2. Krisis Tengah Bulan

3.7K 380 112
                                    

Suasana Kantin sangat ramai seperti hari-hari biasa. Wajar saja sih kantin ini ramai karena lokasi kantin ini yang berada di antara universitas kedokteran dan universitas kesenian. Harga makanan yang relatif murah juga mengakibatkan bejibun mahasiswa mampir ke kantin ini. Termasuk gadis berambut blonde yang sedang menyruput es teh milik temannya di meja pojokan kantin.

"Yak! Eunji! beli sendiri dong! jangan seperti orang susah" Teriak temannya, Kim Taehyung yang tidak rela es tehnya diseruput oleh gadis blonde itu.

"Geez.. Pelit banget ya, sama teman sendiri! lihat saja besok kalau aku sudah jadi dokter! jangan berani-beraninya pergi ke rumah sakitku walau kau hanya demam sekalipun!"

Taehyung menggelengkan kepala mendengar hayalan masa depan Eunji.
Mana ada dokter yang jorok seperti dia? lihat kelakuannya sekarang. mengunyah es batu sisa es tehku yang sudah habis diminum. Batin Taehyung.

"aaaaak Tae! bagaimana ini? aku benar-benar tidak bisa hidup di rumah sendiriaaan!" Teriak Eunji dengan mulut penuh es batu. Membuat semua yang berada di Kantin memperhatikan Eunji dan Taehyung, tentunya.

Taehyung hanya dapat menyembunyikan mukanya. Malu sekali rasanya punya teman yang pita suaranya sudah seperti terompet sangkakala. Berisik. Sekalinya berbicara sudah seperti berteriak.

Dari kejauhan, sosok pria bersurai coklat kehitaman sedang melihat perdebatan Eunji dan Taehyung di pojokan Kantin.

"Sekali lagi kau berteriak, aku akan membunuhmu!" Omel Taehyung pada gadis berambut blonde itu.

"Yak! Kenapa jadi sensitive sekali sih? Kau pms ya?" Eunji mengerutkan alisnya.

Pria berambut coklat itu terkekeh mendengarkan pembicaraan dua insan di pojokan itu.

"Weh, itu Park Jimin!"
"Kyaaaaa calon suamikuuu"
"Ganteng omg!"

begitulah sekiranya teriakan histeris dari wanita-wanita yang melihat pria bersurai coklat itu berjalan menuju bangku Eunji. Ya, bagaimana tidak menjadi idola. Park Jimin kan memang yang tertampan se angkatan kampusnya. wajar saja banyak fansnya.

"Dih, lihat dia. Di siang bolong begini sudah tebar pesona saja kerjaannya!" Gerutu Eunji saat melihat aksi Jimin yang melayangkan kiss bye untuk wanita-wanita yang berisik itu.

"Yaelah. Palingan kamu kalau dikasih kiss bye sama Yoongi hyung juga bakalan kejang-kejang seperti mereka" ledek Taehyung dan sukses membuat Eunji berhenti komentar tentang kelakuan tebar pesona Jimin.

Langkah Jimin terhenti disebelah meja Eunji. Matanya tertuju pada dompet Eunji, yang pastinya tidak pernah kosong itu.

"Apa liat-liat?! Sana lanjutkan tebar pesonamu saja!" Omel Eunji dengan malas.

"Apaan sih. Kan aku punya mata untuk melihat!" Gerutu Jimin sambil menempelkan bokongnya di kursi sebelah Taehyung.

"Yak kalian ini kerjaannya adu mulut saja!" Taehyung menggelengkan kepalanya. Hampir setiap hari Taehyung melihat Eunji dan Jimin saling ejek.

"Wow apa ini? Satu juta won? wah Byun Eunji, kau kaya juga ternyata!" Mata Eunji terbelalak kaget saat melihat jemari Jimin yang sibuk menghitung uang dalam dompetnya.

"Yak! Kembalikaaaan!"

bukannya mengembalikan dompet Eunji, tapi Jimin justru berteriak hingga seisi kantin memperhatikannya
"Semuanya, dengarkan aku! Hari ini makanlah sepuas kalian! Aku yang traktir!"

Dan itu semua sukses membuat Eunji panas. Heol! Bayangkan saja! Uang bulanan Eunji habis hanya untuk menjajakan seluruh anak di kantin, itupun dengan atas nama Jimin, bukan dirinya.

"Woaaaah Jimin baik sekaliiii"
"kyaaa aku jadi makin cinta!"
"terimakasih, Jimin!"

Teriakan histeris fans Jimin dan senyuman lebar Jimin membuat amarah Eunji semakin meluap-luap.

"Ya Park Jimin! Kembalikan uangku!"
Jimin terkekeh melihat raut wajah Eunji yang merah padam menahan amarah itu.
"aku hanya ingin membantumu menambah pahala, Eunji-ah"

Oke bagus. Dan kini Jimin sudah lari duluan.
"Park Jimin! Aku akan membunuhmu!"
Emosi Eunji sudah tidak dapat ditahan lagi. Masa bodoh satu kantin menatapnya, yang penting adalah menyuruh Jimin ganti rugi atas perbuatannya

•     •     •

Eunji mendengus kesal. Bagaimana tidak kesal, sekarang hanya ada dua ratus won saja di dompetnya.

Dasar Jimin kampret! kenapa sih, aku harus bertemu pria tebar pesona seperti dia?! Perasaan aku juga tidak satu kampus dengannya tapi kenapa dia selalu menggangguku!

pikiran Eunji kalut. Sepertinya keberuntungan sedang tidak berada di pihaknya.

Pertama, Eommanya meninggal. Dan kini hanya ada Eunji saja dirumah besarnya. bagaimana bisa tenang, Eunji itu penakut, dengan bayangannya sendiri saja dia takut.

Kedua, Jimin yang tertawa puas karena menghabiskan uang Eunji hanya untuk fans-fans tak bergunanya. Miris sekali, padahal ini masih tengah bulan. JIka Eunji minta uang pada kakaknya, yang ada hanya mendapat omelan Baekhyun yang pelit soal keuangan itu.

"Taetae!!! Bagaimana ini!!! Huaaaaaa nasibku sangat menyedihkan" rengek Eunji pada Taehyung yang sibuk memperhatikan gadis berpaha sexy yang berdiri di dekat basement.
Eunji hanya menggeleng pasrah melihat kebiasaan mesum sahabatnya itu. "Tae! Bantu aku dong, jangan hanya melihat paha-paha itu!"

"Aku tidak melihatnya kok" jawab Taehyung sambil menutup matanya dengan tangan kanannya.

"Terserah kau saja, Tae" Eunji hanya mendengus kesal saja. Jelas jelas tadi matanya melotot memandang paha wanita itu.

"Tae aku kesepian dirumah... lalu uangku juga habis..."

Taehyung menaikkan bahunya, "hmm... coba ke Klub Malam saja, lalu ajak Ahjussi-Ahjussi kaya tidur denganmu, dengan begitu kau tidak akan kesepian. Dan percayalah, kau akan diberi uang yang banyak"

PLETAK

Bukannya diberi pujian karena telah mengusulkan ide cemerlang, Taehyung malah mendapat pukulan dari Eunji. Tentu saja tidak masuk akal sekali kan? Byun Eunji bukan seorang cabe-cabean.

"Yak! Tae, aku serius!"

"hehehe.. maaf. Lalu kenapa kau tidak membagi rumahmu dan membuka kontrakan saja? Lalu uang sewa kontrakan dapat menyelamatkanmu dari krisis bulanan"

Eunji melongo. Beginilah khasiat dari pukulan yang dia berikan pada Taehyung. Otak Taehyung langsung berubah menjadi encer. Benar juga kata Taehyung. Dengan dia membuka kontrakan, tidak hanya dapat uang, tapi Eunji juga dpat homemate. Tidak perlu lagi takut di malam hari.

"Sudah ah, aku mau mengajak kenalan wanita berpaha mulus itu" Taehyung berjalan menuju mobilnya. Dan mengendarainya menuju wanita yang dia lihat tadi.

Aish, dasar anak itu. Pikirannya mesum sekali


Annoying Homemate [ pjm ]Where stories live. Discover now