07. Mencoba Tegar

28 4 0
                                    

2 tahun pun berlalu....
Bayangan kak andre selalu melekat di dalam benakku.
Kini aku berada dikota yang berbeda, ayah mengajakku pindah.
Semenjak kematian kak andre duniaku terasa gelap.
Hari-hariku terlihat semu dan hampa. Aku merasa tuhan menjauhkanku dari segalanya.

Rain... siara mama menghampiriku.

Ia ma...

Sampai kapan kamu akan seperti ini, hanya terdiam dan murung di rumah. Duniamu belum berakhir nak... kak andre pasti sedih melihat kamu seperti ini disini...

Ia ma... hanya itu kalimat yang sanggup aku keluarkan.

Aku pergi mengambil tas di kamarku dan menuju taman danau pelangi yang berada dekat dengan rumahku.
Di jalan setapak taman aku berjalan seorang diri. Melihat daun-daun yang gugur dari dahannya.
Jujur saat seperti ini aku merasa ada kak andre berjalan di sampingku sambil menggandeng tanganku.

Ckrekk.... terdengar suara kamera.
Aku pun menoleh kearah ayunan yang ada ditaman.

Seorang laki-laki barparas arab dengan tas ransel hitam di punggungnya sedang mengarahkan kameranya ke arahku.

Kamu siapa??

Sambil tersenyum dia menghampiriku.
Maaf... tanganku selalu bergerak sendiri bila melihat keindahan dunia.

Aku pun melangkah pergi menjauhinya. tiba-tiba dia menarik pergelangan tanganku.

Kalau boleh tau namamu siapa? Senyumnya.

Maaf kita tidak saling kenal...

Karna tidak kenal aku ingin mengenalmu.

Aku pun melangkah pergi lagi. Kepergian kak andre aku selalu merasa terganggu bila ada seorang laki-laki mendekatiku.

Aku tau kamu masih belum bisa melupakan dia, tapi biarkan aku mengetahui namamu.

Aku pun menghentikan langkahku dan berbalik melihatnya. Dari mana dia tau tentang diriku. Mengapa dia....

Sambil tersenyum dia pun melangkah menghampiriku.

Aku fahmi... aku tinggal di sekitar sini... sambil menunjuk arah perumahan samping taman.

Kamu siap?? sambil mengulurkan tangannya ke arahku.

Kamu suka seperti ini sama semua orang yang baru kamu kenal, tanyaku.

Yaa...bisa di bilang begitu apa lagi aku tau kalau dia bakal jadi takdirku.

Sungguh kalimatnya membingungkanku.
Aku Rain... aku juga baru tinggal disini.

Ditaman ini kamu tinggal, sambil bercanda dia menjabat tanganku.

Bukan tapi di kota ini, rumahku yang itu... yang ada atapnya, balasku.
Sambil tersenyum aku melanjutkan langkahku.

Kamu lucu ya rain... kamu sedang apa di taman sendirian. sambil celingak celinguk ia melihat ke kiri dan kanan.

Gak ada... aku sedang cari udara segar aja....

Itu awal aku mengenal Fahmi, dan kami berteman baik. Senyum pun mulai terlihat di bibirku.
Ayah dan Mama mulai merasa senang melihat perubahanku.
Sekarang aku terlihat kembali seperti semula walau di hati ini masih terasa dunia gelap. Aku mencoba tegar dan mencoba terlihat bahagia supaya kak andre tidak sedi melihatku disana.

Hari ini awal musim hujan....
Suara tetesan air hujan di atap rumah seperti alunan musik yang menemaniku duduk di teras kamarku, dari lantai dua ini aku bisa melihat danau pelangi.

Kriinngg.....
Hallo ini siapa?

Liat keluar jendelamu.

Sedikit bingung aku beranjak dari tempat dudukku dan melihat keluar kamar.

Seseorang menggunakan payung merah sedang berdiri di luar gerbang rumahku.

Fahmi....
Sedang apa kamu diluar?? Dari mana kamu dapat nomerku??

Mungkin takdir yang mengirimku kesini dna memberikan nomermu.

Sambil tersenyum aku membuka jendela kamarku.

Rain... ayo keluar... teman-temanmu hari ini banyak datang menghiburmu.

Mana fahmi??? Kamu sendiri disitu...

Sambil dia mengulurkan tangannya ke arah hujan.
Ini kan rain... hujan.

Aku pun tersenyum...

Cepat kemari rain... waktunya kamu titip sedih,gundah,dan kesakitanmu ke teman-temanmu ini.

Aku pun turun menghampiri fahmi yang menungguku dengan payung merahnya.

Fahmi pun mengulur tangannya mengajakku masuk ke dalam payungnya.

Ayoo...waktunya bahagia.

Aku pun menyambut uluran tangannya dan masuk ke payung merah fahmi...
Kita kemana...??? tanyaku.

Ketempat kamu suka..

Sungguh terkejutnya aku, sesampai kita di taman bermain komplek aku melihat taman itu di penuhi balon warna warni dan bunga-bunga yang menghiasi taman itu.

Ini...mirip seperti yang sering kak andre lakukan padaku.
Kamu suka rain....., suara fahmi membuatku terkejut...
Aku pun berbalik ke arah fahmi.

Dari mana kamu tau ini??

Fahmi pun tersenyum, kamu harus selalu bahagia dan tersenyum. Biarkan hujan membawa kesedihanmu...

Kalimat ini....
Kak andre pernah berkata seperti ini padaku. Aku merasa kak andre hiduo kembali.
Fahmi mengelus kepalaku,, tetap bahagia jangan lupakan aku.

Kak andre.... ucapku.
Fahmi pun tersenyum...

Fahmi.... kamu siapa???





tbc
Next. Makasi yaa... semoga kalian terhibur dengan tulisanku. Setiap ada waktu luang saya akan tetap up tulisan saya. Terima Kasih.

LOOKING FOR TRUE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang