"Brown!" Panggil Sehun pada anjing manis itu.Lelaki itu mengusap kepala Brown dengan lembut. Kemudian ia kembali menatap Jiwon, "tak ada satu pun biskuit nya yang tersisa, kan?"
"Ti-tidak ada. Ku pastikan tak ada yang tersisa."
Sehun tersenyum miring, tangannya menengadah di hadapan gadis itu.
"Ponselmu?"
Dengan gugup Jiwon segera memberikan ponsel miliknya ke genggaman Sehun.
Lelaki itu kemudian mengambil SIM card dari ponsel Jiwon.
"Aku harus segera membereskan ini." Katanya
"Ah, kau juga tidak diperbolehkan menggunakan ponsel atau telepon disini ya. Sekarang akan kutunjukkan kamarmu. Ikut aku." Lanjutnya.
Tanpa berkata-kata, gadis itu mengekori lelaki yang baru saja dikenal nya itu, hingga mereka sampai di sebuah kamar dengan ukuran sedang bernuansa gelap.
Jiwon menelan saliva nya dalam-dalam.
Kamar itu terlihat begitu mengerikan."Ini kamarmu." Kata Sehun kemudian memperhatikan gadis itu lagi.
Jiwon seperti enggan untuk masuk, dan Sehun baru menyadari itu. Ia melihat Kim Jiwon sedang ketakutan.
Sehun memegang pundak gadis itu, membuatnya sedikit terperanjat.
"Kau boleh mengubah kamarmu. Warna apa yang kau suka? Pink? Merah? Atau---"
"Merah!" Ucap Jiwon memotong pembicaraan Sehun.
Gadis itu kemudian bungkam lagi.
"Merah?" Tanya Sehun
Gadis itu mengangguk.
"Merah.. Hmmm aku juga suka warna merah. Itu terlihat segar seperti darah." Sehun kemudian tertawa kecil.
"Akan kubelikan wall sticker dan sepray berwarna merah. Sekarang pergilah istirahat." Lanjutnya.
Jiwon mengangguk.
Lelaki itu kemudian pergi.Gadis itu melangkah masuk, kemudian ia menutup pintu kamar. Ia berharap agar bisa segera kabur dari tempat itu, tapi harus ada orang-orang yang ia lindungi sekarang. Menuruti apa kemauan lelaki itu adalah jalan satu-satunya.
Gadis itu kemudian menyalakan lampu kamar.
Meski sepertinya kamar ini tak ditempati tapi sangat terawat dengan baik.Jiwon akhirnya berbaring di atas ranjang empuk itu. Memejamkan matanya perlahan, menenangkan pikirannya.
Jemarinya kemudian menyentuh bibir mungilnya.Ciuman dari lelaki gila itu masih sangat membekas, Jiwon mengatur napasnya beberapa kali, merasa shock atas kejadian itu.
Gadis itu merasakan perih di bagian lehernya.
Ia beranjak, kemudian berdiri di depan cermin.
Kedua matanya membulat sempurna setelah melihat tetesan darah mengalir di lehernya.Gigitan lelaki itu meninggalkan tanda disana.
Jiwon mencari sesuatu di dalam laci meja rias untuk menemukan sesuatu yang bisa menghentikan darah itu agar tak terus keluar.Namun tak ada apapun yang bisa ia gunakan, akhirnya gadis itu keluar dari kamar.
***
Sehun berkutat dengan laptop di ruangan pribadinya.
Ia berusaha meretas nomor Kim Jiwon dan menghapus lokasi terakhir yang ditangkap oleh sinyal sim card nya tersebut. Dengan begitu tak akan ada yang tau kemana perginya gadis malang itu.'SUCCESS!'
Sehun tersenyum melihat tulisan itu di layar laptopnya.
Ia menghela napas lega."Ini lucu, ada seorang gadis yang menjadi tawananku sekarang. Apa yang harus kulakukan selanjutnya? Membunuhnya seperti mereka?" Lelaki itu tertawa sembari mematikan laptopnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/85450939-288-k710417.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD
FanfictionCAST : KIM JIWON, OH SEHUN, OH SEUNGHEE(CLC), PARK CHANYEOL, LALISA MANOBAN(BLACKPINK), etc. GENRE : Hard Romance