21%

3.1K 236 50
                                    

gue di todong buat up ma salah satu reader. haha. sorrry yee. ane, sibuk amat ma laporan ma skripsi. ide tulisan jadi kecampur-campur. keliling kampus mulu, ma tempat magang. sorry banget ya readers. sorry. gak bisa up cepet. 

happy reading~~

><><><><><><><><><><><><><><><

"Maaf. Kami tidak menerima pagawai baru. Maaf nyonya." Untuk kesekian dan ratusan kalinya aku melamar pekerjaan di berbagai tempat, dan selalu penolakkan yang aku terima. Aku merasa sedikit frustasi. Karena aku tak mendapatkan sebuah pekerjaan. Sudah 2 bulan ini aku menghidupi keluargaku yang mendadak bangkrut dan jatuh miskin, dengan uang tabungan, hasil aku dulu mengumpulkan uang.

Dengan tabungan itu paling tidak aku masih bisa makan secukupnya. Namun tabunganku tak sebanyak yang aku kira. Semua aset dengan atas nama ayah di cabut secara paksa. Hutang ayah juga mendadak menjadi banyak. Membuatku harus mau tak mau mencari pekerjaan. Tapi ini sudah kesekian kalinya aku melamar pekerjaan. Di seluruh perusahaan, toko, bahkan rumah makan. Semua menolakku. Aku usap keningku yang sudah bercucuran keringat. Lalu mengusap perutku yang masih rata dengan pelan.

Kembali aku melangkah di jalanan ibu kota yang sangat panas ini. Aku tidak memiliki cukup uang untuk sekedar menaiki taxi. Hasilnya aku hanya berjalan kaki menyusuri setiap perkantoran, toko, ataupun apapun itu. Benar. Sekarang aku miskin. Inilah akibat dari apa yang telah aku perbuat. Tapi aku sama sekali tak menyesalinya. Aku tak menyesal melakukan hal bodoh itu dan mengakibatkan keluargaku di ambang batas kematian. Aku tak menyesal. Aku juga tak menyesal telah mengandung anak dari orang yang aku cintai. karena hanya ini satu-satunya harta yang tersisa bagiku. Seorang jabang bayi.

Saat kejadian itu, saat aku pulang, betapa aku terkagetnya wanita jalang itu sudah ada di rumahku, dan mengusir seluruh anggota keluargaku. Aku begitu tak terima atas perlakuannya. Dan tingkahku menyebabkan aku dan keluargaku harus rela kehilangan rumah, serta aset perusahaan milik ayah. Seluruh perusahaan milik ayah entah mengapa terjadi banyak masalah. Hutang perusahaan juga semakin banyak mengakibatkan dalam kurun waktu 2 bulan, perusahaan milik ayah balik nama dan di kuasai oleh keluarga jahanam, Blackstone. Setelahnya Ayahpun jatuh sakit, karena stress yang dia alami, sedangkan ibu hanya menangis sejadi-jadinya. Hampir setiap malam ibu selalu menangis. Aku sadar apa yang aku terima semua adalah akibat apa yang telah aku perbuat.

Tapi aku tak menyesal. Benar-benar tak menyesal. Karena aku mendapatkan anak darinya. Kulangkahkan kakiku menuju rumah reyot yang sekarang aku dan keluargaku tempati. Setiap langkah aku menuju rumahku, beribu pandangan menusuh, serta kata-kata hinaan selalu aku dapatkan setiap harinya. Tapi aku tak peduli. Aku terus melangkahkan kakiku menuju rumahku.

Tapi tatapanku menjadi horor ketika ada sekumpulan orang yang mengerikan dengan penampilan preman membentak-bentak ibuku di depan rumah.

"BAYAR DONK. INI SUDAH LEBIH DARI SEMINGGU ANDA SELALU MENJANJIKAN AKAN MEMBAYAR UTANG-UTANG SUAMIMU!! KINI KAMI KEMBALI DAN MENAGIHNYA! CEPAT BAYAR SEMUA UTANG-UTANG SUAMIMU YANG TIDAK BERGUNA ITU!"

Reflek aku berlari menghampiri mereka dan mencoba melindungi ibu. "Hentikan! Jangan sakiti ibuku! Aku akan membayar utang-utang itu! Tapi aku mohon beri kami waktu!"

"MAU SAMPAI KAPAN?! HAH! SAMPAI KAMU MATI?! KALAU KAU TAK BISA MEMBAYAR UTANG-UTANGMU ITU SERAHKAN SAJA NYAWA AYAH TAK BERGUNAMU ITU!!"

"Jangan hina ayahku! Baik! Akan aku bayar sebagian hari ini. Tapi aku mohon beri kami waktu sedikit lagi!"

Dengan cepat aku berlari menuju kamar dan mengambil uang hasil simpananku. Memangtak seberapa. Tapi paling gak, aku bisa menyicil utang-utang ayah. Aku lalu berlari ke depan dan memberikan uangku itu.

[2]Between of Shadow (MxBxB) (Yaoi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang