Setelah kejadian dimana Baekhyun pulang dan langsung memeluknya juga menangis beberapa hari yang lalu hubungan keduanya semakin membaik bahkan Baekhyun menyuruh Hana untuk pindah ke kamarnya. Awalnya canggung namun lama kelamaan itu semua terbiasa.
"Hari ini aku tidak bisa menjemputmu, aku akan menghubungi Luhan untuk menjemputmu nanti" Ucap Baekhyun ketika mobil yang ia kendarai sampai di depan gerbang sekolah.
"Tidak perlu biar aku saja yang menghubungi Luhan Oppa" Jawab Hana, ia membuka seatbelt dan membuka pintu mobil kemudian ia melambai pada Baekhyun yang mulai menghidupkan mobilnya kembali.
Baekhyun menatap Hana lewat kaca spion dengan senyum yang tak henti ia perlihatkan. Sungguh tak pernah ia duga kalau ia akan menyukai sosok yang ibunya jodohkan itu. Karena semua itu terjadi begitu saja tanpa bisa ia cegah. Perasaan nyaman Baekhyun rasakan ketika ia berada dalam jarak dekat dengan Hana, juga jantungnya yang berdetak tak karuan kala ia menyentuh bibir manis Hana.
Haruskah ia berterima kasih pada ibunya yang telah mempertemukan ia pada Hana?Seorang gadis SMA yang biasa saja juga tidak biasa disaat bersamaan. Senyum nya yang jarang terlihat selalu melekat di benak Baekhyun juga aromanya yang selalu melekat di ingatan. Apakah tuhan sedang bahagia sampai-sampai ia memberikan sosok itu dalam kehidupannya. Mungkin awal pertemuan keduanya tidak bagus dan cerita yang mereka lalui sebelumnya juga sangat tidak jelas.
Namun, sekarang Baekhyun yakin tuhan mengirim Hana untuknya, untuk selalu berada di sisinya, mengisi hari-harinya dan mendampinginya sampai akhir nanti.
Untuk saat ini akan berjanji akan selalu menjaga apa yang menjadi miliknya saat ini. Menjaga Hana yang tuhan titipkan padanya. Baekhyun berjanji akan selalu membuatnya tersenyum dan bahagia, ia akan melakukan apa pun itu hanya untuknya.
---
Hana menatap jalanan yang dilalui mobil Baekhyun tadi. Ia bahagia sekarang. Baekhyun menjadi yang seperti ia harapkan, ia rasa semuanya sudah lengkap. Ia akan selalu berdoa pada Tuhan semoga ia berbaik hati agar tidak mengambil kebahagiaannya kali ini.
Cukup saja ia pernah kehilangan seseorang yang sangat berarti dulu, dan Hana tidak ingin kejadian itu terjadi untuk yang kedua kalinya.
Hana berjalan memasuki kawasan sekolah, berjalan dengan tenang dan ia tetap dirinya sikap itu seolah sudah sangat melekat padanya. Sampai di dalam kelas sekalipun ia tetap seperti itu. Ya ia hanya akan berubah jika Hana bersama orang-orang tertentu.
Hingga pelajaran sudah dimulai. Hana menatap papan tulis dengan pikiran melayang memikirkan bagaimana ia memberitahu pasal kehamilannya ini pada Baekhyun? Ia bingung bagaimana reaksi Baekhyun nanti apakah ia akan senang? Atau sebaliknya?
Tapi keinginan untuk memberitahu Baekhyun ia telan kembali. Kenapa?
Hana teringat pada Yena, kalau ia memberitahu Baekhyun tentang kehamilannya maka apa yang terjadi pada Yena? Lebih tepatnya apa yang akan Baekhyun lakukan? Apakah ia akan menikahi Yena dan menjadikannya sebagai istri keduanya? Tidak. Hana tidak ingin itu terjadi tentunya. Dan kenapa juga sampai berpikir sampai sejauh ini?Namun yang pasti ia akan tetap merahasiakan kehamilannya sampai Hana menemukan waktu yang tepat untuk memberitahu Baekhyun suatu hari nanti. Ya, biarkan ia merasakan setiap momen yang terjadi saat ini. Biarkan ia egois untuk kali ini. Biarkan ia egois untuk yang kesekian kalinya. Hana hanya ingin bahagia itu saja.
Perubahan Baekhyun saat ini saja sudah cukup baginya. Hana tak ingin Baekhyun pergi, ia akan melakukan apa pun agar Baekhyun tetap bersamanya. Tak dapat Hana pungkiri saat mengingat nama Yena ketakutan itu selalu menghantuinya. Ketakutan jika Baekhyun lebih memilih Yena yang notabene kekasih juga temannya sejak lama ditambah Yena juga tengah hamil, juga ia adalah wanita yang sangat dewasa dan sudah matang. Berbeda jauh dengan dirinya yang hanya seorang anak SMA yang masih berusia delapan belas disaat itulah ketakutan itu selalu menghantuinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/87278739-288-k160639.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatred [ one ]
Fanfiction[Warning! Mature] Hanya karena kita benci, bukan berarti itu buruk dan tidak baik. ... Malam itu, Kang Hyera, ibu dari Kim Hana mengatakan bahwa Hana harus menikah dengan lelaki pilihan keluarganya beberapa minggu lagi. Seorang lelaki yang tidak H...