Part 9

37 2 0
                                    

Dengan rencana yang baru saja mereka susun , kini mereka ber empat menuju Cafè yang tadi disarankan oleh Nisa . Namun ketika mereka perjalanan menuju Rainbow Cafè , tiba tiba saja Sania merasakan sesuatu yang aneh .

" Eh , kok gua ngerasa ada yang aneh sama mobil lo ya ? Kaya mobil lo itu miring ke kiri "

" Apaan miring . Orang tadi udah gua cek baik-baik aja kok "

" Ih seriusan . Nis , lo yang duduk dibelakang gua ngerasa ngga sih ? "

" Iya eh . Kaya miring gitu ya kan San ? "

" Iya ya . Kok lama-lama gua ngerasa kaya ban nya kempes ya "

" Tuh kan lo aja udah nyadar Al "

" Coba deh gua ke tepi dulu mau ngecek "

Alya menghentikan mobilnya ke kiri saat ia merasakan ada keanehan pada mobil nya . Ia keluar mobil dan langsung melihat kondisi ban di sebelah kiri dan diikuti ketiga temannya yang juga ikut keluar mobil .

" Anjir ! Ban nya bocor ! "

" Lo ada ban serep kan ? "

" Ada San . Tapi gua ngga bisa masang nya "

" Mampus dah . Lo minta bantuan Andre kek "

" Aduhh . Andre lagi latian futsal di sekolah . Males gua "

" Yaudah lah gua telfon Hakim aja "

" Coba dah "

" ... "

" Halo Kim . Lo dimana ? Plis tolong bantuin kita . Ini ban mobil Alya kempes . Tolong lo kesini sekarang benerin ban nya . Soalnya kita ngga ada yang bisa benerin Kim "

" ... "

" Plis Kim kasihani kita Ya Allah . Ayolah "

" ... "

" Gua ada di Jalan Dr Sutomo di deket tempat lo biasa beli seblak "

" ... "

Tutt

Sambungan telfon terputus . Hakim telah menyepakati untuk membantu mereka memasang ban mobil . Kini perasaan mereka lega dan kini mereka masuk ke dalam mobil sembari menunggu Hakim .

Setelah sekitar 15 menit . Dari kaca spion mobil Alya , terlihat Hakim turun dari mobil Yaris hitam .
Alya mengerutkan kening nya keheranan .

" Liat belakang ! Hakim naik mobil siapa tuh ? Tumben banget dia naik mobil . Biasanya dia bawa tuh motor butut "

Lantas semua yang ada didalam melihat ke belakang karena penasaran . Belum sampai 180° mereka memutarkan kepala , tiba-tiba ada yang mengetuk kaca mobil . Terpampang jelas wajah Hakim yang membuat mereka semua terkejut , terlebih Sania . Karena Hakim menempelkan permukaan wajahnya pada kaca di posisi Sania duduk .
Segera Sania membuka kaca itu .

" Sialan lo biawak rawa ! Ngagetin gua aja ! "

" Hahaha . Mana ban serep nya biar gua pasang "

" Tunggu , lo kesini sama siapa ? Kenapa naik mobil ? Dimana motor butut lo itu ? " tanya Alya penuh selidik
" Lengkap banget pertanyaan lo . Oke deh gua jawab . Gua kesini sama Johan . Gua naik mobil karena tadi sebenernya gua lagi jalan sama Johan dan nyokapnya dan gua buru-buru kesini jadilah gua naik mobil . Dan motor butut gua . Gua jual "

" HAH ? " mereka berempat terkejut bukan main mendengar penuturan Hakim

" Serius lo Kim ? " tanya Pita

" Ya engga lah tolol . Bisa-bisa gua dicoret dari pohon keluarga bokap gua kalo sampe gua ngelakuin itu . Udah sini ban nya "

" Dibelakang . Tolong ambilin yah . Lo kan baik " ucap Alya dengan raut wajah merayu

AFTERTASTE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang