The Day

147 14 4
                                    

Author POV

Hari demi hari telah Kara dan Arka lewati. Ini lah harinya. Dimana Kara akan menyandang gelar Nyonya Ferdinan dibelakang namanya.

Kini Kara sendiri sedang menatap cermin didepannya. Memastikan bahwa riasan pengantin itu cocok untuknya.

Gaun putih berlengan panjang dengan corak bunga-bunga terasa sangat pas ditubuhnya. Riasan yang tidak terlalu menor yang menambah kesan natural terpoles rapi diwajah cantik milik Kara.

Pelaksanaan ijab kabul memang dilaksanakan di rumah Kara--satunya lagi, yang lebih dekat dengan tempat resepsi. Resepsinya, nanti akan diadakan di salah satu hotel milik keluarga Ferdinan. Hadirin yang hadir pun hanya sanak sodara dari kedua keluarga. Tidak ada sahabat atau teman mereka yang diundang. Pernikahan ini di rahasiakan.

Entah bagaimana perasaannya sekarang. Campur aduk.

Apakah ia harus senang? Karena gak jones lagi..

Atau harus sedih karena nikahnya sama Arka? Si musuhnya dari orok itu..

"Ra," dia menoleh saat dipanggil. Ternyata kakaknya, Raffa.

"Apaan kak?" dia berdiri dan ikut duduk disebelah kakaknya yang terlebih dahulu duduk dipinggir kasur.

Raffa menatap jahil kearah adiknya, "Cie.. Yang mau nikah."

"Apaan sih lo kak. Garing tau gak," ucap Kara kepada lelaki berpakaian tuxedo hitam itu.

"Lo baik-baik sama si Arka. Jangan berantem mulu, nanti dia adalah suami lo. Lo harus nurut semua apa kata dia. Jangan jadi istri durhaka." cerocos Raffa panjang lebar.

Kara hanya mengangguk, "Akan gue coba."

Tiba-tiba Raffa memeluk adiknya itu erat. Tentu saja Kara membalas pelukan itu lalu dia berkata, "Lo adalah kakak terbaik di dunia."

"N'tar kalo udah nikah sering main-main rumah ya dek, jadi gue gak kesepian," Raffa sedikit melonggarkan pelukannya.

"Nah, buru-buru move on dong! Jadi ada yang nemenin." Raffa sontak melepaskan pelukannya.

"Idih nyebelin banget sih lo jadi adek!" Raffa menoyor kepala Kara. Kara hanya tertawa lepas melihat menderitaan kakaknya itu yang sama sekali belum move on dari masa lalunya. Bukan, bukan dengan si wanita yang dijodohkan denganya, melainkan cinta pertamanya. Cinta asli yang tumbuhnya dari hati.

Tanpa mereka sadari, orang tua mereka-Helena dan Gevan memperhatikan keduanya dari ambang pintu. Senyuman, hanya itulah yang menghiasi wajah mereka saat itu.

***

'Saya terima nikah dan kawinnya Kara Vega Ardan binti Gevan Jafian Ardan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai.'

Arka menyelesaikan ijab kabul itu dengan satu tarikan nafas. Dia lega. Setelah sebelumnya gemetar hebat akibat gugup takut salah nyebut.

Lelaki ber-tuxedo putih itu tersenyum puas. Kini dia adalah seorang suami.

***

Arka POV

Jadi bener, gue sekarang dah jadi seorang suami? Alamak.. Tadi gue deg-degan banget takut salah nyebut nama. Untunglah itu gak terjadi.

Sekarang waktunya gue jemput si pengantin wanita dari kamarnya. Gue berjalan kearah kamar si Kara yang jalannya udah gue hafal diluar kepala. Sering banget gue mah masuk ke kamar dia. Buat ngambil cemilan kalo persedian di kamar gue habis. Ngirit dikit, nggak masalah kan.

Gue membuka pintu itu perlahan. Gue terpana.

Kara cantik pake,

bingitsss.

***

Author POV

Arka masih terpana akan kecantikan Kara yang sama sekali tak pernah ia lihat sebelumnya. Wajar, Kara tidak pernah berdandan.

Secara tak sadar, dia maju selangkah demi selangkah menghampiri seorang cewek yang sekarang berstatus istrinya itu.

Dipandangnya lekat-lekat wajah Kara. Kara juga hanya diam seperti patung. Atmosfer permusuhan diantara keduanya entah hilang kemana. Bagai meluap hilang bersama hembusan angin.

Arka menggerakan tangannya ke pipi Kara, membelainya dengan lembut. Kara masih terpaku.

Dia memejamkan matanya begitu tangan besar itu membelai pipinya dengan lembut, seakan terbawa suasana nyaman yang baru kali ini dia rasakan.

Namun ada yang aneh saat matanya terpejam. Ada suatu benda kenyal menempel tepat dibibirnya. Ia tersentak begitu mengetahui apa benda itu.

Itu bibir Arka yang menempel tepat dibibirnya.

'First kiss gue!!' batinnya berseru.

***

Tbc..

Sebelumnya mau bilang makasih sama yang udah baca terus nge-vote cerita ini.

Aku juga mau minta saran dari kalian para readers,

1. Arka-Kara tinggal di Apartemen?

Atau

2. Arka-Kara tinggal di rumah baru mereka?

Mohon sarannya yaa..

Love❤


Unusual LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang