Part 10

1.3K 32 4
                                    

Fanni POV

Ini sudah hari jum'at.. Dan semenjak kejadian itu.. Selama 5 hari.. Aku tidak bertemu dengan kak Alvin. Tapi, jika bertemu dengannya hanya akan membuat hatiku sakit, lebih baik aku tidak bertemu dengannya untuk sementara.. atau bahkan, selamanya..

Aku baru ingat... Hari Minggu akuHarus latihan ekstra untuk Tournament kungfu.

"Ah.. Bosen banget.." Gumamku. Hm.. Aku pikir, bermain dengan Laptopku akan sedikit menghilangkan rasa bosan..

Aku membuka akun Skype, Facebook, Twitter dan E-Mail ku. Saat baru saja membuka Skype, ada pesan dari Faris.

Fan.. Ada apa sih sama lo dan Kak Alvin. Kalian kenapa? Maaf gue kepo.. yaa.. kali aja gue bisa bantu :)

hmm.. Aku tidak tau harus memberi tau atau tidak. Lagi pula, apa yang akan dilakukan Faris jika dia tau masalahnya? Apa dia bisa menyembuhkan sakit hatiku? Apa dia bisa menghilangkan cinta kak Alvin untuk wanita itu? Ah.. Sudahlah..

Ga apa-apa.. gue rasa, lo ga perlu tau

Yeah.. Aku memang masih sangat mencintai kak Alvin. Aku jatuh terlalu dalam.

Aku tidak bisa membenci kak Alvin. dan mungkin, takkan pernah bisa. Bahkan melupakannya sedikitpun, aku tidak bisa. Aku tidak bisa melupakan tatapannya, senyumnya, suaranya, sikapnya, sapaannya, lambaian tangannya saat bertemu denganku... Ah.. Semua itu membuatku merindukannya. Sia-sia, memang. Tapi, inilah perasaanku.

Sudahlah.. percuma saja aku memikirkannya. Dia juga tidak pernah memikirkanku.

Aku sadar dari lamunannku. Melihat Laptopku. Ternyata ada balasan dari Faris

Gue harus tau masalah lo, Fan.. Gue tau ada masalah penting diantara kalian. Kak Alvin cuma diem aja setiap gue tanya tentang masalah ini. Kak Alvin juga udah 5 hari ini gak kerja dan ga jemput gue. Dia cuma diem aja di rumah.. Gue gatau dia kenapa.. Ibu sama Bapa aja bingung... Tolong kasih tau gue, Fan...

Balasnya panjang lebar.

Hah? Kak Alvin kenapa? apa gara-gara aku? Apa aku  harus memberi tau tentang masalah ini kepada Faris? Ah.. Oke.. Aku akan memberi taunya

Oke.. gue kasih tau lo.. Pas hari senin, pulang paskibra.. Gue sama si Alba pergi ke toko buku buat beli novel dan komik terbaru kesukaan gue. Pas gue udah selesai nyari, gue pergi ke kasir. Tapi, pas gue jalan menuju kasir, Gue gak sengaja nyenggol laki-laki sama perempuan yang mungkin pacaran. Dan mereka lagi jalan dan gandengan tangan mesra banget, dan si laki-laki itu natap si perempuannya romantis banget.. Pas gue liat.. Ternyata laki-laki itu kak Alvin, ris..

Balasku panjang kali lebar.  Hm.. aku harap Faris bisa mengerti. Taklama, Faris membalas

Hari senin? Oh.. Itu.. Cewek itu tuh Stella.. Mantan pacarnya kak Alvin pas SMA. Gue paham perasaan lo, fan.. gue ngerti... Oh iya, kak Alvin.. Bulan depan mau pergi ke California selama 1 tahun untuk keperluan kantornya.

Apa? Manta pacar? Kenapa semesra itu...? Ah.. mungkin masih ada cinta di hati mereka berdua. Dan.. Kak Alvin.. Akan pergi ke California bulan depan.. Ini membuatku semakin sakit... Mungkin takdir menentukan bahwa aku bukan jodoh kak Alvin.. Aku tau itu.. Sudahlah..

Aku mematikan laptopku, karena aku pikir, lebih baik aku istirahat.

******

"Fanni.. Ayo bangun.. Katanya mau latihan?! Cepet bangun, Fanni!" Bentakkan Papa terdengar dari luar kamar, membuatku kaget dan keluar dari mimpiku. Mimpi yang indah, tapi menyakitkan..

I Love You, Kakak ^-^)/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang