part 11

261 9 1
                                    

Happy reading guys...

"Woi lepasin tangannya !"teriak seseorang dengan dingin yang tak dihiraukan oleh Rey yang masih tetap memegang tangan gue.

"Lo budeg ya? Gue bilang lepasin! "Ucapnya dengan nada perintah dan penuh penekanan, tetapi hanya dibalas dengan senyum meremehkan dari Rey dan Dio.

"Kalau gue nggak mau lepasin,lo mau merampasnya lagi seperti kemarin? "Kekehnya yang semakin membuat lawan bicaranya mengepalkan tangannya dengan kuat.

Bughh,,,

Rafa menonjok wajah Rey dengan kuatnya hingga membuat Rey terhuyung kemeja kantin,secara otomatis tangan gue terlepas dari genggaman Rey.

Dengan cepat Rey berdiri dengan tegap dan mengelap darah disudut bibirnya dengan kasar, lalu menunjukkan senyum miringnya ke Rafa dan selanjutnya ke gue dengan senyuman manisnya.

"Apa urusan lo hah? Kalau gue deket dengan Syilla? "Tanya Rey yang sudah berdiri dihadapan Rafa.

"Jelas ini urusan gue, karena Syilla itu udah resmi pacar gue "ujar Rafa yang membuat seisi kantin terbelalak tak percaya.

"Haha lucu banget "ujar Rey tidak percaya dengan perkataan Rafa."Syilla,benar yang dibilang oleh Rafa?"tanya Rey dengan seriusan sekarang.

Gue bingun harus bilang apa jadi gue hanya anggukin kepala dengan ragu sebagai jawaban iya.

"Owh jadi benar? "Ucap Rey.
"Tapi nggak papa, sebelum janur kuning ada didepan rumah Syilla, gue akan tetap mengejarnya"lanjut Rey dengan percaya diri.

"Seterah lo, coba aja kalau bisa"tantangan Rafa lalu membawa gue pergi dari kantin dan menuju kekelas, eh salah dia membawa gue kemana nih.

"Wow..."kalian bisa nebak, sekarang kami dimana? Rafa membawa gue ketaman belakang sekolah.

"Kenapa lo lebay banget sih? "Tanya Rafa dengan heran.
"Gue nggak lebay kok, gue hanya kagum dengan taman ini"jawab gue kesel.

"Kagum dengan taman? Bukan dengan gue? "Tanyanya kepdan.
"Ya dengan taman lah, buat apa kagum sama lo"

"Emangnya lo nggak tahu sekolah ini punya taman dibelakangnya??"tanya Rafa.

"Gue baru tahu sekarang"gue menatap keindahan taman disini.

"Kasihan banget lo, udah lama disini baru tahu ada taman disini"ujarnya dengan nada mengejek.

"Biarin "balas gue dengan menjauh dari Rafa dan mendekat kearah tanaman bunga.

"Lo suka bunga? "Tanyanya yang mendekat kearah gue, gue hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Bunga apa? "Tanyanya lagi, sekarang aku tidak menganggukkan kepala tetapi menoleh kepada orang yang bertanya.

"Kalau gue bilang, lo mau kasih bunga ke gue? "Tanya gue balik.
"Ngarep banget lo "balasnya

"Siapa juga yang ngarep,
Gue sih suka banget dengan bunga mawar "ujar gue yang dibalasnya dengan manggut-manggut.

Rafa berjalan ke arah gue dan berhenti disebelah gue sambil melihat tanaman bunga yang gue lihat. Sesekali Rafa melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

Rafa pov

Gue sedang melihat tanaman bunga yang terus diperhatikan Syila dengan kagum, sesekali melihat jam di pergelangan tangan gue.

"Syil "panggil gue yang mendapat tatapan bertanya darinya.

"Ini cewe ekpresinya cepat banget sih berubahnya, tapi lucu sih "batin gue.

first LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang