Malam harinya, Dahyun duduk didepan pagar rumahnya dengan beralaskan sepasang sendalnya. Yeri dan Taeyeon belum pulang, dan ia bosan di kamarnya. Kemudian Chanwoo keluar dari rumahnya dan melihat Dahyun yang sedang memandang langit malam ini. Chanwoo langsung ikut duduk disamping Dahyun dan langsung menatap langit gelap juga.
"Ngapain lo ikut-ikut?" tanya Dahyun.
"Suka-suka. Lo ngapain disini?"
Dahyun menghela nafasnya, "bosen didalem. Sepi."
Chanwoo mengangguk, "udah disini aja Day, temenin gue nunggu orang hehe."
Tidak lama kemudian, seseorang datang dan berdiri didepan Dahyun dan Chanwoo. Dahyun dan Chanwoo sama-sama mengadahkan kepalanya.
"Eh udah dateng, mana barangnya?" tanya Chanwoo.
Dahyun melirik cowok dengan kupluk jaket berwarna hitam, Hanbin. Sedangkan Hanbin tersenyum ke arah Dahyun dengan manisnya, "ngapain Day sama Chanwoo?"
"Lah kak Hanbin? Gue duluan yang duduk disini. Dia ikut-ikutan."
Hanbin ikut duduk disamping Dahyun, kemudian memberikan cd ke Chanwoo, "kasih tau Day ke Chanwoo, jangan songong ama senior. Masa dia yang mau minjem tapi gue yang jalan."
"Lah lo juga bege gamau tapi nganterin," balas Chanwoo.
Dahyun hanya terkekeh melihat dua cowok yang sedang berdebat. Kemudian Dahyun melirik Hanbin yang wajahnya masih penuh bekas luka, "masih sakit kak?"
"Nggak. Wonwoo gak jago soal berantem Day. Kenapa? Khawatir?"
"Dih apaan sih kak," Dahyun menarik kupluk Hanbin supaya ia bisa melihat wajahnya, kemudian Dahyun menatap setiap perban yang menutupi luka yang ada di wajah Hanbin, "tapi ini lukanya udah diobatin ya?"
Hanbin mengangguk, "kok tau?"
"Kak Hanbin bisa ngobatin sendiri?"
"Nggak. Tadi abis dipukulin, gue ke uks terus diobatin sama Chaeyeon."
Dahyun melirik Chanwoo, "Chaeyeon yang mana sih Chan?"
"Ituloh Day yang dulu kita omongin dia cantik banget, pernah deket sama Wonwoo. Btw Day, dia dulu kan suka sama Hanbin."
"Gosip lo Chan. Kaga kok," tepis Hanbin dengan cepat.
Dahyun menggaruk kepalanya, "lah kalo iya juga gapapa. Dia baik kak, cantik pula, anak uks. Orang lain aja dia rawat, gimana pacarnya ntar."
Chanwoo tertawa ngakak saat mendengar ucapan Dahyun, sementara Hanbin hanya terdiam, "eh Bin, mau makan kaga? Ayo ke rumah gue. Ayo Day, daripada lo dinyamukin."
"Males," Dahyun langsung masuk ke dalam rumahnya tanpa pamitan dengan baik-baik.
"Yah bocah kenapa tuh?"
----
Besoknya disekolah, Dahyun berjalan menuju uks untuk meminta obat pusing untuknya. Tiba-tiba saja ia merasa pusing.
"Misi, boleh minta obat sakit kepala?" tanya Dahyun.
Kemudian seseorang menoleh dengan senyuman manisnya, Chaeyeon, "boleh kok. Bentar ya," dia membuka kotak p3k dan mengambil obatnya, "lo sakit?"
"Pusing kepala gue," Dahyun juga menerima segelas air untuk diminum bersama obatnya.
Setelah meminum obatnya, Dahyun duduk sebentar di pinggir kasur yang ada di uks. Sesekali ia menatap Chaeyeon yang sedang merapihkan kotak p3k. Chaeyeon satu angkatan dengannya, sifatnya sangat lembut dan dewasa. Dahyun kenal Chaeyeon saat dulu Nayeon pingsan habis upacara.
"Dahyun istirahat aja," ucap Chaeyeon membuyarkan lamunan Dahyun.
Tiba-tiba pintu ruang uks terbuka dan menampakkan cowok yang tidak asing bagi Dahyun. Kim Hanbin.
"Eh sakit lo Day?" tanya Hanbin.
Dahyun hanya menggelengkan kepalanya, kemudian menghela nafasnya. Ia menatap Chaeyeon dan Hanbin bergantian. Kemudian ia pergi keluar dari ruang uks.
"Lo ngapain deh kak?" tanya Chaeyeon.
"Mau liat Daday. Kata si Chanwoo dia ke uks."
"Iya tapi dia pasti mikirnya aneh-aneh kak. Duh gue gaenak nih kalau dia sampe jealous," ucap Chaeyeon memelas.
Hanbin tertawa pelan, "gue malah seneng dia jealous."
---
Sepulang sekolah, Dahyun menyandarkan kepalanya di punggung Chanwoo, "Chan pusing."
"Yaudah ayo balik Day, tapi gue pake motor ntar lo sakit, bentar deh gue cari Hanbin."
"Ah jangan Chan. Gue mending balik naik motor lo deh daripada sama dia, ayo ayo pulang."
Sebelum mereka melangkahkan kaki, Junhoe datang dengan mobilnya, "ngapain dah lo berdua?"
"Nah ini ada si Junhoe. Jun, anterin Daday ya balik. Gue naik motor, dia pusing, si Hanbin gatau kemana."
Junhoe menganggukan kepalanya, dengan paksaan Chanwoo, Dahyun pun naik ke mobil Junhoe. Mobil pun melaju meninggalkan sekolah. Dahyun hanya menyandarkan kepalanya di jok mobil, Junhoe fokus dengan jalanan.
"Tzuyu mana?" tanya Junhoe.
"Gak masuk, ikut papanya ke luar kota. Kenapa?"
"Kaga. Lo sakit apaan? Bisa sakit juga."
"Sakit hati."
Junhoe menoleh ke Dahyun, "diapain?"
"Canda elah."
Kemudian suasana mobil kembali hening. Junhoe tau rumah Dahyun karna dia tau rumah Chanwoo. Junhoe melirik Dahyun yang sekarang sedang tertidur pulas. Tak terasa mobil pun sampai didepan rumah Dahyun, Junhoe iseng memfoto Dahyun yang tidur kemudian mengirimnya ke Hanbin.
"Lah kak udah nyampe?" Dahyun mengucek matanya, "makasih ya kak. Gue balik dulu. Lo hati-hati."
"Sip santai aja, gws masa depannya Hanbin."
"Ih apasih," omel Dahyun.
----
Akhirnyaaa wkwkw. Semoga kalian suka part gapenting ini wkwk. Vomment yaa. Makasyi