Part 11

13 0 0
                                    

" Saya ulangi pesanannya ya mas . Ice cream Red Velvet nya satu . Sama Ice cream Green Tea satu " ucap pelayan itu

" Iya mbak "

Kini Johan menepati janji nya untuk mentraktir Sania di sebuah Cafe , sepulang sekolah tadi .
Mereka duduk berhadapan dan kini tengah memulai pembicaraan .

" Dikelas gue ada murid baru loh " ucap Sania memulai pembicaraan

" Oh ya ? Siapa ? "

" Dia nama nya Megan . Pindahan dari Singapore . Orang nya baik , cantik , kalem , keren lah pokok nya . Ntar gue kenalin deh ke dia kapan-kapan " ucap Sania dengan antusias

" Saphira Megan Anandira ? Jadi dia ada di kelas lo ? " tanya Johan penuh selidik

" Loh kok lo tau dia ? Gue aja lupa nama lengkap dia siapa " jawab nya sambil terkekeh .

" Dia itu temen gue . Temen masa kecil gue . Udah 10 tahun dia ikut bokap nya ke Singapore . Kata nyokap gue sekarang bokapnya dia dipindah tugas disini . Jadi dia balik lagi ke Indo " Johan menjelaskan pada Sania dan Sania mengangguk paham .

" Oh jadi gitu . Lo jodoh dong sama dia . Kaya yang di novel novel gitu . Kalo temenan dari kecil brarti jodoh " ucap Sania dengan polosnya

Johan terkekeh mendengar jawaban Sania " Lo baperan sama novel San . Kurangin deh baper sama novel "

Ketika Sania hendak menjawab , pelayan Cafe itu sudah datang membawa es krim pesanan mereka .

" Btw , darimana lo tau gue suka es krim red velvet ? " ucap Sania sembari memakan es krim nya

Johan kebingungan menjawab pertanyaan Sania . Sebenarnya dia sudah mengorek informasi tentang Sania dari Hakim . Tapi tidak mungkin juga ia terus terang pada Sania .
" Gue nebak aja kok "

Sania hanya ber oh ria dan kembali melanjutkan makan es krim favorit nya itu

***

Ninja hijau itu melesat di bawah derasnya hujan yang mengguyur jalanan sore hari ini . Kedua penumpang motor ini sudah basah kuyup karena tidak memakai jas hujan . Namun mereka nekat menerobos nya karena salah satu dari mereka harus buru-buru pulang kerumah .

Motor itu berhenti didepan rumah Sania . Sania lantas turun dari motor tersebut . Dan mengucapkan terimakasih kepada Johan

" Maaf San kita jadi harus hujan-hujanan . Mendadak gue ada perlu . Gue duluan "

Tanpa menunggu jawaban dari Sania , Johan melesatkan motor nya begitu saja . Sania bingung dengan apa yang terjadi pada Johan . Sampai ia tak sadar kini ia sudah basah kuyup karena hujan .

Sania masuk kedalam rumah dan segera membersihkan tubuhnya . Setelah itu ia memilih untuk menyelesaikan tugas nya yang belum selesai

***

Johan membuka pintu rumah dengan kasar lalu dengan tergesa - gesa menuju kamar mamah nya .

Tadi Megan meneleponnya karena Megan mendapati Ibunya pingsan di ruang tamu . Maka dari itu ia segera mengajak Sania pulang meskipun hujan deras .

Ia mendapati keadaan Ibunya yang terbaring lemas diatas kasur . Dan ada Megan di samping nya yang menemani .

" Mamah kenapa ? Kalo mamah sakit bilang dong mah . Jangan dipaksain . Untung ada Phira tadi . Ah mamah " ucap Johan khawatir dan langsung memeluk Ibu nya .

" Iya Nak maafin Mamah . Mamah cuma kecapekan kok " jelas Ibu nya dengan suara parau

" Mamah udah makan belum ? Kalo belum biar Johan beliin makan yah ? " Johan terlihat sangat khawatir dengan keadaan Ibunya sekarang .

AFTERTASTE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang