Rooftop

184 18 4
                                    

Tempat yang kini dituju Arka, Rooftop. Tadi setelah makan terbesit ide jahil untuk mengerjai Kara. Arka telah menginjakan kakinya di lantai Rooftop. Dia berjalan mengendap-endap kek maling dan..

Dorr!!!

"ANJING!!SETAN!!" teriak Kara latah karena dia hampir terjungkal sangking kagetnya.

"Bhahahahaaa.." tawa Arka pecah ketika melihat ekspresi Kara yang menurutnya sangat lucu.

Setelah tawanya reda, dia melirik kearah Kara yang saat ini menatapnya tajam. Dia tahu, kakinya harus segera melangkah menjauhi gadis itu

"Kaburrr!" dia langsung ngacir kebawah dan langsung dikejar oleh Kara.

"ARKA SETAN! SINI LO! Kurang ajarr. Kalo gue jatoh gimana? ARKA!!" Kara terus berlari sambil teriak-teriak.

"AWAS ADA SINGA NGAMUK!!" balas Arka tak kalah kencang.

Kini mereka menjadi pusat perhatian karena memang ini sedang jam istirahat. Otomatis banyak siswa yang sedang berkeliaran di koridor. Ini bukan hal yang baru untuk mereka semua.

Dua most wanted sekolah kejar-kejaran. Satunya ganteng, satunya cantik. Perfect!
Hampir setiap hari ada aja kelakuan mereka yang ngebuat sekolah heboh.

Saling nyumputin sepatulah,

Lempar-lemparan balon yang isinya air,

Terakhir, mereka saling pilok mobil masing-masing.

Konyol??

Emang.

Setelahnya mereka malah ketawa-ketiwi sambil rangkul-rangkulan.ck

Kini mereka berlari memasuki kantin. Semua mata yang ada di sana memandang mereka iri dan kagum.

"Mereka berdua cocok ya.."

"Best couple lah pokonya mah"

"Ih mereka tuh ga ada cape-capenya yah kejar2an mulu."

"Cih! Dasar cewe kegatelan! Ngejar2 si Arka."

Begitulah kiranya komentar para siswa di SMA Ardan jika melihat mereka seperti ini. Tetapi Arka dan Kara tidak pernah menghiraukannya.

Dan untuk komentar yang terakhir, itu berasal dari mulut Alvina a.k.a Vina yang kebelet bangen jadi pacar Arka. Mimpi kali Arka suka sama cewek model cabe-cabean kaya dia. cabe-cabean org bilang cewek murahan,, cabe-cabean.. Eh, kok malah nyanyi! Sudahlah lupakan-_-.


Larian Arka terhenti karena tarikan di rambutnya. "Arghh.." rintahan keluar dari mulutnya. Orang yang menjambaknya memang tak punya hati.

"Kena kan lo! Maksud lo apa hah! Ngagetin gue gitu. Klo gue jatoh dari atas gimana? Lo mau tanggung jawab? Guekan belom lulus belom ngebahagian bonyok belom pacaran belo.." cerocos Kara terhenti karena Arka menoyor kepalanya.

"Jangan curhat nyet! Lepasin njing! Sakit."

"Liat aja pembalasan gue nanti."
Setelah itu Kara melepaskan jambakannya karena melihat kedua sahabatnya memasuki kantin.
"Oke gue tunggu, yang." balas Arka sambil mengedipkan sebelah matanya, lalu berlalu.
                             
Vivi, salah satu sahabat Kara yang sama badgirl-nya, player pula, ya wajar sih orang dia cantik. Dan Keisha, beda dari keduanya. Keisha lebih kalem, dingin, cuma kalau ngumpul bertiga sama aja gesreknya.

"Keisha! Vivi! Sini lo." orang yang dipanggil langsung menghampirinya.

"Apaan sih Ra. Teriak-teriak mulu kerjaan lo. Dikira kita budeg apa!" semprot Vivi saat mereka baru saja duduk di bangku paling pojok yang hanya dibalas cengiran oleh Kara.

Unusual LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang