Jealous Tae

15.4K 1.2K 55
                                    

Jungkook mengungkapkan perasaannya kepada Saeron, lalu Taehyung?

.
.
.
Enjoy
.
.
.

Kim Taehyung menatap layar ponselnya dengan terkejut. Matanya melotot tidak percaya melihat kekasihnya, Jeon Jungkook, mengungkapkan perasaannya dan memberikan setangkai mawar kepada Saeron.

Jimin yang berada di dekatnya bergidik merasakan aura suram Taehyung. "Tae?"

Taehyung menoleh dan memberikan senyuman pada Jimin, entah mengapa, malah terlihat mengerikan. "Kau baik?"

Taehyung mengangguk pasti. "Tentu saja." Jimin mendengus. "Kau yakin?"

Taehyung mengehela nafas. "Baiklah, sekarang aku tanya. Apa kau baik-baik saja melihat kekasihmu mengungkapkan perasaannya pada orang lain?"

Dan tiba-tiba saja, saklar di kepala perak Jimin menyala. Pasti Jungkook!

Jimin meringis kemudian berjalan kearah Taehyung dan merangkulnya erat. "Itu hanya akting, Tae! Akting!"

Tangan yang melingkar apik dipundaknya, disingkirkan oleh Taehyung. "Terserah."

Kaki jenjang Taehyung melangkah memasuki kamarnya, sedetik kemudian, bunyi debaman pintu memenuhi dorm yang sepi.

"Aaah! Jeon Jungkook brengsek! Kalau sampai besok aku mendapati mata TaeTae bengkak, aku akan membunuhmu!" teriak Jimin frustasi.

Dengan cepat, diambilnya ponsel dengan merk apel tergigit miliknya dan mencari nama maknae mereka di kontaknya.

Tut.. tut..

"Sialan! Angkat Jungkook!"

"Yoboseyo?"

Jimin tersentak kaget mendengar suara Jungkook dari seberang sana.

"Yak! Jungkook, kau dimana?"

"Ya di mobil lah!"

Jimin mendengus mendengar jawaban kurang ajar Jungkook. "Cepat pulang, TaeTae melihat confessions mu pada Saeron."

Samar-samar, Jimin bisa mendengar Jungkook yang terpekik kaget di seberang sana. "Aku akan tiba lima menit lagi, hyung."

Tut..

"Dasar kurang ajar!" Jimin memekik emosi menyadari telepon darinya dimatikan secara sepihak oleh Jungkook.

.

BRAK

"Dimana Taehyung?!" Segera setelah sampai di dorm, Jungkook segera mencari hyung kesayangannya itu.

Jimin menatap Jungkook malas dan menunjuk kearah pintu kamarnya bersama Taehyung dan Hoseok.

Tanpa babibu, Jungkook berjalan kearah pintu cokelat itu dan mengetuknya pelan.

"Hyung? Tolong biarkan aku masuk."

Hening.

"Hyung? Aku tahu kau tidak tidur."

Kembali hening.

Jungkook menghirup oksigen dalam-dalam, jika dia ikut emosi, maka masalahnya dengan Taehyung tidak akan selesai. Jungkook masih tahu diri bahwa penyebab masalah ini adalah dirinya.

"Aku akan masuk."

Dan tanpa persetujuan dari Taehyung, Jungkook membuka pintu kamar dan menemukan hyung kesayangannya sedang berbaring di kasur berbalutkan selimut.

"Tae-hyung?"

Taehyung masih diam. Jungkook berdecak sebal dan menyingkap selimut tebal yang membalut tubuh hyung nya.

Matanya membulat kaget ketika menemukan Taehyung hanya mengenakan kemeja putih kebesaran -milik Jungkook- yang hanya menutupi setengah pahanya dan tidak mengenakan bawahan apapun.

Taehyung menatap Jungkook kesal. "Apa?"

Jungkook menjawab dengan terbata, "H-hyung? Kenapa hanya memakai kemeja saja?"

Taehyung mengangkat alis seakan menantang. "Memang kenapa? Aku kepanasan. Ada masalah?"

Jungkook mengernyitkan alis tidak suka. "Tentu saja. Bagaimana kalau yang masuk bukan aku dan menemukanmu dalam keadaan seperti ini? Jimin misalnya."

Taehyung terkekeh. "Lalu? Biar saja dia melihatku seperti ini."

Jungkook menatap Taehyung tajam. Tubuhnya sekarang sudah memerangkap tubuh mungil Taehyung dibawahnya. "Aku tidak suka ada yang melihat tubuhmu selain aku, hyung. Kau milikku."
Taehyung mendengus. "Katakan itu pada pria yang mengungkapkan perasaannya pada Saeron dua jam yang lalu."

Dan Jungkook tiba-tiba mengingat masalah awalnya dengan Taehyung. Dirinya menggulingkan tubuh ke sebelah Taehyung, kemudian memeluk kekasihnya erat.

"Hyung, itu hanya tuntutan script! Tak ada perasaan yang terlibat di dalamnya."

Jungkook menatap Taehyung sungguh-sungguh. Sedangkan Taehyung mengalihkan pandangannya tak mau menatap Jungkook.

"Hyung, kumohon maafkan aku. Sungguh, aku hanya mencintaimu." Taehyung masih tak mau menatap Jungkook.

Sedikit geram, Jungkook meraih dagu runcing Taehyung dan menghadapkan wajah Taehyung agar menatapnya.

"Aku hanya mencintaimu, hyung." Jungkook berucap lembut, sukses membuat Taehyung meleleh dalam dekapannya.

Taehyung membenamkan kepalanya di dada Jungkook. Membalas memeluk kekasihnya tak kalah erat.

"Kau bodoh!" Jungkook terkekeh. "Aku tahu, makanya maafkan aku, hm?"

Dapat Jungkook rasakan kepala pirang Taehyung bergerak mengangguk di dadanya. "Jadi, baikan?"

Sekali lagi, Taehyung mengangguk. Ditangkupnya pipi tembem Taehyung kemudian mengelusnya lembut.

Kepalanya maju untuk mengecup bibir merah menggoda Taehyung. Tanpa disadari, Jungkook sudah mengubah posisinya menjadi diatas Taehyung. Menindih tubuh langsing kekasihnya yang hanya berbalutkan kemeja.

"Karena kau sudah menggodaku, kau harus menerima hukumannya."

Mata Taehyung membulat merasakan sinyal-sinyal bahaya dari laki-laki diatasnya. "Andwae! Ashh~ Jungkook!"

End

Author's note :

Terinspirasi dari JK sama Saeron pas jadi MC kemarin 😞 Duh kan kasian Taetaeeee 😂

LessonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang