Semua murid sudah duduk di tempatnya masing masing. Kelas yang awalnya ramai seketika sepi saat guru Lee memasuki kelas. Seperti biasa pelajaran di mulai dengan tenang.
"Perhatian anak-anak! " Ucap guru Lee setelah pelajaran selesai.
"Minggu depan kita akan berkemah ke Jeju."
"Yeay!!" Semua murid bersorak mendengar pernyataan guru Lee.
"Harap tenang. Seperti tahun-tahun sebelumnya kita akan merayakan ulang tahun sekolah dengan berlibur, dan semua biaya sudah di tanggung sekolah. Kalian hanya perlu bersenang-senang di sana. Kita akan berangkat pada pagi hari pukul delapan pagi, persiapkan diri kalian. Sekian terima kasih."
Seketika kelas jadi ramai setelah guru Lee keluar dari kelas, beberapa murid membicarakan apa yang harus mereka bawa, apakah ia harus bersiap sekarang, dan sebagainya.
"Setiap satu tahun sekali Sekolah ini akan mengadakan liburan ke pulau Jeju untuk merayakan ulang tahun sekolah." Geurin berbicara pada Hana yang sepertinya belum mengerti dengan apa yang guru Lee maksud kan tadi.
"Apa aku harus mengikutinya? " Tanya Hana ragu. Sebenarnya Hana sangat malas dengan namanya berlibur terutama itu ketempat jauh.
"Tidak juga, "
"Tapi kau harus ikut." Tambah Geurin yang membuat Hana mau tak mau mengiyakkan dengan malas
Semua murid sudah mulai pergi dari gerbang sekolah, namun Hana masih berdiri disana menunggu Baekhyun yang selalu menjemputnya, Baekhyun memerintahkan Hana untuk menunggunya dan jangan pulang sebelum Baekhyun menjemputnya. Tapi sudah dua jam lebih Hana menunggu, tak ada tanda-tanda kedatangan mobil Baekhyun datang Membuat Hana kesal satu lagi yang paling Hana benci adalah menunggu. Hana melirik jam di pergelangan tangannya sudah menunjukkan angka lima lebih. Langit semakin gelap, awan hitam sudah berkumpul yang bisa kapan saja siap menumpahkan air. Jika ia tahu akan seperti ini, mungkin Hana memilih menerima ajakan Jimin tadi. Tak ada pilihan lain Hana sepertinya harus pulang saja, Baekhyun mungkin saja tengah sibuk dengan pekerjaannya.
Sedangkan Luhan akhir-akhir ini jarang bertemu dengannya entah kenap, Luhan sempat mengabari Hana kalau dirinya sedang sibuk dengan urusan kantor dan meminta maaf karena tak bisa mengantar atau menjemput Hana seperti biasa dan Hana sendiri mengerti itu.
Hana turun dari bus yang mengantarkan di perhentian dekat gedung apartemennya. Baru tiga langkah Hana melangkah ia merasakan tetes demi tetes air hujan membasahi seragamnya, Hana mendongak menatap langit hitam yang dipenuhi awan hitam dengan air hujan yang turun semakin deras membasahi tubunya tapi Hana tidak menghindar sedikitpun atau mencoba untuk berteduh. Hana mengulurkan tangannya merasakan tiap tetes air hujan yang dingin di telapak tangannya.
Hana sangat menyukai hujan, Mungkin terdengar aneh seorang Kim Hana yang menyukai ketenangan tapi menyukai hujan yang tentunya basah dan berisik, kebanyakan orang yang menyukai ketenangan ia membenci hujan yang berisik. Tapi tidak bagi Hana menurutnya suara hujan sangat indah di bandingkan suara manusia yang membuat kepalanya pening suara hujan lebih baik. Ketika suara hujan mulai terdengar maka alam sekitarnya seolah terdiam. Ketika dinginnya merayap memberikan efek berbeda bagi Hana.
Hana kembali melangkahkan kedua kakinya, membiarkan seluruh tubuhnya basah karena air hujan. Tidak ada niatan untuk berteduh sama sekali.
Gelap. Satu kata yang Hana lihat saat memasuki apartemen, Sudah pasti Baekhyun belum pulang kerumah. Hana menyalakan lampu dan berjalan menuju kamarnya lalu membersihkan badannya yang basah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hatred [ one ]
Fiksi Penggemar[Warning! Mature] Hanya karena kita benci, bukan berarti itu buruk dan tidak baik. ... Malam itu, Kang Hyera, ibu dari Kim Hana mengatakan bahwa Hana harus menikah dengan lelaki pilihan keluarganya beberapa minggu lagi. Seorang lelaki yang tidak H...