02. Bagai Petir Di Siang Bolong

58 4 0
                                    

Ini cinta pertamaku...
Aku kira cinta itu gak seindah ini dan seluar biasa ini rasanya...

Mata kak putra masih terus menatapku menunggu jawaban dariku,, sungguh aku gak percaya kalau cinta yang aku rasa ke kak putra terbalas.

Ia kak.. rain mau..mau jadi pacar kakak.
Sambil tersenyum kak putra memelukku dengan hangat.

Serius rain mau nerima kakak...??
Jujur dari awal kakak ke rumah rain dan lihat foto rain di ruang tengah. Aku mulai menyukaimu...

Seneng banget dengar kak putra sejujur itu padaku...
Dan aku sampai merasa ini cinta dan terakhirku,, kak putra esok bakal jadi suamiku dan kami akan hidup bahagia....

Dan rasa bahagia itu seketika berubah menjadi rasa harap-harap cemas.

Seminggu aku dan kak putra menjalin hubungan pacaran.
Tidak sengaja aku mendengar ayah sedang berbincang dengan mama.. mereka membicarakan sepupuku di Palembang...

Ma.. Nina kok bisa mau nikah sama Agung??
Iya..ia..yah... padahal mereka masih hitungan keluarga. Kok bisa???
Ia ma... sebenarnya ayah mau nanya ke bapak nina kok bisa???
Ia yah... pokoknya rain jangan sampe sama sepupu atau masih sedarah. Kalau sama orang lain dan dia baik seiman gak apa...
Ia ya ma...

Jujur aku semakin takut untuk jujur ke mama dan ayah tentang hubunganku dan kak putra.
Apa yang harus aku katakan ke kak putra...
Tante Ana sudah mulai menyukaiku.

Esok pagi saat sarapan bersama....
Rain... ayah mau ngomong...

Aku sudah tau apa yang ingin ayah bicarakan...
Aku menoleh ke arah putra yang sedang sarapan bersama...

Ia yah??? Ada apa....?

Rain ayah sama mama gak larang kamu pacaran dengan siapa saja dekat dengan siapa saja... asalkan dia jelas dan anak baik-baik...

Sambil menunduk aku menahan air mata...
Ia yah.. kenapa tiba-tiba jadi omongin pacar sih....

Rain.. mama cuma mau bilang kamu jangan kaya mbak nina yang nikah sama kak agung. Mereka masih sepupu dan sedarah.
Rain ngerti maksud mama dan ayah kan???

Sambil menoleh ke arah kak putra...
Ya ma... rain ngerti..

Saat diperjalanan ke sekolah kak putra tak bersuara dia hanya diam selama perjalanan..
Aku tau ada banyak pertanyaan di benak kak putra ada banyak pikiran mengapa begini dan mengapa begitu...

Sesampai di depan gerbang sekolah...

Kak... kalau mau tanya ngomong aja...
Tapi air mata ini sudah tidak bisa ku bendung lagi...

Tangan kak putra hanya menghapus air mata ini...
Nggak ada rain... sambil tersenyum ia menjawab..

Tapi aku yakin mata gak pernah berbohong atau hanya aku yang terbawa perasaan...

Masuk kelas sana.... nanti aja kita omongin kalau suasana perasaanmu sudah baik...

Aku pun melangkah menuju kelasku...
Aku gak bisa konsentrasi di kelas yang aku fikirkan kenapa sesingkat ini...
Apa ini yang tuhan maksud dengan cobaan...

Sepulang sekolah aku menelpon kak putra, seperti biasa aku minta di jemput...

Tapi hari ini seorang wanita mengangkat telponku...

Ini siapa?? Dengan penuh tanya mengapa seorang wanita???

Saya Rini pacar putra ini siapa ya??
Sungguh aku terkejut petir disiang bolong menyambarku...
Aku berfikir positif mungkin putra sedang becanda denganku...

Aku rain sepupu kak putra...
Oia ia... putra sering cerita soal rain adik sepupunya...
Kenapa dek...??

Dalam hati apa yang putra ceritakan ke wanita ini tentangku???
Nggak ada mbk cuma mau nanya hari ini ayah apa kak putra yang jemput rain pulang sekolah....

Kak putranya lagi tidur... tunggu mbak tanya..
Terdengar suara di jauh sana wanita itu membangunkan putra dari tidurnya.

Sayang...sayang... adek rain telpon nanya siap yang jemput dia...

Bilang saya... suruh dia tunggu.

Air mata ini mengalir dengan sendirinya.
Apa maksud putra... mengapa dia seperti ini.
Baru tadi pagi dia bersikap sangat manis menghapus air mata ini.. menguatkan hati ini dari masalah di rumah...

Tanpa menunggu jawaban wanita itu aku mematikan telpon, dan mulai jalan kaki pulang ke rumah.
Setapak demi setapak aku melangkah...

Terdengar suara seseorang dari jauh memanggil namaku...

Rain...rain...raiiinnn.....

Aku pun menghentikan langkahku dan berbalik menoleh kebelakan... ternyata kak Andi.

Adek knpa jalan sendiri?? Ayah gk jemput??? Putra mana?

Kak andi kakak sepupuku yang selalu mendengar ceritaku dan mengetahui hubunganku dengan kak putra.
Aku cuma tertunduk dan menangis.
Kenapa dek?? Cerita sama kakak....

Kak... kak andi jujur sama rain. Kak putra punya pacarkan??
Dari mana adek tau?? dengan wajah terkejut kak andi memegang pundakku.....

Rain tau kak... kenapa kak andi gak cerita?? Kenapa rain harus tau ini semua??

Dek...karna kakak tau serapat apa pun dia menyembunyikan bangkai, baunya akan tercium juga...
Dan kakak tau... kamu bisa mengambil keputusan yang benar bila ini terungkap...

Kriinngg...kriinngg... tiba-tiba putra menelponku.
Hallo ia....

Rain kamu dimana?? sekolahmu sepi aku di depan sekolahmu.

Aku... sudah pulang sama teman aku.

Cowok!!?! dengan nada sedikit kasar kak putra bertanya.

Ia kenapa?? Siapa suruh telat aku capek.. aku mau istirahat.
dengan penuh emosi aku pun mematikan telpon putra.

Sesampai di rumah kak putra sudah ada duduk di teras menungguku.
Kalian darimana????

Dan aku terus berjalan masuk tanpa menjawab pertanyaan kak putra. Tiba-tiba tanganku di pegang kak putra...
Jawab pertanyaanku..kalian dari mana??
Kenapa telponku kamu matikan...???

Cukup putra jangan ganggu rain lagi... urus rini sana...
wajah kak andi berubah menjadi marah, sambil menarik tangan kak putra yang memegang tanganku....

tbc
NEXT. SEMOGA KALIAN ENJOY SAMA CERITA SAYA DAN SAYA USAHAKAN CERITA INI TETAP UP KOK...

LOOKING FOR TRUE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang