Sudah seminggu dan akhirnya aku dibolehkan pulang, meskipun begitu aku tetap cuti dari pekerjaanku untuk sementara waktu. Untung ada Shikamaru yang mau menggantikan tugasku di proyek sementara, aku benar-benar lelah saat ini.
Aku membutuhkan sosok yang bisa menghangatkan ku seperti dulu ketika aku terpuruk. Tetapi sosok itu semakin lama semakin menjauh dari kehidupan ku.
Aku tidak tahu apakah aku bisa menjalani hari-hariku selanjutnya dengan penuh tekanan ini. Aku tidak tahu kapan aku akan menyerah, aku berdoa yang terbaik kepada kami-sama.
.
.Hari ini aku lagi-lagi sendiri ditemani tv yang menyala, sedangkan pikiranku melayang entah kemana. Aku merasa sedih, disaat aku rapuh seperti ini tidak ada yang menguatkan ku. Bahkan suamiku sekalipun. Ia hanya pulang beberapa kali dalam seminggu, dia semakin gila-gilaan dalam bekerja.
Aku hanya bisa menangis seorang diri setiap aku akan tertidur. Teringat dikala aku dan dia begitu mendambakan buah hati, tapi akhirnya kandas. Dan hal itu ditambah masalah yang terjadi sebelum keguguran ku.
Kadang aku masih tidak mengerti dimana duduk permasalahanku ini. Aku hanya yakin bahwa aku dan dia lelah dan hanya butuh waktu berdua. Tapi kami terlalu egois untuk mengerti satu sama lain.
Dan hari demi hari berlalu, aku selalu berdoa kepada kami-sama agar aku diberikan ketabahan. Tetapi kurasa rasa sabar ku memang ada batasnya, dikala hari itu suamiku pulang bersama seorang wanita lain...
.
."Sudah kukatakan hik, dia bukan siapa-siapa, hanya hik karyawanku saja hik," ujarnya setengah mabuk.
"Tidak ada gunanya aku bertanya kepada orang yang mabuk, kesabaranku ada batasnya Naruto." Aku membalas dengan ketus tanpa ada embel-embel kun seperti biasanya.
"Sudahlah, aku tidak peduli hik lagi," jawabnya sembari menjatuhkan diri keatas sofa.
"Aku pergi." malam itu juga aku pergi dengan berbekal mantel, handphone, dan dompet. Aku sudah tidak tahan lagi, sepertinya aku akan merepotkan Ino lagi kali ini.
.
.
.Sudah dua hari aku tidak pulang, hatiku masih sakit. Aku tidak ingin bertemu dengan nya sementara waktu ini. Tetapi kami-sama sepertinya tidak ingin aku terlalu lama berpisah dengannya ketika aku mendengar sebuah kabar.
Suamiku masuk rumah sakit...
To be Continued
A/n : aku nggak tahu kenapa makin complicated, tapi emang hidup kadang conplicated #halah . Maapkeun pendek dan telat wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt [Naruto Fanfiction]
FanfictionKetika ke egoisan membuat hati rapuh... Naruto ® Masashi Kishimoto NaruHina Romance/Family/Hurt/Comfort Don't Like Don't Read