4

2K 146 0
                                    

"Apa kau tidak bisa sekali saja mendengarkan ku..." gumamku dalam tatapan sendu. Menatap lantai dingin yang hanya diam, sesunyi rumah ini sekarang.

Aku mencoba bangkit, dan berjalan gontai menuju ke dapur. Siang ini aku belum makan apa-apa, padahal aku tahu seharusnya aku makan teratur demi calon anakku ini.

Tapi baru setengah jalan, aku sudah sempoyongan. Aku terduduk dan bersandar pada pinggiran sofa. Aku terlalu lelah dan stress, keduanya adalah hal yang dilarang Ino untuk ku alami.

Ya, ino adalah dokter kandungan yang selalu kudatangi. Perawat-perawat lelaki yang kebetulan selalu dilihat Naruto hanya menjaga ku, ketika aku sehabis pulang dari tempat praktek Ino. Karena aku hanya kesana kalau aku sedang drop.

Sebenarnya itu yang ingin ku jelaskan kepada suamiku, tetapi aku tidak yakin ia akan mendengarkanku sekarang ini. Aku senang, kandunganku yang sudah jalan 3 bulan ini masih baik-baik saja. Walaupun Naruto-kun belum sempat kuberitahu, tetapi aku tidak menyesal karena kalau kuberitahu pun ia tidak akan menggubris jika sudah terlalu sibuk.

Mataku sudah mulai berkunang-kunang, aku terlalu lelah. Mataku sayup-sayup menutup, dan hal terakhir yang kulihat hanya pintu kamar yang terbuka. Sepertinya Naruto-kun akan keluar, semoga ia sudah makan...

.
.
.

Aku mulai terbangun, dan hal pertama yang kulihat adalah suasana putih yang tidak asing. Ditambah bau obat yang menusuk, sudah pasti ini di rumah sakit. Kami-sama semoga tidak ada apa-apa dengan janin ku. Dengan sedikit terburu-buru atensi ku menyapu semua sudut dan berakhir pada lelaki yang tengah tertidur dengan posisi duduk di sampingku.

Hatiku terasa tercubit, apakah mungkin dia sudah tahu tentang anaknya ini sehingga dia menemaniku seperti ini?

Aku mulai berpikiran, dia melakukan ini semua karena ada anaknya yang terkandung dalam rahimku. Seketika air mataku lolos dari kedua netra amethyst ku. Benarkah semua asumsiku ini?

To be Continued


A/n : Hayoo bener nggak? Hahah :v

Hurt [Naruto Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang