3

2.1K 152 0
                                    

Lagi-lagi ia hanya melenggang pergi tanpa menggubris pertanyaanku. Sudah cukup, aku merasa ada yang aneh dengannya. Sebenarnya ada apa?

"Anata, tunggu!" Aku mengejarnya dan menarik tangannya sampai ia berbalik dan menatapku. Tapi tatapannya padaku sungguh... kosong.

"Sebenarnya apa salahku?" Aku bertanya dengan tatapan tersakiti.

"Salahmu? Semenjak kau berteman dengan jalang itu, kau selalu dikelilingi laki-laki! Kau tahu? Aku sudah mencoba menahannya, tapi kau tetap seperti itu. Apa kau tidak tahu? Aku selalu melihatmu berjalan bersama laki-laki lain, dan mereka selalu bergantian. Huh, begitu kau masih mau mengelak?" Ujarnya dengan nada kasar. Aku benar-benar terbakar emosi, dan sepertinya aku kali ini sudah melewati batas sabarku.

Plakk

"Kau... kau! Benar-benar! Sialan, kau yang terlalu sibuk sampai tidak tahu apa-apa tentangku!" Umpatku dengan kesal. Aku yang biasanya tenang, sekarang sudah benar-benar meledak-ledak.

"Apa? Apa huh?!" Tanya nya dengan tatapan marah.

"Mereka itu perawat yang menemaniku pulang, apa kau tidak tahu?! Aku sedang mengandung, dan dia itu lemah! Dan asal kau tahu, Ino bukan jalang! Jangan sangkutpaut kan masa lalumu dengan masalah ini. Dia bukanlah seperti dia yang dulu, ia kini seorang wanita baik-baik. Puas?!" Aku benar-benar lepas kontrol.

"Kau!" Dia tidak bisa berkata-kata lagi dan hanya pergi masuk ke kamar dengan membanting pintu. Aku kali ini hanya bisa diam sembari menangis tersedu-sedu.

Dia bodoh, bahkan emosi mengalahkan pendengarannya. Sepertinya ia tidak tahu bahwa aku hamil, meskipun aku telah mengatakannya... aku hanya tersenyum miris.

Keegoisan benar-benar terlihat dari dirinya, tapi aku tidak bisa membencinya... aku hanya bisa tersakiti...

To be continued

A/n : wah wahh udah mulai tegang duhduhduh gimana yaaa nanti T_T

Hurt [Naruto Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang