PART 18

7.1K 281 11
                                    

RUMAH JASON....

Jason tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Ia bermimpi buruk dan terbangun dengan nafas tersengal-sengal. Di lihatnya cahaya matahari telah menerobos masuk di sela-sela gorden kamar dan di sebelahnya telah kosong.

"Ann..? ", seru Jason sambil menatap sekeliling kamar.

Hmm..mungkin dia di kamar mandi.

" Honey ? ",serunya lagi.

Tak ada jawaban.

Jason jadi resah, iapun bangkit dari tempat tidur dan menuju ke kamar mandi.

Ternyata kosong...

Kemana Ann ? Apa dia sudah turun kebawah ? Ah iya, ia pasti sedang sarapan sekarang...

Jason tersenyum kecil menyadari mungkin gadisnya sedang kelaparan karena kondisinya yang sedang hamil muda.
Calon baby mereka yang pasti merengek  meminta makan.

Sambil masih tersenyum Jason mengambil handuk lalu menuju ke kamar mandi untuk berendam sebentar setelalah itu ia akan menyusul Andrea ke ruang makan.

*****

Tak lama kemudian Jason turun kebawah sambil bersiul-siul.

Tapi saat di bawah dia kejutkan oleh keberadaan dua wanita cantik. Seorang wanita setengah baya yang masih tetap cantik dan seorang wanita muda yang dia tak tahu siapa.

" Mama ? ", ucapnya spontan.

" Halo putraku sayang, come to mama..", ucap sang ibu sambil membuka kedua tangannya berharap sebuah pelukan.

Jason yang tak mengerti segera memeluk erat ibundanya. Sambil matanya mencari keberadaan sang gadis yang dicintainya.

" Ma, apa mama melihat Ann ? "

Sang ibu melepaskan pelukan sambil mengernyitkan dahi tak mengerti.

" Ann ? Siapa dia ? Mama baru datang bersama sepupu jauhmu Sarah. Apa kau masih ingat sayang ? "

Giliran Jason yang mengernyitkan dahi sekarang. Dia bahkan tak ingat punya sepupu jauh bernama Sarah.

" Ayo perkenalkan diri kalian masing-masing. Dia masih termasuk keluarga kita sendiri.."

Jason memutar matanya malas. Ia benar-benar sudah tidak tertarik berkenalan maupun berinteraksi dengan gadis manapun semenjak mengenal Andrea.

Oh Tuhan dimana gadisku....

Sementara itu Sarah yang semenjak awal melihat Jason merasa terpesona.

Pemuda yang sangat tampan....goshh....batinnya.

Gadis itu merasa di atas angin saat ibunda Jason menyuruh mereka berdua berkenalan. Serta merta ia mengulurkan tangannya.

" Kenalkan aku Sarah Armedia.."

Jason tak bergeming. Matanya masih melihat kesekeliling, mencari seseorang.

" Jasoon..", suara sang mama menyadarkannya.

Jason dengan malas menjabat tangan gadis itu.

"Jason Lambert."

Terlihat mata si gadis berbinar-binar cerah.
Tapi saat Jason menarik kembali tangannya ia merasa kecewa. Apalagi saat pemuda itu kembali tak acuh sambil matanya terlihat mencari seseorang di ruangan itu.

" Ma, apa benar mama tak melihat Andrea ? "

"Andrea ? Siapa itu ? Mama tak melihat siapapun pagi ini ?"

Tiba-tiba sebuah suara berat menyahut di belakang Jason.

" Andrea, kekasih putramu ma. Calon menantu kita ! "

Ternyata Prof. Adam datang dan mendengar percakapan istri dan putranya. Ia sendiri baru turun dari kamarnya untuk sarapan.

Nyonya Marry Lambert terkejut mendengar perkataan suaminya.

Ia memandang putranya tak mengerti. Sementara Jason menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

" Apa yang di katakan papamu benar Jash ? ", tatap sang ibu kepada putra semata wayangnya.

Jason mengangguk mantap.

"Kita akan bicara setelah ini ma. Ayo kita sarapan dulu ! ", suara berat Prof. Adam memecah kebingungan istrinya.

Pria setengah baya itu bahkan tak mengindahkan keberadaan gadis yang datang bersama istrinya.

Dan akhirnya mereka duduk sarapan bersama di satu meja dalam kebisuan.

Hening....

_

_

Tak seorangpun berkata-kata.

Semua berada di dalam pikiran masing-masing.

Jason yang sedari tadi sudah resah segera menyudahi sarapannya dan segera berdiri.

" Mau kemana kau son ? "

" Mencari Andrea papa, dia mungkin ada di sekitar rumah ini. Aku takut terjadi apa-apa.."

" Andrea ? Kemana dia ? "

" Aku tak tahu pa..dia tak ada di..em..kamarnya..", wajah Jason memerah, tak berani memandang ayahnya. Takut tertangkap telah kembali tidur berdua dengan sang gadis.

Kening Ny. Marry berkerut. Ia semakin tak mengerti percakapan suami dan putranya.

Sementara itu Sarah semakin kesal pada sang professor dan putra tampannya yang tak melihat keberadaannya sama sekali.

Breng***k mereka berdua, percuma aku dandan pagi ini....
umpatnya dalam hati.

Diliriknya Ny. Marry yang sama sekali tak membantunya.
Wajah wanita setengah baya itu tampak kebingungan dengan situasi yang ada sekarang.

Ahh, bibi juga tak membantu...runtuknya.

Mereka sepertinya membicarakan seorang gadis...calon menantu ?

Apa aku terlambatDamn !

Demikian runtukan beruntun di kepala Sarah berbunyi.



Tbc...

WILD ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang