-Enam-

24.3K 1.2K 49
                                    

Visualisasi Khanza👆muka wanita penyabar dan polos tapi unyu-unyu😳 namanya Saira Mirror, selebgram muslim asal Thailand.

Happy Reading!

*****

"Fix, tiga ribu undangan untuk resepsi nanti."

Arumi membaca nama-nama yang tertulis di kertas polos sambil meminum sari jahe hangat yang sudah ia siapkan sebelumnya. Sementara di seberangnya, Harris justru terbelalak kaget, bagaimana tidak? Ibunya baru saja mengatakan tiga ribu undangan?

Tiga ribu? Ya ampun!

"Mama mau ngadain pertemuan buat bikin partai?" Arumi mengernyit, bingung. "Undangan tiga ribu orang? Harris nggak setuju, itu terlalu banyak."

"Lho.. ini kan sudah termasuk kolega Papa dan kamu, teman Papa, teman Mama, teman kamu, teman Khanza dan teman Alana. Keluarga besar kita dan keluarga besar Khanza, teman arisan Mama, teman nongkrong kamu saat kuliah, karyawan kamu di kantor, termasuk satpam dan cleaning service. Juga mantan-mantan pacar kamu, dan mantan pacar Mama.."

"Uhuk..!" Armadi meraih gelas air mineral di hadapannya, matanya menatap Arumi dengan tatapan sengit. "Mama ngapain mau undang mantan pacar Mama segala? Mau pamer punya mantan?"

"Bukan gitu Pa, Mama kan cuma.."

"Kalau gitu undang mantan pacar Papa dan keluarganya sekalian." Armadi menyahut, memotong ucapan istrinya.

Harris berdecak kesal sambil menggelengkan kepalanya. "Please, Ma, Pa. Ini bukan acara pertemuan mantan, ngapain harus undang-undang mantan sih?"

"Jelas kamu keberatan, orang mantan kamu aja ada ratusan kok. Nanti kamu di keroyok lagi," Arumi terkekeh geli.

"Ya udah nggak usah undang-undang mantan pacar," Armadi menengahi. "Mending undang yang pasti-pasti aja deh, tiga ribu terlalu banyak Ma, Mama undang siapa lagi memangnya?"

"Ini Pa, teman di facebook, twitter, instagram, path dan sosial media lainnya."

Ya ampun!

"Itu nggak penting Ma, yang penting itu yang kita kenal aja."

"Iya, lagian Mama kenapa sih, acara pernikahan aja harus kayak acara pengangkatan jadi Ratu. Pokoknya Harris nggak mau terlalu banyak. Titik!"

"Iya deh iya," Arumi mendesah pasrah. "Bakal Mama coret lagi sebagian, anak sama Bapak sama aja, sama-sama nggak asyik." Arumi menggerutu sambil menatap kembali kertas berisi daftar nama-nama orang yang akan di undang.

¤¤¤

"Ini desain gaunnya, apa ada yang mau di tambahkan?"

Khanza menunduk seraya memperlihatkan desain gaun pada salah satu kliennya yang baru datang ke butik, bersama calon suaminya.

"Tidak, ini sudah sangat bagus. Iya kan, sayang?"

Senyum Khanza tersungging begitu saja, melihat kemesraan pasangan yang ada di hadapannya, rasanya ia sedikit iri. Apalagi Rasya dan Kikan adalah pasangan yang sangat serasi.

"Kita pilih yang ini saja, kira-kira bisa selesai kapan Mbak?"

"Pernikahannya satu bulan lagi? Insha Allah kita akan menyelesaikan desainnya secepat mungkin."

"Terima kasih, kalau begitu kita pamit."

Khanza berdiri seraya berjalan bersama pasangan itu menuju pintu utama, saat dirinya hendak melewati kursi yang ada di teras depan, saat itu pula ia melihat Harris yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya.

Istri Pilihan AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang