15. Balkon Kamar

876 137 172
                                    

"Jim, sudah terlihat seksi belum?"

"Idih. Kurang sek-"

"Jim, jerukmu yang kau taruh kulkas kupinjam sebentar ya, untuk nyumpel dadaku biar agak gedean dikit."

"YAK-"

"Jim, tolong ikatkan korsetku."

"Ogah! Kau kira aku ini pac-"

"Jim, Jim, Jim. Bagus pakai rok gemes atau hot pants ?"

Sudah puluhan kali Jimin mencoba focus menatap ponselnya di ruang tengah sambil menyeruput sebuah kopi hangat di malam yang dingin ini. Namun tetap saja, gadis itu. Gadis bermarga Byun yang cerewet minta ampun itu membuatnya gelagapan.

Heol. Bahkan perkataan frontal Eunji benar-benar membuat Jimin panas dingin sendiri. Padahal Eunji tahu kalau Jimin itu memiliki otak yang tidak baik, tapi tetap saja, wanita itu bertanya dengan Jimin tanpa ragu-ragu sedikitpun.

Dilihatnya wanita bermata bulat itu sedang menungging memakai sepatu kets berwarna pinknya, yang senada dengan sebuah rok pendek yang memperlihatkan celana dalam hitam milik Eunji.

"Jangan dilihat Jim, inget dosa. Ini zina mata Jim!"

Uh! Jimin menggeleng cepat, mengusir pemikiran kotornya yang sudah dalam mode on saat ia menatap celana dalam hitam serta rok gemes pink milik Eunji didepan sana.Dengan cepat, Jimin menutupi pemandangan 'langka' tersebut menggunakan ponselnya.

Tapi bukannya menutupi pemandangan ena itu, ponsel  Jimin seakan-akan menjadi transparan. Ia seperti dapat melihat pose seksi Eunji walau ponsel telah menghalangi mata sipitnya.

"AH SIALAN!" teriak Jimin frustasi sambil melempar ponsel tersebut kearah bokong Eunji.

Untung saja bokong Eunji elastis, jadi ponsel Jimin tidak tergores akibat lemparan itu.

Pikiran Jimin telah berada pada mode bahaya sekarang, dan ia tidak ingin diusir dari kontrakan hanya karena ia menerkam Eunji yang telah membuatnya merinding itu.

Maka ia memilih berjalan ke dalam kamarnya dan mengabaikan Eunji yang masih setia bertanya tentang baju yang harus ia pakai untuk kencan beberapa menit lagi.

Ya. malam nanti. Byun Eunji berkencan dengan Min Yoongi lagi. Tak ada salahnya, karna memang itu hak seorang pacar untuk berkencan.

Dan Jimin tahu itu, tapi entah kenapa rasa tidak rela itu keluar di lubuk hatinya. Mungkin ini karena rasa iri Jimin karena ia masih jomblo.

Bahkan Eunji saja sudah taken, masa aku masih jomblo?

Ngajak balikan mantan mungkin boleh juga.

Dengan cepat, Jimin menggelengkan kepalanya agar pikiran itu hilang.

Balikan dengan mantan?

Ha, itu sama saja Jimin memacari seorang janda 2 anak yang bahkan memiliki anak saja karena kondom yang bocor.

Uh, betapa bodohnya Jimin saat memiliki pacar simpanan om-om itu. Memikirkannya saja sudah membuat Jimin geli.

•      •       •     •

Malam ini, rumah terasa sepi. Hanya ada suara petikan gitar yang dimainkan Jimin di balkon kamar yang saling bersahutan dengan gonggongan anjing tetangga.

Beginilah jadinya kalau wanita cerewet itu tiba-tiba dapat telpon dari pacarnya untuk menghabiskan malam bersama, meninggalkan Jimin yang sendirian di rumah besar itu.

Annoying Homemate [ pjm ]Where stories live. Discover now