Our Holiday 2

67.2K 3.3K 25
                                    

***

Suasana malam hari sekitar Pattaya memang sangat indah. Sedikit menjauh dari pantai mereka menemui suatu jalanan yang sangat ramai akan turis lokal maupun turis asing yang sedang menikmati pemandangan di daerah tersebut. Ditambah gemerlap lampu jalanan yang membuat suasana menjadi sangat romantis, toko-toko yang menjual beraneka ragam barang atau makanan semakin membuat suasana ramai.

Alana dan Nata menikmati saat-saat mereka berada di Pattaya. Tak lupa mereka selalu mengabadikan moment yang ada sebagai kenang-kenangan. Mereka mencicipi segala macam jajanan yang tersebar di sepanjanga jalanan yang membuat perut Alana seperti mau meledak karena terlalu banyak makan.

"Nat.... Its the best day ever! Aku ga nyangka bisa seneng-seneng sama kamu sampe segininya." Ujar Alana tulus dengan mata berbinar, membuat Nata semakin gemas melihatnya.

"You're welcome. This only I can give for you. And sorry I've left you yesterday." Terang Nata sambil mengelus lembut puncak kepala Alana.

"Nope. I'm happy tonight." Ucap Alana dan dengan spontan mencium pipi Nata. Seketika membuat Nata terdiam, dan tanpa sadar semburat merah yang belakangan ini sering muncul di pipi Alana, kali ini muncul kembali.

"Yaudah sekarang kita pulang yuk." Ajak Nata kemudian dan dibalas hormat tanda setuju oleh Alana.

***

Setelah sampai di resort yang mereka tempati, mereka langsung masuk ke kamar. Mereka tidak berbicara satu sama lain saat perjalanan pulang dan saat masuk kamar. Entah apa yang ada dipikiran keduanya.

"Al kamu istirahat ya, besok pagi kita harus udah kembali ke Bangkok." Perintah Nata pada Alana sambil mengusap puncak kepala Alana.

"Iya Nat, kasian Bima sendirian ga ada kita, pasti dia kesepian banget. Aku ga enak sama Bima kalo lama-lama ninggalin dia." Jawab Alana dengan tampang polos.

"Loh kenapa mesti ga enak? Kamu kenapa sih Al kayanya mikirin Bima banget. Apa jangan-jangan kamu suka ya sama dia?" Selidik Nata kemudian dengan suara terkesan menuduh.

"Apaan sih Nat, jangan ngarang ah. Aku ga suka sama dia." Sergah Alana dengan wajah cemberut.

Nata kenapa sih, padahal tadi udah baik dan manis banget sikapnya. Tapi kenapa sekarang berubah jadi nyebelin lagi. Gerutu Alana dalam hati.

"Maaf Al, aku ga mau ngancurin mood kamu sekarang." Nata mendekatkan tubuhnya pada Alana. Sangat dekat sampai-sampai Alana dapat merasakan aroma tubuh Nata dan nafas berat Nata.

Sangat lama mereka terdiam dalam posisi seperti ini. Dan Alana terkejut saat bibir Nata melumat bibir kecil Alana dengan sangat hangat dan lembut. Cukup lama Nata mencium bibir Alana, mencurahkan segenap perasaannya yang selama ini ia pendam untuk gadis itu.

Nata POV.

Sepertinya semalam menjadi malam yang sangat panjang untukku. Aku tidak bisa tidur karena kejadian semalam. Tiba-tiba saja aku ingin sekali mencium bibir Alana dan memastikan bagaimana perasaanku sebenarnya terhadap gadis itu. dan saat menciumnya aku merasakan ada getaran hebat dalam tubuhku, harus ku akui, Bima benar. Sepertinya aku telah jatuh cinta pada Alana. Tapi mengapa bisa secepat ini, mengingat aku bukan tipe pria yang gampang jatuh hati pada wanita. Aku mengenal Alana kurang dari empat bulan. Apa itu cukup?

Ah daripada aku semakin pusing dengan perasaanku sendiri, lebih baik aku mandi dan bersiap untuk pulang ke Bangkok pagi ini.

"Al wake up, Kita harus pulang ke Bangkok sekarang." Ujarku seraya membangunkan Alana dari tidurnya. Wajahnya terlihat lucu saat dia sedang tertidur.

"Ehmm mi bilang ke Nata aku udah nungguin di depan pintu--." Racau Alana dengan mata masih tertutup.

Hei apa itu? sepertinya Alana masih mengigau, dan apakah dia memimpikan aku? Tentu saja Nat, jelas-jelas namamu disebut saat Alana mengigau. Haha lucu sekali anak ini, aku jadi tidak tega membangunkannya.

***

"Nata kamu ngapain tidur di kasur aku? Kan kamu punya kasur sendiriiiii. Nata genit ih." Ujar Alana kesal saat melihatku ikutan tertidur di kasurnya, dan dengan brutal ia memukulku terus-terusan menggunakan bantalnya.

"Duh Al, berenti dong mukulinnya. Tadi aku udah bangunin kamu tapi kamunya malah mengigau, aku ga tega banguninnya. Pas aku nungguin kamu bangun eh aku malah ketiduran. Jadi bukan salah aku."Belaku tak terima diperlakukan seperti itu oleh Alana.

Memang benar aku menungguinya sampai ia terjaga dalam tidurnya, aku ga tega ngebangunin Alana dengan wajah tertidurnya yang sangat lucu dan menggemaskan . saat aku memutuskan untuk menunggunya bangun ternyata tanpa disadari aku malah ikutan tertidur. Setelah melihat jam, benar saja aku sudah tertidur disampingnya selama kurang lebih satu jam. Hah sebenarnya sangat nyaman tertidur disamping gadis ini.

"Maaf kalo begitu. Aku ga tau kalo kamu udah ngebangunin aku." Sesal Alana membuatku ingin kembali mencium bibirnya yang seksi itu, tapi aku harus menahannya.

"Yaudah ayo kamu mandi, semua barang udah aku kemasin. Kita udah ketinggalan travel pertama hari ini, jadi terpaksa kita harus menggunakan travel dengan jadwal siang. Aku tunggu kamu di lobby ya Al. Jangan lama-lama." Ujarku seraya meninggalkan Alana sendiri, tak lupa mengecup keningnya sekilas.

"Iya Capt. Jangan bawel, emangnya aku cewek rempong yang kalo mandi sama dandan lama banget." Oceh Alana membuatku tak kuasa menahan senyum. Langsung saja aku mengacak gemas rambutnya dan meninggalkannya sendiri di kamar dengan wajah cemberut.

Alana POV.

Ah air shower ini sangat hangat dan menenangkan, sambil membilas tubuhku yang berlumuran sabun aku jadi teringat akan kejadian tadi malam. Nata nyium aku? Nata nyium bibir aku? Ya Tuhan kenapa rasanya manis banget, kenapa aku ingin waktu untuk berhenti sesaat waktu Nata nyium aku? Dan kenapa aku sangat menginginkan Nata melakukannya lagi?

Dan apa itu tadi? Nata mencium keningku lembut sebelum ia meninggalkanku? Aduh Nata, kamu kenapa sih seneng banget bikin jantung aku olahraga kaya gini, dan membuat wajahku selalu merona karena ulahmu.

Oh mami..... Aku rasa aku sudah terjerat dengan pesona sang Pilot tampan itu.

***

Setelah selesai bersiap Alana langsung menemui Nata di lobby resort. Dan mereka segera check-out dan menuju ke tempat travel yang akan membawa mereka kembali ke Bangkok.

Setelah perjalanan yang melelahkan itu akhirnya mereka sampai kembali di Bangkok dan kembali ke hotel tempat mereka menginap pertama kali.

Saat mereka sampai di lobby hotel, mereka langsung disambut oleh Bima dan seringaiannya yang khas.

"Cie yang habis pre-honeymoon. Gimana Pattaya? Baik? Ngapain aja kalian disana huh? Hahahaha." Ledek Bima telak membuat wajah Alana kembali merona.

"Udah deh Bim, kita mau ngapain juga bukan urusan lo." Ketus Nata sukses membuat Bima manyun.

"Bim lo apaan sih, pake istilah pre-honeymoon. Apan tuh? Gue ga pernah denger ah. Ga usah macem-macem deh..." Protes Alana sedikit tidak mengerti oleh pertanyaan Bima.

"Duh Al masa lo ga ngerti sih maksud gue apaan. Hahaha." Ujar Bima masih dengan seringaian jahilnya.

"Udah ah gue capek, mau ke kamar dulu. Lo kalo mau ngobrol sama Alana aja." Ujar Nata setelahnya. "Eh tapi awas ya kalo lo ngomongin hal yang engga-engga sama Alana." Ancam Nata seketika membuat Bima tidak bisa menahan tawanya.

"Duh yang udah mulai perhatian, iya Capt gue ga akan macem-macem kok sama Alana. Iya ga Al?" Tanya Bima pada Alana.

"Iya, emangnya kita mau ngapain?"Tanya Alana bingung.

"Jangan terlalu deket sama Bima Al, nanti kamu bisa dimangsa sama dia." Ujar Nata cuek sambil berlalu menuju lift.

"Sialan lo Capt." Umpat Bima kesal, membuat Alana tertawa terbahak melihatnya.

Haaaahhh gimana sama part khusus liburannya? Tijel ga? Apa bagus? Apa kurang puas? Hehehe Comment sama Vote masih ditunggu :D sampai jumpa di next chapter :*

I Love You, Captain (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang