Malam ini dingin, Taehyung hanya ingin sebuah pelukan dari Jungkooknya.
.
.
.
Enjoy
.
.
."Jungkookie~" suara rengekan manja terdengar dari kamar pasangan muda Jeon.
"Hm." Jeon Jungkook yang memang sedang sibuk dengan laptopnya hanya menjawab seadanya.
Taehyung mengerucutkan bibir sebal mendapati sang suami mengacuhkannya. Dengan langkah terhentak, Taehyung membuka balkon kamar mereka kemudian melangkah ke luar.
Mengabaikan udara dingin yang menerpa tubuhnya yang hanya berbalut baju tidur tipis, Taehyung memaksakan diri duduk di kursi rotan yang sudah disediakan di balkon.
Helaan nafas singkat meluncur dari bibir plum nya ketika ia menoleh ke dalam dan mendapati Jungkook masih sibuk dengan laptopnya.
Matanya memandang lurus ke arah kolam di halaman belakang rumahnya, jelas terlihat dari tempatnya sekarang duduk. Bibirnya mengulas senyum tipis.
Mengingat fakta bahwa dia dan Jungkook sekarang sudah menikah sungguh membuatnya bahagia. Jika dipikir, rasanya aneh juga mereka yang dulu sangat bertolak belakang sebagai Jungkook si murid nakal dan Taehyung si murid teladan bisa bersama seperti saat ini.
Lamunannya buyar ketika dirasanya angin kencang berhembus membuatnya menggigil kedinginan. "Haaah, dingin sekali." Gumamnya pelan.
Namun tetap saja, Taehyung dengan kepala batunya tidak mau masuk untuk sekedar menghangatkan tubuhnya. Dirinya malah memilih untuk memeluk lututnya sendiri sebagai usaha untuk melawan hawa dingin yang semakin menjadi.
Ketika Taehyung hendak melangkah masuk karena sudah tidak tahan lagi dengan dingin yang mendera, Taehyung merasakan sepasang lengan kekar memeluk tubuhnya erat.
"Apa yang kau lakukan, sayang? Disini dingin, bahkan badanmu terasa beku." Bisikan dengan nada dalam disertai hembusan nafas hangat menerpa kulit wajahnya.
Taehyung mendengus kesal. "Lepaskan. Masuk saja lagi dan urusi kerjaanmu." Oh, tampaknya Taehyung benar-benar kesal dengan suaminya ini.
Jungkook terkekeh dan melangkah ke samping Taehyung. Mengangkat tubuh mungil istri -suami- nya ala koala dan membawanya masuk kamar, tidak mengindahkan Taehyung yang berontak dalam gendongannya.
"Ya! Apa yang kau lakukan? Lepaskan aku, bodoh!" Taehyung terus saja memberontak ketika Jungkook semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang ramping Taehyung. "Diam, Tae."
Suara tegas Jungkook sukses membuat Taehyung terdiam. Dengan perlahan, dibaringkannya Taehyung di kasur mereka kemudian naik keatasnya.
Dapat dilihatnya wajah manis Taehyung tengah merona ketika Jungkook menatapnya intens. "Kenapa memandangiku seperti itu?"
Jungkook terkekeh gemas kemudian mencuri satu kecupan singkat di bibir merah Taehyung. "Kau imut sekali, Tae."
Wajah Taehyung semakin memerah. Dengan cepat Taehyung mengalihkan wajahnya tak ingin menatap Jungkook. "Kau masih marah, hm?"
Taehyung menjawab tanpa menatap Jungkook. "Hm. Kau jahat sekali mengabaikanku, Jungkookie."
Kembali, dikecupnya bibir manis yang sudah menjadi candunya. "Maafkan aku ne? Tadi anak buahku membuat sedikit kesalahan dalam laporan keuangan, jadi aku lembur untuk memperbaikinya." Jungkook berbicara dalam nada memelas.
Taehyung menghembuskan nafas kasar kemudian menatap Jungkook. Tangannya terulur mengusap pipi Jungkook lembut. "Ya,ya, aku tahu itu Mr. CEO yang perfeksionis. Hanya tolong jangan memaksakan dirimu. Aku tidak mau kau sakit."
"Aku tahu, Tae. Terimakasih sudah mengkhawatirkanku." Jungkook menggenggam tangan Taehyung yang berada dipipinya kemudian mengecupnya lembut.
"Tanganmu dingin, Tae. Kenapa tetap memaksakan diri duduk di balkon kalau kau kedinginan?" Jungkook mengerutkan keningnya sedikit khawatir.
Taehyung terkekeh senang. "Aku tidak apa-apa, Kookie. Peluk?" Jungkook jadi gemas sendiri melihat Taehyung yang manja seperti saat ini.
Dengan cepat, dipeluknya tubuh Taehyung erat. Membagikan kehangatan tubuhnya kepada Taehyung yang seakan membeku. "Jangan lakukan itu lagi, Tae. Kau akan deman nantinya."
Taehyung menenggelamkan kepalanya di dada bidang Jungkook. "Tidak masalah. Kan ada Jungkookie yang menghangatkanku."
Jungkook tiba-tiba melepaskan pelukannya pada Taehyung. Membuat Taehyung merengut kesal karena sumber kehangatannya menjauh.
"Berbicara soal menghangatkan..." Jungkook menyeringai nakal. "...bagaimana dengan aku yang menghangatkanmu malam ini?"
Taehyung yang entah kelewat polos atau bodoh hanya memiringkan kepalanya tak mengerti. "Ne?"
"Ayo buat suasana malam ini panas diiringi suara desahanmu, Tae." Mata Taehyung membulat kaget. "Hey! Kita baru saja melakukannya tadi pagi."
Seringai Jungkook makin lebar. "Lalu kenapa? Ayolah, Tae. Satu ronde saja."
Taehyung menggeleng cepat. "Tidak! Aku lelah dan kau tidak mungkin hanya melakukannya sekali, Kookie!"
Jungkook sudah tak peduli lagi dengan penolakan dari Taehyung. Dirinya sekarang bahkan sudah mengecupi leher istrinya menciptakan hickey baru di leher mulus itu.
"Nghh~ Kookieeh~"
Jungkook masih dengan kegiatannya menjelajahi tubuh indah istrinya. "Teruslah mendesah, Tae. Aku tidak akan membiarkanmu tidur malam ini."
End
Author's note :
Yohooo~ karena di daerah saja sekarang dingin, jadilah ff yang hangat-hangat manis (?) buat menghangatkan suasana.
Duh kooktae makin lama makin hot aja, gakuat akutu >.< /plak/
Saya suka banget bikin yang nanggung jadi jangan minta sequelnya ya :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Lesson
FanfictionKumpulan kisah Kookv dengan berbagai genre Rate K-T+ Cover by @BabyJ_im 😘