b:saat saat diluar jam pelajaran

396 52 1
                                    

Hari pertama sebagai seorang pacar yang Jongdae rencanakan adalah menjemput pacarnya ke kelasnya lalu pergi ke kantin bersama.
Ini bukan hal besar.
Jongdae sudah berada di tingkat akhir sekolah menengah atas nya.
Jadi tentunya hal-hal sepele seperti ini tidak akan mengganggu jadwalnya sama sekali.

Terimakasih kepada sang adik yang sudah mengoloknya sebagai jomblo sejati karena kehidupannya yang membosankan karena terlalu disiplin dan tidak asik.
Kini Jongdae jadi punya list tambahan dalam jadwal keseharian nya..

Jam pelajaran season pertama Eunji baru berakhir ketika Jongdae telah berdiri di dekat pintu keluar masuk kelas itu beberapa menit yang lalu.
"apa yang kau lakukan disini?"
Tentu keberdaan Jongdae disana dengan senyuman mengembang yang seolah muncul untuk menyapa Eunji, membuat gadis itu sedikit heran dan terkejut.
"merealisasikan rencana untuk ke kantin bersama pacarku"
"pacar?"
"eum. Ayo.."
"Tunggu. Apa maksudmu? Aku bukan pacarmu?"
"Nona? Kau lupa apa yang kukatakan kemarin padamu?"
Eunji diam.
Dia tidak lupa.
Tentu saja tidak.
Itu baru terjadi kemarin dan ingatan Eunji jelas ingatan yang sangat sangat bagus, jadi mana mungkin dirinya lupa.
Tapi, itu tidak benar.
Itu tidak boleh dibenarkan karena itu hal yang sungguh tidak masuk akal.
"Memangnya apa yang kau katakan kemarin? Aku tidak menganggap itu hal yang serius jadi aku tidak peduli. Ayo Seulgi"
Eunji hampir melankah pergi bersama teman nya yang bernama Seulgi itu ketika suara Jongdae memberi interupsi untuk berhenti
"wah, ini cukup membuatku tidak merasa nyaman ketika seseorang mengabaikanku seperti ini nona.."
Jongdae berujar dengan santai sembari membawa langkahnya untuk mendekati dua gadis itu
"nona Seulgi, kau tidak keberatan kan jika ku pinjam temanmu ini untuk saat ini? Eum?"
"ya?"
Gadis bernama Seulgi itu tampak sedikit tergeragap ketika secara tiba-tiba Jongdae bicara padanya
"Kau tidak mendengarku?"
"ah tidak, bukan.. Aku dengar. Aku mengerti. Aku akan pergi sendiri kalau begitu..."
Gadis itu menjawabnya dengan cepat dan secepat itu pula dia melangkahkan kaki nya menjauh.
Jongdae tersenyum melihatnya.
"siapa kau ini sebenarnya? Apa kau seorang preman?"
"Preman? Aku? Apa kau bercanda?"
Eunji tidak menjawab Jongdae. Dia hanya menampilkan tatapan tidak sukanya pada lelaki itu.
"ayo, sepertinya aku merubah rencanaku.. Masih ada waktu 20 menit lagi sebelum jam istirahat kita habis" ujar Jongdae sembari melihat jam tangan nya.. mengedikkan dagu nya dengan menatap Eunji yang memang masih menatapnya tidal suka.
Jongdae tersenyum lagi.
"ayo, jangan membuang waktu hanya dengan menatapku seperti itu disini" Jongdae mulai membuat langkahnya.
Tapi Euji masih diam di tempat nya. Jongdae menghentikan langkahnya dan menoleh
"Apa kita perlu berjalan bersama dengan bergenggaman tangan? Kau mau begitu?"
"Siapa kau ini sebenarnya? Jangan berpikir kau bisa mendominasiku apalagi mengintimidasi"
"Ayolah nona, kau tidak akan membahas tentang kita disini kan? Itu benar-benar tidak elegan kalau kau mau tau pendapatku"
Eunji kemudian diam lagi.
Sebenarnya Eunji adalah gadis remaja yang sangat peduli pada penilaian orang lain tentang sikap-sikapnya, jadi dia menjadi agak sedikit terpengaruh oleh kata-kata lelaki seumuran nya itu
"ayolah nona cantik, aku tidak bisa menghabiskan waktuku seperti ini"


Jongdae berhasil membuat Eunji mengikuti nya untuk mencari makan di luar kantin sekolah.
Bagi Jongdae kegiatan seperti ini sangat melelahkan. Ini benar-benar bukan gayanya.
Tapi demi sebuah pembuktian diri terutama dihadapan adik laki-laki nya yang 'nakal' itu dia rela. Rela memakai gaya yang bukan dia sekali.


"Ini sebenarnya sangat sangat melelahkan bagiku. Cukup mengejutkan aku ditolak seperti ini. Kupikir upaya ku tidak akan menemui kesulitan, nyatanya aku salah"
Jongdae menghela nafas setelah mengungkapkan keluhan nya dihadapan Eunji yang tengah menyedot jus mangga pesanan nya.
"setelah ini tolong jangan membuat keributan lagi ketika kita harus pergi berdua ya.. Itu benar-benar tidak keren kau tau?"
"apa aku perlu peduli? Ketika seseorang tiba-tiba menghampiri mu dan dengan lagak sok nya meminta... Ah bukan, memerintahmu menjadi pacarnya, apa itu masuk akal?"
"Baiklah, jika menurutmu aku perlu minta maaf untuk itu aku minta maaf... Tapi meskipun begitu itu tidak akan metubah keputusanku.. Kau tetap jadi pacarku mulai saat ini. Oke? Fix."
"Kau gila ya?" Jongdae malah tersenyum khas nendengarnya.
Dia mengulurkan tangan nya agar Eunji menyambutnya
"Perkenalkan, namaku Jongdae. Kim Jongdae tepatnya. Mulai saat ini kau akan menambahkan aku dalam  list di buku catatan mu.. Untuk lebih mengenal aku sebagai pacarmu. Catat juga tanggal ini. Kita akan menjadikan nya ingatan setiap tahun nya. Suuuttt sudah jangan mendebat. Percaya saja kau tidak akan menyesal"


Kim Jongdae << Jung EunjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang