Hana menatap lelaki yang ada di hadapannya.
"Eoh? "
"Annyeonghaseyo Hana-ssi, apa Tuan ada? "
Hana mempersilahkan Minseok masuk ke dalam apartemen, setahu Hana lelaki itu adalah asisten Baekhyun. Minseok juga bahkan hadir saat pernikahannya datang bersma Chanyeol dan yang lainnya.
Lain lagi dengan Jimin yang baru keluar dari lift yang mengantarnya tepat di lantai 15. Ketika Jimin keluar dari lift-nya. Hana, Baekhyun dan juga Minseok masuk ke dalam lift di sebelahnya. Sedangkan Jimin tidak menyadarinya hal itu dan terus melanjutkan langkahnya.
Jimin berjalan menelurusi koridor di lantai yang tadi di sebutkan resepsionis padanya. Ia mencari cari nomor apartemen 2201. Setelah beberapa saat Jimin mencari-cari ia pun akhirnya menemukan apartemen dengan nomor 2201. Tanpa pikir panjang Jimin menekan bel apartemen tersebut, Tapi tak ada yang membuka kan pintu Jimin kembali menekan bell, dan hasilnya nihil tak ada yang keluar dari apartemen tersebut.
Tak ada tanda tanda akan ada seseorang yang akan membuka pintu apartemen tersebut. Sampai seorang wanita paruh baya keluar dari apartemen sebelahnya.
"Pemiliknya baru saja keluar," Wanita itu memberitahu Jimin yang beberapa kali mencoba menekan bell apartemen yang katanya di tempati Hana.
"Ah, berarkah? " Tanya Jimin mencoba memastikan.
Wanita itu mengangguk mengiyakan.
---
Hana keluar dari mobil Baekhyun tanpa banyak kata, begitu juga Baekhyun langsung melajukan mobilnya setelah Hana keluar dari mobil. Karena Minseok tiba-tiba datang ke apartemen dan mengatakan ada sedikit masalah dengan perusahaan, meminta agar Baekhyun segera ke kantor memeriksanya.
"Ukh. "
Ketika Hana melangkahkan kakinya menuju gerbang tiba-tiba Hana merasakan perutnya terasa sakit. Namun Hana kembali melanjutkan langkahnya hingga beberapa saat kemudian Hana kembali merasakan perutnya yang sakit seperti terlilit, Maag-nya pasti kambuh karena akhir-akhir ini ia jarang menghabiskan makannya. Hana mencoba mengabaikan rasa sakit di perutnya dan kembali berjalan.
Setelah sampai di kelas Hana duduk di kursinya. Sudah ada Geurin yang sudah duduk manis di kursinya tersenyum melihat kedatangan Hana, seperti biasa gadis itu mulai bercerita banyak hal mengenai lelaki yang ia sukai beberapa hari terakhir.
Hana mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan kelas. ada yang hilang, tentu saja. Karena sedari tadi Hana tak melihat keberadaan Jimin di manapun di sudut kelasnya. Biasanya namja itu sudah ada di dalam kelas jika Hana baru datang. Saat Hana menatal pintu kelas dan saat itu juga Jimin muncul disana langsung menatap mata Hana yang tengah menatapnya dengan senyum tipisnya.
"Apa kau sangat merindukanku, wajahmu terlihat sangat berseri saat melihatku datang? " Tutur Jimin saat sampai di hadapan Hana.
Hana yang mendengar ucapan Jimin langsung merubah rautnya kembali munjukkan wajah datarnya. Jimin yang melihatnya semakin dibuat gemas sendiri.
Bel istirahat sudah berbunyi semua murid menghela napas lega. Sebagian murid langsung berlari keluar kelas untuk mengisi perutnya di kantin. Jimin menghampiri Hana yang tengah membereskan alat tulisnya. Menunggu Hana selesai dengan urusannya. Setelah dirasa Hana sudah selesai Jimin menggenggam tangan Hana. "Ikut aku sebentar, aku ingin bicara sesuatu denganmu" Ucap Jimin menarik Hana bangun. Tidak ada unsur paksaan atau tarik menarik disana. Jimin menuntun Hana keluar kelas.
![](https://img.wattpad.com/cover/87278739-288-k160639.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatred [ one ]
Fanfic[Warning! Mature] Hanya karena kita benci, bukan berarti itu buruk dan tidak baik. ... Malam itu, Kang Hyera, ibu dari Kim Hana mengatakan bahwa Hana harus menikah dengan lelaki pilihan keluarganya beberapa minggu lagi. Seorang lelaki yang tidak H...