Daddy and Baby

21.9K 1.5K 216
                                    

Pedo!Kook ; Baby!Tae

Jungkook : 23 tahun

Taehyung : 7 tahun

.
.
.
Enjoy
.
.
.

"Jungkookie-daddy?"

Suara lucu anak kecil sukses membangunkan Jungkook dari tidur nyenyaknya. Dengan tekad bulat, Jungkook membuka matanya perlahan. Ketika pandangannya yang masih samar menemukan sesosok makhluk imut bersurai cokelat tengah tersenyum lebar kearahnya, Jungkook tidak mampu menahan keinginannya untuk memeluk bocah itu erat.

"Pagi Tae sayang." suara serak khas orang baru bangun tidur dari Jungkook terdengar. Taehyung terkekeh manis.

Cup

"Pagi juga, daddy." Tak lupa, Taehyung menghadiahkan kecupan singkat di bibir Jungkook sebagai ucapan selamat pagi.

"Daddy, ayo cepat bangun dan mandi. Tae tidak mau terlambat di hari pertama masuk sekolah." Bocah itu mengatakannya dengan kerucutan di bibir. Menambah kadar imut pada parasnya.

"Ne, ne. Ayo mandi." Dan dengan itu, Jungkook menggendong Taehyung masuk ke kamar mandi.

.

"TaeTae jangan nakal, eoh? Daddy tidak mau mendengar ada laporan dari guru bahwa Tae nakal. Jadi anak baik dan cari banyak teman. Daddy akan menjemputmu nanti."

Suara Jungkook yang sedang memberi nasehat pada Taehyung terdengar tegas. Taehyung hanya menganggukkan kepalanya imut dan menjawab, "Ne, daddy. Tae akan jadi anak baik, daddy tidak usah khawatir. Bye daddy! Tae sayang daddy."

"Daddy juga sayang Tae!" Mata Jungkook bergerak mengikuti gerakan tubuh mungil Taehyung yang berjalan menjahuinya. Bibirnya tak henti mengulaskan senyum bangga karena anak yang sudah bersama dengannya sejak ditinggalkan di depan rumahnya ketika masih bayi itu sudah tumbuh besar dan memasuki sekolah dasar.

Ah, waktu berjalan terlalu cepat. Kalau Taehyung sudah besar nanti, Jungkook pasti akan merindukan celotehan penuh rasa penasaran dari Taehyung.

Biarlah, kalau Taehyung sudah besar kan Jungkook bisa menikahinya. Jungkook memasuki mobilnya dengan wajah berbunga-bunga.

Dengan segera, ia mengendarai mobilnya menuju perusahaan miliknya. Ah, mengingat berkas yang bertumpuk saja sudah membuat Jungkook kembali muram.

.

"Sajangnim?"

Suara sekertarisnya, Yumi, menginterupsi gerakannya menandatangi berkas-berkas yang masih menggunung itu.

Jungkook mengangkat wajahnya untuk menatap sang sekertaris. "Ada apa?"

"Anak anda menunggu di depan ruangan."

Jungkook membelalak. Hey, bagaimana Taehyung bisa sampai kesini jika tidak ada yang menjemputnya?!

"Ah, ya terimakasih informasinya. Bawa Taehyung kemari."

Yumi mengangguk kemudian segera keluar dari ruangan Jungkook. Beberapa saat kemudian, ia kembali dengan menggenggam tangan seorang anak imut.

LessonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang