I'm Not Cinderella

Impossible

Esok nya, seperti biasa Jasmine bangun pagi-pagi dan membereskan semua pekerjaan rumah nya, dimulai dari memasak sarapan untuk Sophia dan Aurel, menyapu halaman rumah nya yang cukup luas. dan pastinya itu sangat melelahkan.

"huh, akhirnya semua pekerjaan ku selesai, sekarang waktu nya untuk bersiap kuliah" ucap Jasmine bersemangat.

"hah ? kuliah ? siapa yang menyuruh mu kuliah ? kau lupa dengan hukuman mu?" ucap Aurel tiba tiba datang.

"ku kira itu hanya ancaman saja, jadi aku benar benar tidak boleh pergi kemanapun ?" ucap Jasmine dengan wajah memelas.

"tidak ! tidak akan boleh !" ucap Aurel dengan senyum miring nya. "boleh saja, asalkan kau mau di sisa hidupmu, kau akan menderita" ucap Sophia yang muncul tiba tiba.

"tapi..." ucap Jasmine terpotong. "apa ? kau mau di siksa ?" ucap Sophia.

"sudahlah Sophia, mending kita siap-siap saja untuk bertemu dengan my prince Liam" ucap Aurel dan sedikit melirik ke Jasmine. "huh, yaudah yuk" balas sophia,

"arrggghhh apa-apan mereka ? mau membuat ku cemburu gara-gara Liam ? dia pikir aku suka dengan Liam ? tapi, kenapa aku merasa sakit hati ya mereka bicara seperti itu ? atau jangan jangan, aku memang benar menyukai nya ? mana mungkin dia menyukai wanita pembantu seperti ku" gumam jasmine.

"Jasmine !!!! dimana sepatu ku ? cepat ambilkan ! aku sudah terlambat ini" teriak Aurel.

Jasmine yang berada di kamar pun terkejut dengan teriakan Aurel yang sangat keras itu.

"bbaik, akan aku ambilkan" balas Jasmine di kamarnya. "huh, kebiasaan menyuruh nyuruh orang !" ucap Jasmine kesal dan langsung mengambilkan sepatu Aurel.

"ini sepatu mu" ucap Jasmine memberi sepatu nya.

"Aurel ! lama sekali kau ! kita sudah terlambat!" teriak Sophia yang sudah berada di dalam mobil.

"bisakah kau tunggu sebentar ! aku sedang memakai sepatu ku !" ucap Aurel.

"akhirnya selesai, eh Jasmine ! ingat ya, kau tak boleh kemana mana, jika kau melanggar itu semua, kau akan tanggung akibatnya" ucap Aurel mengancam Jasmine.

"baik kak".

Sophia dan Aurel pun berangkat ke sekolah nya..

"ini kesempatan ku untuk menelfon Becky !" gumam Jasmine.

Dengan cepat Jasmine mencari nomor Becky dan langsung menelepon nya.

Phone.

Jasmine : "hallo ? Becky, bisakah kau membantu ku sekarang ? aku butuh bantuan mu"

Becky : "Jasmine ? kau tidak kuliah ? oh, sorry kau mau minta tolong apa ?"

Jasmine :"bisakah kau kerumah ku sekarang ? tak mungkin aku berbicara di sini, nanti akan ku ceritakan dirumah ku"

Becky : "okay, tunggu aku disitu ya"

Jasmine : Thanks becky :)

Sekolah.Ketika Becky mau mengambil mobil nya, dia di panggil oleh liam.

"becky !" panggil nya,

"aku ? apa ?" sahut Becky.

"ini undangan untuk mu dan untuk sahabat mu itu. aku harap kalian akan datang ke pesta ku, oh iya mana dia ? daritadi aku tak melihat nya" ucap Liam sambil memberi undangan berwarna Ungu itu.

"entahlah, aku saja baru mau kerumah nya, okay, thanks ya undangan nya" ucap Becky dan langsung masuk kedalam Mobil nya.

Rumah Jasmine.

"Becky !" panggil Jasmine sambil melambai lambaikan tangan nya karena jarak Jasmine dan Becky cukup jauh.

Becky pun sampai dan turun dari mobil nya.

"Becky, terima kasih kau mau datang ke sini, aku sangat merindukan mu " ucap Jasmine langsung memeluk sahabat nya itu.

"aku juga merindukan mu Jasmine, tapi kenapa kau tak kuliah ? dan sepertinya kau sedang ingin mengatakan suatu masalah kepada ku?"

"yap. kau benar, sebaiknya kita masuk saja kerumah ku"

Jasmine dan Becky pun masuk kedalam rumah. Jasmine menceritakan semua nya ke Becky.

"jadi itu masalah mu, sampai2 kau tak boleh pergi kemana mana lagi ?" ucap Becky.

"ya, aku juga bingung bagaimana aku bisa lolos dari hukuman itu" ucap Jasmine.

"oh iya, ini ada undangan untuk mu" ucap Becky sambil memberikan undangan ungu itu.

"pesta Ulang tahun dan Dansa ? percuma kau meberikan ini untuk ku. aku pasti tak akan pergi :(" ucap Jasmine sedih.

"jangan khawatir, aku akan membantu mu :) kau pasti akan pergi kesana." ucap Becky.

To be Continued...