19

20.6K 2.4K 152
                                    

Sepulang latihan futsal, Hanbin sangat terkejut saat membuka pintu rumahnya. Keenam sahabatnya membuat surprise kecil-kecilan yang menurut Hanbin sangat istimewa.

"Selamat ulang tahun idung gede," ucap Bobby langsung menepuk kepala Hanbin.

"Sial."

Acara ketujuh sahabat itu berlangsung asik. Kadang mereka juga bercanda saling mengotori wajah dengan krim kue, hingga bel rumah Hanbin berbunyi. Karna Hanbin sedang menjadi raja hari ini, Junhoe pun dengan baik hati membukakan pintunya. Mata Junhoe pun membelalak saat melihat Dahyun didepan pintu dengan cake yang disematkan lilin yg menyala.

"Ih kok kak Junhoe sih," Dahyun memandang kesal Junhoe sambil mempertahankan lilinnya agar tetap menyala.

Junhoe nyengir kuda, "bentar gue panggil Hanbin. Lo mending sembunyi dibalik tembok itu, buruan biar surprise."

Dahyun pun nurut dengan perintah Junhoe. Junhoe kembali masuk ke dalam rumah dan memanggil Hanbin, "Bin, ada paket tuh dari sepupu lo. Kado kali, lo ambil sendiri dah."

"Lah? Sepupu?" Hanbin pun meninggalkan teman-temannya untuk keluar rumah.

"Paket apaan Jun?" tanya Chanwoo saat Hanbin sudah pergi.

"Itu Daday diluar bawa kue."

Hanbin yang sudah berdiri didepan pintu hanya menggaruk kepalanya, tidak ada paket disini. Baru Hanbin mau membalikan badan untuk kembali masuk ke dalam rumah,

"Happy birthday kak."

Kepala Hanbin kembali menoleh, kemudian bibirnya membentuk senyuman manis, sangat manis. Senyum yang hanya ia berikan kepada Kim Dahyun, "Daday kok tau ulang tahun gue?"

"Bawel. Make a wish terus tiup lilinnya," perintah Dahyun.

Akhirnya Hanbin memejamkan matanya dan membuat permintaan, kemudian ia meniup lilin. Hanbin pun meletakkan kuenya diatas meja yang ada disana. Keduanya hanya saling bertatap, kemudian Dahyun memberikan kotak kado kepada Hanbin.

"Maaf kalau gasuka kadonya," ucap Dahyun pelan.

"Apapun yang dari lo, gue pasti suka. Jadi tau darimana gue ulangtahun?"

Dahyun menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "jadi gue sebenernya udah tau dari lama, hm gara-gara gue liat biodata lo di ruang bk. Terus tadi kak Jinhwan ngingetin."

"Gue harus terima kasih nih sama guru bk."

"Lebay."

"Masuk yuk? Ada anak-anak didalem," ajak Hanbin.

"Ah nggak mau. Itukan acara lo sama temen-temen lo. Ini acara dari gue hehe. Gue langsung balik aja kak."

Hanbin menahan lengan Dahyun, "buru-buru banget," kemudian Hanbin menarik Dahyun ke pelukannya, "makasih Day. Lo tau gue ulangtahun aja gue senengnya bukan main."

Dahyun membalas pelukan Hanbin, "lebay mulu dih."

"Ayo gue anter pulang."

"Gausah elah kak, gue bisa naik taksi," Dahyun mencubit pipi Hanbin, "gemesin banget. Emang gue bocah apa, pulang harus dianter."

Hanbin tertawa pelan, "anak kecil emang hehe."

"Yaelah lama banget pacarannya," ucap Chanwoo tiba-tiba keluar.

"Bego lo Chan, sembunyi aja," omel Jinhwan.

"Tau anjir bodoh banget."

Hanbin dan Dahyun hanya tertawa pelan. Kemudian, entah punya berapa nyawa, Hanbin mencium kening Dahyun hingga membuat Dahyun terdiam ditempatnya.

"Gue sayang lo Day, gue gatau lo sayang atau nggak sama gue. Tapi gue sayang sama lo, sangat amat sayang. Gue siap nunggu lo."

"Ah sosweet," ucap Donghyuk pelan.

----

Sepulang dari rumah Hanbin, Dahyun tidak langsung tidur. Padahal biasanya kalau ia sudah diatas kasur ia pasti bakal langsung tidur. Tapi sekarang, ia malah terus mengingat kata-kata Hanbin tadi.

"Kak Hanbin kenapa sih ngomong sayang ke gue," ucap Dahyun sendiri.

Kemudian seseorang mengetuk kamarnya, "kak, ini Yeri."

Awalnya Dahyun bingung kenapa adiknya malam-malam ke kamarnya. Dahyun diam tidak bergerak untuk membukakan pintu. Kemudian ia akhirnya merasa kasian dan membukakan pintu kamarnya.

Yeri tersenyum cerah saat Dahyun sudah membukakan pintunya. Kemudian Yeri langsung memeluk Dahyun erat dan tiba-tiba saja Yeri menangis didalam pelukan Dahyun, "kak Day, gue minta maaf. Gue banyak salah sama lo selama ini."

"Lo kenapa sih Yer?"

Yeri melepas pelukan dengan sang kakak, kemudian ia menghapus air matanya, "gue minta maaf kak. Selama ini gue selalu ambil kebahagiaan lo, dari hal kecil sampe hal besar."

"Akhirnya lo sadar diri?" tanya Dahyun sinis.

"Maafin kak. Setelah ketemu kak Hanbin, gue sadar kalau segala sesuatu gabisa jadi milik gue terus. Gue waktu itu dijahatin kak Hanbin sama temen-temennya, mungkin itu karma buat gue. Mau kan kak maafin gue?"

Dahyun mengangguk pelan, "gue maafin asal lo gak begini lagi Yer."

"Makasih kak, sayang kak Dayun," Yeri langsung memeluk kembali Dahyun dengan erat.

"Maafin gue juga ya Yer, jadi kakak nyebelin banget," Dahyun membalas pelukan sang adik dengan erat.

Setelah acara maaf-maafan itu, Dahyun mengajak Yeri ke kamarnya. Banyak hal yang Yeri ceritakan, mengenai Hanbin yang dulu modus buat ngajak jalan, sampai Hanbin akhirnya memutuskan hubungan.

"Tapi gue yakin banget kak, kalau kak Hanbin tuh sayang beneran sama lo," ucap Yeri.

"Gatau Yer."

"Ih kak Dayun tuh gaboleh terlalu cuek sama kak Hanbin. Jarang-jarang kan kak Hanbin baik sama cewek?"

Dahyun menganggukan kepalanya, "tapi gue bingung harus gimana Yer. Jadi gue mau kayak gini aja dulu hehe."

"Kak Dayun tuh selalu beruntung, dideketin sama cowok-cowok yang sabar banget sama kakak. Apalagi kak Hanbin sekarang."



----

Ayo vomment nya please:(
Gue updatenya cepet kan? Iyadong pastinya hehe. Semoga suka part ini yaa

Bad Boy Good GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang