part 9

196 10 0
                                    

Dipagi yang belum menampakkan mentari,gue sudah melakukan ritual pagi untuk pergi ke sekolah, setelah siap gue langsung berangkat ke sekolah .ya pastinya selesai dari berpamitan sama mama.

Gue sampai di sekolah dengan cepat karena jalan belum macet pagi pagi begini.gue berjalan dikoridor yang masih sepi dan menuju kekelas dengan cepat.setelah sampai didepan kelas, gue membuka pintu secara perlahan .

"Haaaa....hantu, mama tolong Syila ma"teriak gue setelah melihat sesosok seperti orang yang duduk didekat kursi gue .

"Hantu palak lo peyang "balas orang itu yang membuat gue terkejut mendengar suara yang gue kenal.

"Rafa? "Tanya gue ragu ragu karena pencahayaan dikelas kami sedikit kurang.

"Apa? "Tanyanya datar."syukur deh, gue kira lo itu hantu"ucap gue sambil menghela nafas lega.

"Sejak kapan lo disini? "Tanya gue setelah duduk dikursi gue yang berada disebelahnya.

"Sejak semalam "jawabnya datar dengan kepala yang berada dilipatan tangannya dimeja.

"Owh...What? "Teriak gue tidak percaya dengan perkataan Rafa."bisa nggak sih lo nggak teriak-teriak pagi pagi"ucap Rafa menap gue kesal.

"Hehe,,, sorry "gumam gue yang langsung membaca buku pelajaran. Ya gue sudah mulai dekat dengan Rafa pas waktu kerja kelompok dirumah gue, ingat ya hanya dekat sebagai teman nggak lebih.

Sekolah sudah mulai ramai karena jam sudah menunjukkan pukul 06:55.dan lima menit lagi bel akan berbunyi.

Kring....
Kring...

Bunyi bel yang membuat semua Siswa masuk kekelasnya masing-masing.

"Pagi anak -anak "sapa bu Sri pada kami."pagi bu"jawab kami serempak.

"Aldi kemari"panggil bu sri pada Aldi cowo yang duduk didepan mejanya."iya bu? "Ucap Aldi didekat bu sri.

"Ini bagikan "perintah bu sri yang langsung dikerjakan oleh Aldi.

"Syukur gue ada belajar "gumam gue pelan yang langsung mendapat tatapan untul diam oleh Rafa.

Semua sudah mendapat soal dan mulai mengerjakan soalnya.

Gue perhatikan Rafa yang serius mengerjakan soalnya sedangkan para cowo yang lain asik mencari contekan.

"Kenapa lo liatin gue?naksir lo sama gue?"tanyanya pelan dan percaya diri.

Aduh ketauan gue, jantung gue sekarang berdetak tak karuan. Apa karena ketahuan mengamati dia atau karena pertanyaan yang dia berikan?

"Eng -enggak kok, siapa juga yang liatin lo, gue dari tadi liatin Dini "ucap gue gelagapan yang hanya di balas dengan anggukan olehnya.tapi mengapa jantung gue masih berdetak cepat seperti lomba maraton sih.

"Waktu sudah habis, ayo cepat kumpulkan lembar jawaban dan soalnya "perintah bu Sri tegas.untung gue udah selesai sebelum melamun tadi.

"Disini hanya ada dua orang aja yang tuntas matematikanya "seru bu Sri.

"Siapa bu? "Tanya Selvi dengan penasaran. "Pasti gue, guekan belajar dari semalam "ujarnya dengan percaya diri yang medapat gelengan keras dari bu Sri dan sorakan dari anak-anak.

"Bukan kamu Selvi, malah nilai kamu yang paling rendah dari para semua cewe yang ada disini"ujar bu Sri yang membuat Selvi terbelalak mendengarnya dan tidak luput juga dari tawa semua anak dikelas.

"Apa kalian ngetawain gue! "Ucapnya sambil memberikan tatapan tajam. "Yah ibu,ibu pasti boongkan "lanjutnya dengan wajah memelas.

"Ibu nggak boong Selvi, dua orang yang tuntas adalah Rafa dan Syilla, kalau kamu nggak percaya sini lihat sendiri"ucapnya untuk meyakinkan Selvi.

first LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang