Lesson

Bus

Kim Taehyung mencintai bagaimana dunia terlihat dari dalam jendela bus.

.
.
.
Enjoy
.
.
.

Bus. Salah satu alat transportasi kesukaan pelajar untuk berangkat kesekolah, begitu pula dengan Kim Taehyung.

Ia mencintai segala hal tentang bus. Bagaimana suara penumpang yang berdesakan menggema, bagaimana jalanan terlihat ramai dilihat dengan kecepatan tinggi, dan bagaimana ia mampu menemukan kedamaian di dalamnya.

Semua hal berjalan monoton untuknya. Datar, tak ada yang berubah.

Mungkin, hari ini ia menemukan sesuatu yang berbeda. Seorang pemuda berambut hitam arang dengan headset yang menyumpal telinganya terlihat tertidur dengan damai di kursi sebelahnya.

Matanya terpaku kepada pahatan sempurna yang terlukis indah disampingnya. Ah, tampaknya ia menyukai hal baru yang ditemukannya hari ini.

Kim Taehyung tersenyum, tanpa sadar tangannya terulur hendak meraih helaian rambut hitam yang terlihat halus itu. Ketika mata tajam itu membuka perlahan, cepat-cepat Taehyung menarik tangannya.

Mata mereka bertatapan. Obsidian berwarna kelam itu seakan menariknya masuk kedalam lautan tak terbatas. Tersentak, ia mengalihkan pandangannya keluar.

Masih seperti biasanya, ia kembali memandangi bagaimana indahnya dunia dari dalam jendela bus.

"Berhenti memandang keluar."

Taehyung menoleh kearah sang pembicara dan mengangkat alis tak mengerti.

"Kau cantik jika memandang kesini."

Pemuda itu menarik senyum simpul. "Aku Jeon Jungkook."

Taehyung menatapnya malu. "Kim Taehyung."

Jungkook terkekeh. "Aku tahu."

"Eh? Bagaimana bisa?"

Jungkook terdiam sejenak, membiarkan matanya memandang wajah Taehyung yang tidak bercela. "Aku selalu memandangmu dari luar bus dan berpikir 'Ah, ternyata di dalam bus ada keindahan seperti itu juga,ya.' Makanya, hari ini aku memutuskan untuk menemui keindahan itu." .

Taehyung menatap terkejut dan Jungkook melanjutkan. "Hidupmu monoton,Tae. Biarkan aku yang menjadi ombak penghancur karang yang kau bangun."

Giliran Taehyung yang terkekeh. "Aku menantikannya, Jeon."

Taehyung pikir, kali ini ia lebih menyukai melihat kehidupan yang ada di dalam bus daripada melihat keluar.

End