ㅡ02. Hatredㅡ

21.5K 2.2K 184
                                    

Malam itu, di ruang tamu milik keluarga Kim. Nyonya Byun terlihat sangat bersemangat ketika ibu Hana menceritakan bagaimana Hana selalu mendapat peringkat tinggi di sekolah.

Begitu juga ibu Hana, dia sangat antusias menceritakan berbagai hal mengenai Hana. Begitu jelas terlihat, jika wanita paruh baya itu begitu bangga pada puterinya. Bahkan Nyonya Kim sesekali membawa Baekhyun ke dalam obrolannya, membuat lelaki Byun itu sesekali tersenyum ramah untuk sekedar menanggapi.

Lain halnya dengan Kim Hana, gadis yang berusia hampir mendekati dua puluh itu hanya diam, bungkam dalam hening. Memerhatikan bagaimana ketiga orang disana, saling melempar senyum yang bahkan tidak sampai ke mata.

Byun Baekhyun, lelaki itu. Sebenarnya siapa lelaki itu?

Lelaki itu dengan lancang, masuk begitu saja ke dalam lingkar kehidupan milik Hana, membuat semuanya menjadi kacau balau dakam sekejap.

Hana akui, paras lelaki itu cukup tampan, setidaknya dengan wajah yang sekelas dengan idol terkenal, Baekhyun mampu menutupi sikap brengseknya.

Hanya dalam satu kali pertemuan, Hana sudah yakin jika lelaki Byun itu bukan tipe lelaki baik-baik.

"Hana?"

Hana terkesiap bukan main, ia menoleh pada ibunya. "Ya? "

Oh, tatapan itu. Hana mendapati kedua alis sang ibu terangkat, dengan sebuah senyum menggoda terselip di bibirnya. Begitu juga Nyonya Byun, dan jangan lupakan Baekhyun yang kini tengah menatapnya dengan satu alis terangkat dengan tatapan yang seolah menyiratkan sebuah pertanyaan
'baru kali ini melihat lelaki tampan? '

Itu salahnya, Hana terlalu larut ke dalam lamunannya, dan tanpa sadar terus memerhatikan Baekhyun tanpa berkedip. Ck, pasti lelaki itu sedang merasa besar kepala.

"Kau baik-baik saja?" tanya Nyonya Byun, "Kau terlihat melamun, " tambahnya lagi.

"Tidak ada, saya baik-baik saja bibi.
"

Nyonya Byun mengangguk pelan, lalu tersenyum manis kembali menoleh pada Nyonya Kim. "Hyera-ya, sepertinya kami harus segera kembali ke Seoul, ini sudah larut malam. "

"Eoh? Terima kasih. " ucap Hana saat Baekhyun tiba-tiba datang membantunya membawakan koper miliknya, ia berjalan menuju mobil milik Baekhyun yang terparkir di luar. Tanpa di duga Yesung menghampiri mereka saat Hana akan keluar bersama Baekhyun dan Nyonya Byun.

"Anda sudah akan pergi bibi," kata Yesung pada Nyonya Byun, sedikit melirik pada Hana yang sudah siap pergi.

"Tentu saja, Jonghoon-ah ini sudah terlalu malam,"

"Jangan berharap kami akan menginap," canda Nyonya Byun.

"Haha, baiklah baiklah bibi. "

"Oh iya, tolong jaga adiku ya Baek, " Yesung menepuk pelan bahu Baekhyun.

Hana termangu, tidak biasanya kakaknya bersikap seperti itu, terutama jika itu menyangkut dirinya.

"Jangan khawatir, aku akan menjaganya, itu tanggung jawabku. " Baekhyun melirik Hana yang berdiri tak jauh darinya.

Pria memang sulit di tebak terutama Dua pria di hadapannya. Benar bukan?

Dengan berat hati Hana memasuki mobil Baekhyun, setelah berpamitan dengan ibu dan kakaknya.

Ayah? Jangan harap, lelaki paruh baya itu sedang di luar kota, lagi pula meskipun dia ada di rumah, Hana tidak yakin ayahnya akan memeluknya haru seperti yang Hyera lakukan.

Hatred [ one ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang