ㅡ15. Hatredㅡ

15.1K 1.8K 90
                                    

Suara langkah kaki seorang lelaki di koridor sebuah gedung berlantai terlihat santai dengan wajah tanpa ekspresi. Namun Raut wajahnya terlihat kusut, Kemudian memasuki sebuah apartemen dengan no. 2201

Baekhyun menghela nafas saat memasuki apartemennya, Ia sungguh merutuki dirinya bagaimana bisa dia melupakan sosok gadis yang tinggal bersamanya, Satu minggu ia tidak bertemu dengan Hana entah kenapa Baekhyun merasa hampa.?

Belum lagi kenyataan tentang Yena hamil yang membuat kepalanya terasa pecah seketika, Membuat ia kalut, dulu mungkin Baekhyun akan senang jika mendengar kabar itu. Namun tidak dengan sekarang entah kenapa ia merasa itu salah mengingat status nya sekarang sebagai seorang suami, Walaupun Baekhyun dulu tidak pernah berharap sedikitpun dengan pernikahn ini. Tapi setelah beberapa waktu ia mengenal sosok Hana entah kenapa Baekhyun merasakan perasaan itu, Perasaan yang dulu menggelayuti hatinya, sarat kerinduan pada seseorang, Mengingatkan Baekhyun pada sosok itu, Sosok yang dulu menjungkir balikan perasaan nya. Perasaan itu kembali.

Tapi Baekhyun tidak bisa mengabaikan Yena begitu saja terutama dia tengah mengandung darah dagingnya. Lalu bagaimana jika ibunya tau?
Tapi akan Lebih menakutkan lagi jika Hana dan keluarganya tau? Apakah keluarga Hana akan meminta bercerai?
Seketika Baekhyun merasakan sesak di dadanya memikirkan jika nanti Hana pergi, Tapi kenapa ia harus seperti ini? Seharusnya ia senang bukan? Apakah ia mulai tertarik pada gadis ketus itu?

Dan jawabannya adalah 'mungkin Iya' Baekhyun mulai menaruh rasa pada sosok itu, sosok yang selalu bersikap dingin itu. Tapi disisi lain ia memikirkan Yena yang tidak disangka telah hamil, perasaan bersalah menggerogoti hatinya, Entah bersalah karena telah membuat Yena hamil? Atau karena 'berselingkuh'?. Baekhyun mengacak rambutnya prustasi memikirkan semua itu membuat kepalanya berdenyut.

Selama Satu minggu belakangan Baekhyun selalu menginap di apartemen Yena. Dan kembali ke apartemen nya hanya untuk mengambil pakaian ganti juga memastikan gadis yang tinggal di apartemen nya baik-baik saja. Tentunya ia menuju apartemen Yena setelah ia menyelesaikan pekerjaan di kantornya tidak mungkin ia meninggalkan pekerjaan nya, Baekhyun bukan type orang yang akan mengabaikan pekerjaan.

Jam sudah menunjukan pukul 18:08 tapi apartemen nya masih gelap gulita d seperti tak berpenghuni atau memang iya karena Hana belum pulang. Baekhyun berjalan ke arah saklar dan menyalakan lampu membuat apartemen nya terang dengan pencahayaan. Baekhyun berjalan menuju lantai atas, saat Baekhyun akan membuka pintu kamarnya ia melihat pintu kamar Hana di belakangnya, Entah dorongan dari mana ia mengurungkan niatnya untuk memasuki kamarnya dan memilih masuk ke dalam kamar Hana.

Mungkin ini lancang tapi entah kenapa Baekhyun ingin masuk kedalam kamar Hana.

Gelap. itulah yang pertama kali Baekhyun lihat saat memasuki kamar Hana. Seperti dugaannya Hana belum pulang. Seperti yang ia lakukan tadi saat memasuki apartemen, Baekhyun mencari saklar dan menyalakan lampu kamar itu.

Dengan tangan yang berada di saku Baekhyun melihat lihat kamar Hana dengan raut masih datar tanpa ekspresi, Entah Baekhyun sadar atau tidak ia merasa ada yang aneh, Seragam Hana ada disana tergantung rapih. Tapi pemiliknya belum kembali, setahu nya Hana hanya memiliki satu seragam sekolah. Baekhyun berjalan ke arah lemari pakaian Hana dan membukanya. Disana hanya ada pakaian Hana sebagian, Baekhyun mulai merasakan ada yang tidak beres disini, sebuah pemikiran yang tidak-tidak menghantui kepalanya.

Baekhyun mengeluarkan ponsel dari sakunya, Ia bahkan baru mengecek ponsel nya dari kemarin karena kehabisan baterai. Baekhyun berjalan menuju kamar nya dan mencharger ponsel nya lalu mengaktifkan nya. Banyak notifikasi saat ponsel tersebut sudah aktif kebanyakan dari asistennya Minseok yang memberitahu soal soal kantor, Dan ada satu pesan yang menarik perhatiannya. Pesan dari Hana.

Hatred [ one ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang