10.

358 55 6
                                    

"IPHONE-KUUUUUUUU!"

Louis tidak bisa menahan kepanikannya. Ponsel itu jatuh ke lantai berkarpet, dam untungnya tidak terjadi cedera apa-apa. Ren tersadar dari lamunannya, dan segera meminta maaf.

"Maaf, Louis, aku tidak sengaja, apakah ada kerusakan?" Ren ikut berjongkok di lantai, memandang Louis dengan panik.
"Untungnya tidak apa-apa. Ah syukurlah," Louis memeluk iphonenya dengan erat.

Setelah menolak permintaan Ren yang memaksa untuk membelikan ponsel baru untuknya, Louis berkata bahwa dia akan memaafkan Ren kalau membuat video dengan durasi satu menit untuk Michelle.

"Oke, mulai, Ren." Suasana jadi lebih akrab diantara keduanya sekarang.

"Um, hai, Michelle," Ren tersenyum, membayangkan wajah Michelle atau Daniella sambil menatap kamera ponsel.
"Semoga cepat sembuh dari kecelakaanmu, ya," Ren bingung harus berkata apa lagi, sementara Louis mengangkat satu jari, memberi kode untuk Ren agar mengucapkan satu kalimat lagi.

"Dan kau sangat cantik, Louis menunjukkan fotomu tadi. Mungkin kita bisa bertemu kapan-kapan. Da-ah," Ren melambai, dan Louis mengacungkan jempol.

"Terima kasih banyak Ren! Aku pulang sekarang."

Setelah Louis pergi, Ren menghela nafas panjang dan bersandar di meja kerjanya.

"Sial," umpatnya.

Ren juga membawa memori masa lalu, sejak usianya dua belas tahun. Di ulang tahunnya yang ke-13, Ren bertemu Niall yang adalah anak partner kerja orang tuanya di Irlandia. Tapi Niall tidak membawa memori itu sampai ulang tahunnya yang ke-15.

Ren nyaris gila saat itu. Kenangan pertempuran lama, sahabat-sahabatnya, Minerva, dan terutama satu orang yang menjadi kunci semuanya : Daniella.

Dia lalu bertumbuh, dan mengambil alih perusahaan orang tuanya. Dua hari lalu bertemu dengan Louis Tomlinson, dan dia sedikit kecewa karena Louis tidak membawa memori itu. Ren sempat bertanya-tanya, apakah ini hanya kebetulan belaka? Atau memang sudah direncanakan seperti ini? Dia tidak pernah percaya pada reinkarnasi sebelumnya, tapi ini menjadi bukti nyata.

Berdua dengan Niall mereka berusaha mencari informasi, dan menemukan situs di internet soal reinkarnasi, dan kemungkinan seseorang akan membawa memori lama di tubuh barunya. Tapi tidak ada yang membantu mereka karena isi semua situs rata-rata sama.

Jiwa bertambah tua, terus berkembang, dan saat tubuh meninggal, jiwa itu kembali kepada Sang Pencipta yang akan mengirimkannya ke dalam tubuh janin yang dikandung seorang ibu. Saat dia lahir di tubuh baru, tubuh itu tidak akan mengingat perjalanan jiwanya yang sebelumnya. Siklus itu akan terus berputar.

Ren tidak terlalu memikirkan hal itu sampai dia bertemu Harry. Tatapan pria itu sejak awal mereka bertemu tampaknya mengatakan sesuatu, apakah pria itu juga mengingatnya?

Dan situasi bertambah buruk saat dia melihat foto Michelle.

"Astaga," Ren memijat dahinya. "Aku bisa gila."

+++

Michelle menghempaskan diri di atas tempat tidur setelah satu hari yang panjang. Dia memang jadi menemani Zayn sampai jam lima, dan agak molor sedikit. Orang tuanya ada di lantai bawah, di ruang kerja masing-masing, sementara Michelle yang kelelahan berbaring di atas tempat tidurnya.

Gadis itu kemudian mendengar suara dentingan dari ponselnya, tanda ada pesan baru yang masuk. Louis.

Semangat Michelle kembali muncul. Dia memang ingin bicara dengan Louis, dan memastikan kalau sahabatnya itu tidak akan melupakan oleh-olehnya Sabtu nanti.

Chasing Summer [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang