Part 14

1.2K 28 7
                                    

Fanni POV

Tak terasa.. sudah hampir setengah tahun aku hidup tanpa kak Alvin di dekatku. Aku tak bertemu dengannya sudah setengah tahun lebih bulan. Dan setengah tahun lebih pula dia tak pernah Menghubungiku. Menanyakan kabarku pun tidak pernah. Hah.. Mungkin dia sibuk dangan Calon Istrinya dan pekerjaannya.

Aku memang tak pantas untuk di pikirkan. Aku hanya orang tidak penting.

 Tapi.. Walaupn begitu.. Sungguh.. Aku-akui.. Aku sangat merindukannya. Aku tak bisa sedikitpun melupakannya. Aku tak bisa sedikitpun membencinya.

Selama kak Alvin jauh dariku.. Dan mungkin selamanya akan jauh dariku... Faris selalu ada untuk. Menghiburku, menjagaku.. Menemaniku... Aku harap.. Faris takka  menyakitiku.

"Fanni.. Kenapa ngelamun? Kok Akhir-akhir ini kamu sering ngelamun sih?" Tanya Bu Riska. Eh?Sudah berapa lama aku melamun?. "Ehehe.. maaf bu.. saya.. lagi mikir kok.. Hehehe" Jwabku dengan tertawa dibuat-buat. Bu Riska hanya tersenyum Simpul kearahku, kemudian berkata "Kalo mau curhat.. Ke ibu aja.. " Aku hanya mengangguk.

Kriing.. KriiinnggBel berbunyi, menandakan waktu istirahat. Ini waktu istirahat kedua.

Bagi para Pengurush OSIS.. Berkumpul di ruang OSIS. Terimakasih.

Pengumuman terdengar dari ruang OSIS yang di sampaikan langsung oleh Hafiiz. Aku dan Nurul bergegas menuju ruang OSIS.

Sesampainya di ruang OSIS, kami segera memulai Rapat.

"Oke.. 3 hari lagi acara kita laksanakan.. Karena besok hari sabtu, maka besok kita tidak bisa Rapat di sekolah.. Jadi.. ada yang mau merelakan Rumahnya untuk Rapat OSIS?" Tanya Hafiiz.

Hening sejenak. Kami berpikir. Tiba-tiba..

Faris mengacungkan tangan. "Ya? Faris?" Kata Hafiiz "Iya, kak.. hari sabtu bisa rapat dirumah saya.. Deket kok.. di *****..." Kata Faris dengan antusias.

"Oke.. Jadi.. Besok kita Kumpul di rumah Faris... Dateng jam 9 tepat.. yang telat.. mendapat sanksi..." Kata Hafiiz dengan serius. Kamu hanya mengangguk. Huh.. Aku sebenarnya tidak setuju...

Kemudian kami membahas tentang acara-acara dan perlengkapan apa saja yang kurang.

Beberapa menit kemudian, rapat selesai. Aku dan Nurul segera ke kantin karena belum makan siang.

Saat aku dan Nurul sedang makan di kantin..

"Hai, Fan.. Lo tau kan rumah gue dimana?" Tanya Faris sambil mengambil sebuah Roti isi kemudian menghampiri aku dan Nurul

"Iya.. gue tau tempatnya doang.. tapi gue gatau rumah lo yang mana.." Jawabku sambil terus memakan makananku.

"Pokoknya rumah gue itu rumah di gang pertama, di ujung gang.. Catnya warna Merah pudar, gerbangnya warna Biru.." Jelas Faris. Aku dan Nurul hanya mengangguk.

"Oh.. Oke oke.. Makasih.." Jawabku. Faris hanya mengangkat alis dan tersenyum. Kemudian kembali ke kelasnya.

Setelah selesai makan siang, aku dan Nurul pun kembali kekelas.

******

Huh.. Akhirnya aktivitas hari ini selesai... Gumamku saat berjalan menuju mobil.

Aku sampai di rumah sebelum maghrib. Sesampainya di rumah..

"Mah.. Besok Fanni ada rapt OSIS di rumah Faris.." Kataku dengan maksud meminta izin "Ooh.. Jauh ga? Jam berapa?" Tanya Mamah "Engga kok... Jam 9 mah.." Jawabku. Mamah mengangguk. "Ya.. Boleh.. tapi pulang jangan kesorean yaaa.." Kata Mama. Aku hanya mengangguk sambil tersenyum,

I Love You, Kakak ^-^)/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang