataan si empunya suara

"memikirkan sesuatu tentang kita? Huwaw.."
Jongdae tersenyum kecil melihat ke Runji yang memang belum memindahkan atensinya ke selain Jongdae

"apakah itu sesuatu progres?"

"bukan. Tapi soal ketidak mengertianku mengenai alasan yang mungkin kau katakan padaku perihal sikapmu beberapa pekan lalu..."

"beberapa pekan lalu? Memangnya apa yang sudah ku lakukan? Bisa kau beritahu aku spesifik nya?"

"Kau pura-pura lupa?"
"Bukan, aku memang tidak ingat"
.
.
.
.
.
.

"Noona, aku yang akan memberi tahumu alasan nya..."

Suara Jongin tiba-tiba mericuhi pembicaraan Eunji dan Jongdae.
Membuat keduanya menoleh ke sumbernya

"Ini pesananmu, hyung.
Noona, nanti setelah sekolah berakhir kau tidak ada kegiatan ekstra, kan? Aku akan mengantarmu sambil berbincang, oke?"

Jongdae dan Eunji hanya diam menyimak bagaimana Jongin bicara lalu pergi lagi.

"duduklah dulu.. Ayo kita nikmati ini.."

Kim Jongdae << Jung EunjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang