One Night Stand??

56 3 2
                                    

Author VOP

Ad mulai panik begitu teringat tentang malam ketika Jef memutuskannya. Meskipun samar-samar, Ad masih ingat bahwa pagi itu ia menemukan dirinya di sebuah kamar hotel. Ad memejamkan matanya dan menggeleng-gelengkan kepala untuk menghilangkan ingatannya tentang malam itu. Tak lama lampu di ballroom menyala, disusul Anna yang membawa 2 gelas wine ke arah Ad.

"Kau dari mana saja, An? Aku lama menunggumu", ucap Ad panik.

"Aku mengambil minuman, Ms. Wood", balas Anna sambil memutarkan bola matanya. "Kau tahu kan tadi itu gelap." Tambahnya. Ad menghela nafas panjang.

"Anna!", panggil James Carlton sambil berjalan ke arah Anna sambil menggandeng Famela Carlton, ibu Anna. Ia masih cantik meskipun usianya sudah tak muda.

"Ayah kira kau tak datang", timpal James lagi sambil memeluk Anna dalam senyuman, bergantian dengan istrinya.

"Papa... Mana mungkin aku tak datang kalau papa yang mengundangku", balas Anna tersenyum manja.

"Ad? Adelynn, right?", tanya Famela yang tak yakin bahwa wanita di depannya adalah Adelynn.

"Yes, I am, Aunt." balas Ad sambil tersenyum seraya bangkit berdiri memasang sepatu.

"Come on, girl. Sudah lama bibi tak melihatmu", balasnya ramah sambil memeluk Ad.

Bibi Famela orang yang sangat ramah, wajar saja sikap baik Anna diperoleh darinya. Ia sangat peduli dengan orang lain dan Ad sangat menyukainya.

"Baiklah. Kalian para wanita silahkan berbicara sepuas yang kalian mau, papa akan menyapa tamu. Terima kasih sudah datang, Ad." ucap James sambil tersenyum yang hanya sempat dibalas Ad dengan anggukan dan senyuman sebelum ia berlalu.

"Bagaimana kabarmu sekarang? Anna bilang kau akan menikah", lanjut Famela.

"Mama... Ad tak akan menikah dengan siapapun, Ma. Jef, lelaki brengsek itu meninggalkan Adelynn sebulan yang lalu", balas Anna sambil memutarkan bola matanya.

"Really??" tanya Famela seolah tak percaya dengan matanya yang membulat penuh.

"Sayangnya itu benar, bi," jawab Ad lesu dengan senyum lirih.

"Oh, Ad. I'm sorry", balas Famela dengan wajah sedihnya.

"It's okay", balas Ad singkat.

"Dan sekarang apa kau sudah menemukan kekasih baru?", tanyanya lagi.

"Sama sekali belum, bi." balas Ad tersenyum lirih, seolah-olah berkata 'aku belum bisa move on'.

"Kau ini cantik, Ad. Pasti banyak yang mengejarmu", ucap Famela menghibur.

Dan memang benar. Ad punya semuanya. Parasnya cantik meskipun tanpa riasan, matanya indah berwarna abu, tubuhnya ramping seperti yang didambakan semua wanita.

"Ah, nomor ponsel siapa itu, Ad?", tanya Anna penasaran sambil meraih tangan kanan Ad yang sedari tadi ia perhatikan. Tiba-tiba ada suara yang berat dari arah belakang.

"Itu nomor ponselku." Serentak mereka menoleh ke arah suara yang tidak lain adalah pria yang menulisnya tadi.

"Matthew", sapa Anna terkejut sambil menatap Matthew yang sedang berjalan ke arah mereka.

"Kalian sudah saling kenal?", tanya Famela bingung sambil menatap Ad dan Matthew dengan tatapan penuh tanya.

"Kami sudah melewatkan satu malam bersama, Bi." Ucap Matthew santai dengan senyuman miringnya sambil mencium tangan bibinya itu.

Ad yang mendengarpun terkejut dan bingung. Ia yakin wajahnya sekarang memerah seperti tomat. Mata abunya kini membulat penuh persis seperti mulutnya.

A Husband for Ms.WoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang