ㅡ12. Hatredㅡ

15.6K 1.8K 83
                                    

Langit semakin gelap jam sudah menunjukkan pukul setengah enam sore. Satu persatu orang orang sudah mulai kembali ke rumah masing masing setelah seharian bekerja ataupun kegiatan lainnya. Begitupun gadis yang baru saja turun dari sebuah motor diantar oleh Jimin, tengah berjalan menuju sebuah gedung apartemen.

Hana berjalan sendirian. Hari ini Baekhyun tidak menjemputnya begitupun Luhan yang juga seperti nya sedang sibuk. Dan sempat mengabari Hana kalau dirinya tidak bisa menjemput Hana. Dan akhirnya Hana berakhir di antar oleh Jimin. Tapi ia diantar hanya sampai perhentian bus dekat apartemennya. Terlalu beresiko jika Jimin tau dimana ia tinggal.

Suasana di jalanan sana sangat sepi hanya ada Hana sendirian. Dan langit semakin gelap menandakan hari akan berganti malam. Hana merasakan seseorang berjalan di belakangnya. Membuat Hana penasaran, Hana melirik lewat bahunya dan di belakangnya seseorang serba hitam tengah berjalan tergesa, sepertinya orang tersebut namja. mantel yang menjuntai sampai lututnya, dan kemeja hitam, dan wajahnya di tutupi masker juga topi hitam yang menutupi kepalanya. Hana kembali berjalan tanpa menghiraukan orang tersebut. Tapi tanpa diduga orang serba hitam tersebut menarik dirinya dan membekap mulut Hana, Dan membawanya menuju gang gelap dan sempit. Hana mencoba memberontak saat dirinya ditarik.

"Sssttt... " Orang serba hitam itu semakin membekap Hana, menyuruhnya untuk tidak membuat suara.

Dan Hana menurut saat dirinya melihat sekumpulan preman melewatinya di depan sana.

"Btengsek, dia menghilang." umpat salah satu dari kelima preman itu.

Dan tak berapa lama sekumpulan preman tersebut berjalan menjauh. Hana merasakan bekapan di mulutnya terlepas. Orang yang membekap nya menghela napas lega dengan napas tersenggal.

"Maaf." sesal si pria serba hitam itu.

Dan Hana menyipit saat melihat siku orang itu berdarah dan terlihat parah.

"Eoh? Kau terluka."

Pria itu melihat sikunya, yang berdarah.

"Tidak apa, ini tidak terlalu parah." Jawabnya dengan ringisan di akhirnya

Hana menghela napas melihatnya "Ya, tapi sepertinya itu sangat sakit." Ucap Hana datar.

"Haha seperti aku tidak bisa mengelak sekarang." ucap pria tersebut dengan tawa garingnya.

Dan pria tersebut membuka masker yang menutupi wajahnya, menampilkan kulit putihnya dengan jelas. Dan membuat Hana menatap tak percaya siapa yang ada di hadapan nya sekarang. Membuat Hana menutup mulut nya yang terbuka. Dirinya tidak bisa berkata apapun sekarang.

---

Baekhyun baru saja selesai menghadiri rapat, rapat yang berlangsung cukup lama. Baekhyun melonggarkan dasi yang terasa mencekiknya dan menyandarkan punggung di kursi kebesaranya. Menghela napas menatap ponsel yang tergeletak di atas mejanya. Baekhyun mengambil ponsel itu saat ia melihat ada panggilan masuk.


"Ada apa? Kenapa kau menghubungiku? " cerocosnya saat tahu yang menghubunginya adalah Luhan.

"Kau masih di kantor? "

"Aku baru saja selesai rapat, kenapa? "

"Aku tidak bisa menjemput Hana, kukira dia pulang bersamamu? "

Baekhyun menegakkan tubuhnya saat mendengar ucapan Luhan. Dan mengakhiri panggilan sepihak dari Luhan. Dan segera menghubungi Hana.

Hatred [ one ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang