19.

281 54 7
                                    

Ralat : Daniella meninggal pas Lily umur 10 tahun. Harry nyusul enam tahun kemudian, Lily 16 tahun.

Enjoy!

+++

Saat itu sudah tengah malam, dan Michelle sudah tertidur pulas di atas tempat tidurnya yang nyaman.

Cahaya bulan purnama menembusi jendela kamarnya, memberikan penerangan alami kepada ruangan itu. Suasananya begitu tenang, dan sang pemilik kamar telah bermimpi dengan damai dalam tidurnya.

Tapi tidurnya diganggu oleh suara dering ponsel dengan lagu Animals dari Maroon 5 yang memecah keheningan yang nyaman itu. Pemilik kamar terbangun, tak lupa mengerang kesal dan mengucapkan rentetan kata kasar sambil mencari ponselnya, masih dengan mata tertutup.

Saat tangannya menemukan benda pipih itu, dengan otomatis dia menekan tombol yang sudah dihafalnya luar kepala.

"Apakah kau tidak bisa menghargai yang namanya jam istirahat?" Ujarnya kasar tanpa mengucapkan salam.

Orang dari seberang telfon segera meminta maaf.

"Maaf, Michie, tapi bisa aku minta tolong?" Suara pria. Berat dan agak serak. Kesadaran Michelle yang mulai kembali mencoba mengingat suara siapa itu.

"Ini siapa sih." Gerutu Michelle sambil membenamkan kepalanya di bantal. Suaranya jadi tidak jelas.

"Harry. Bisa minta tolong tidak? Pentiiiing sekali," suara memohon Harry kembali terdengar, dan Michelle menghela nafas panjang. Bisa dibilang dia memang tidur seharian, tapi jam malamnya tetap tak boleh diganggu gugat oleh siapa pun.

"Apaan."

"Temani aku. Barang hanya satu jam saja."

Michelle terdiam. Menemani? Tengah malam?

"Kau tidak sedang berencana untuk menculik atau membunuhku, kan?"
"Tidak lah. Ikut saja, tolonglah,"

Michelle terdiam.

"Oke. Tapi belikan aku pizza dalam perjalananmu kesini."
"Sip. Pakai sesuatu yang hangat."

Michelle bangkit dari tempat tidurnya, lalu meregangkan tubuhnya. Dia berjalan pelan menuju lemari, menarik keluar celana jins hitam dan baju kaos serta jaket abu-abu. Persetan dengan wajahnya dan nafas bau, Michelle hanya mengatur rambutnya.

Setelah siap, barulah gadis itu mengecek jam. Pukul satu pagi lewat lima menit.

"Apa yang sudah kulakukan?"

+++

Harry bersyukur Michelle tidak banyak bertannya. Gadis itu melompat keluar dari jendela kamarnya di lantai dua seolah-olah itu hal yang biasa ketika Harry datang menjemputnya.

Dia berjalan dengan tangan dimasukkan ke dalam saku jaketnya, matanya memandang mobil Harry.

"Kau berhutang banyak padaku." Ujarnya iseng setelah masuk ke dalam mobil yang hangat, dan Harry terkekeh.
"Kurasa sudah lunas dengan jumlah jajanan di belakang sana," Pria itu menunjuk ke bangku belakang, dimana ada tiga kotak pizza, diikuti dengan beberapa kotak McDonalds yang mengeluarkan aroma yang menggugah selera. Tak lupa ada lima botol pepsi dalam sebuah plastik. Mata Michelle yang tadinya masih menahan kantuk langsung membelalak.

"Kau serius?? Demi Ibu Pearl yang tidak kuketahui namanya, terima kasih!!"
"Sama-sama." Harry berujar ringan sambil menjalankan mobil, dan Michelle meraih kotak McDonalds pertama. Isinya hamburger.
"Ini boleh kumakan?"
"Tentu saja. Kalau bukan kau, mau siapa lagi?"

Chasing Summer [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang