Foilaaaaaa aku balik lagi niiiihhh dengan pasangan unyu Nata dan Alana. Maaf ya ngepost ceritanya lamaa banget. Aku sebenernya ga ada rencana buat ngepost dalam waktu dekat ini, tapi aku mau ngelunasin janjiku pada semua readers tercinta :* maaf ya kalo pendeeek. Selamat membacaaa
*
*
Alana POV.
Hari ini genap satu bulan sejak kejadian aku kehilangan bayiku. Sedih? Pastinya. Sampai sekarang pun aku masih belum bisa melupakan kejadian yang membuat aku harus kehilangan buah cintaku dengan Nata.
Aku terus mengedarkan pandanganku ke sekeliling taman di belakang rumah mami ini sambil menyesap camomile tea hangat yang baru saja disajikan mami untukku.
Sampai kurasakan ada seseorang yang menutupi mataku dan mencium pipi kiriku lembut.
“Hey honey. Ngapain sih kamu sore-sore bengong disini? Mau kesambet bidadari nyasar kamu disini huh?” Tanyanya dengan nada jenaka.
“Apaan sih Nat jayus banget deh kamu. Lepasin ah.” Rengekku yang langsung dibalas dengan cemberutan. Dan langsung mengambil tempat duduk di sampingku.
“Kamu kenapa? Lemes banget. Kerjaan di kantor makin banyak ya?” Tanyaku akhirnya sambil berdiri dan memutuskan untuk memijat bahu Nata. Dan kulihat wajahnya sudah tidak selayu tadi.
“Hmm istriku ini memang tau ya bagaimana cara membahagiakan suaminya.” Ujarnya manja dan seketika membuatku tersipu.
“Um Nat...” Ujarku ragu.
“Ya sayang?” Jawabnnya dengan mata terpejam, menikmati pijitanku sepertinya.
“Maafkan aku...” Lirihku selanjutnya.
“Kenapa?” Tanyanya lagi dan sekarang dia sedang berbalik menatapku.
“Maafkan aku karena belum bisa memberi anak padamu.”
“Sayang aku ngerti kok, kita kan udah berusaha selama sebulan ini. dan sebulan itu menurutku waktu yang singkat untuk kamu bisa hamil lagi. Aku ngerti kok.” Ujarnya penuh rasa sayang.
Aku mengambil tempat duduk di sampingnya dan ia merangkulku.
“Nat..”
“Ya sayang? Kenapa lagi hm?”
“Kita usaha lagi yuk.” Ajakku dengan sedikit tersipu karena pernyataan yang aku keluarkan terdengar sangat aneh dan tak biasa.
“Maksud kamu?” Tanyanya dengan mimik wajah yang berubah jenaka, atau lebih tepatnya mesum?
“Yaaa, kita berusaha buat dedek lagi. Kamu ga mau ya?” Tanyaku selanjutnya.
Dan seketika aku terpekik karena Nata dengan gampangnya menggendong tubuhku ala bridal style.
“Nat turunin ah! Malu kalo mami sama papi liat.” Teriakku dengan memukul-mukul dada bidangnya.
“Ga mau ah. Kenapa mesti malu sih? Kamu kan istri aku.” Ujarnya enteng dan langsung berjalan menuju ke kamar masih dengan adegan gendong-gendongan.
Nataaaaaa.....
Nata POV.
“Pak siang ini akan ada rapat dengan para manager perusahaan untuk membicarakan kinerja di masing-masing divisi bulan ini.” Ujar Siska sekretaris baruku.
“Baiklah. Siapkan segala sesuatunya.” Balasku yang sama sekali tak meliriknya karena begitu sibuk dengan pekerjaan.
Setelah Siska pergi aku langsung melepas semua berkas-berkas yang aku pegang dengan malas dan menyenderkan tubuhku di kursi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Captain (COMPLETED)
RomanceWARNING!!! BEBERAPA BAGIAN PADA CERITA INI DI PRIVATE SECARA ACAK KARENA ADA ALASAN TERTENTU. Silahkan FOLLOW aku terlebih dahulu untuk mendapat part lengkapnya. Maaf untuk ketidak nyamanannya hehehe. Cerita masih acak-acakan (maklum pertama kali)...