_____________
Douchebag #2
(Edited)
_____________
Aku memarkirkan mobilku di tempat parkir yang telah disediakan. Whizzer memang hebat, dia mempersiapkan segalanya dengan sempurna.
Aku dan Wendy keluar dari mobil dan mulai berjalan menuju mansion besar Whizzer. Kau sudah bisa mendengar suara musik yang keras dari sini. Aku dan Wendy memasuki mansion itu dan terlihat ada sedikit orang yang terlalu cepat untuk mabuk malam ini, ada yang sedang memasuki lidah mereka ke mulut masing-masing, dan sisanya sedang menari-menari dan berbincang-bincang.
Well, it's not bad. Aku menggoyangkan sedikit badanku mengikuti irama.
"This is amazing!" teriak Wendy tepat di samping telingaku dari besarnya suara speaker. Aku mengangguk dalam kesetujuan dan kami berjalan lebih jauh ketengah-tengah ruangan yang dipenuhi oleh orang-orang yang menari-nari.
Ugh, bau asap rokok sudah tercium... Aku suka! Cowok-cowok mulai melirik ke arah kami dan mengedipkan matanya dan aku dan Wendy dengan senanghati menggodanya dengan berkedip balik lalu tertawa bersama.
"Yessa! Wendy! Over here!" teriak seseorang dari belakangku dan Wendy, serentak kami berbalik dan melihat cewek-cewek cheerleader sedang minum-minum dan ada juga yang merokok.
Maggie, salah satu tim cheerleader melambaikan tangannya memberi signal dan kami berdua berjalan ke arah mereka. Sebagai tim, kami semua sangat akrab satu sama lain dan jarang ada pertengkaran. Mereka orangnya asik dan enak diajak ngomong, juga modern. Kami mulai berbincang-bincang tentang hal-hal random dan tertawa bersama-sama. Aku menikmati malam ini.
"Ugh, aku harus menggunakan kamar mandi. Be right back!" kata Wendy lalu berlari mencari kamar mandi. Aku tidak yakin dia akan menemukannya atau mungkin dia hanya ingin make out bersama cowok lain. Hahahah. Typical Wendy.
"Hey girls!" sapa suara laki-laki yang membuat aku, dan tim cheerleader lain menoleh ke asal suara itu. And voila! Team football memutuskan untuk bergabung dengan kami, salah satunya Whizzer. Itu terjadi setelah beberapa menit Wendy pergi.
"Bagaimana dengan pestanya?" tanya Whizzer padaku sambil tersenyum sopan.
"Ini luar biasa! Kau harus sering-sering membuat pesta seperti ini!" pujiku dengan semangat. Whizzer tertawa dengan manis sedangkan teman-temannya sedang asik berbicara dengan team cheerleaderku.
Tapi ada satu yang membuatku penasaran, ada seseorang yang sedari tadi tidak mengeluarkan sepatah katapun, dia si kapten football, Roland Michaels.
Aku tidak begitu dekat dengannya dan kami hampir tidak pernah bicara. Aku dan Roland selalu menghadiri kelas yang sama tapi tidak pernah bicara. Itu agak aneh, aku tau. Menurut gossip yang ada di sekolah, ia sangat terobsesi pada Wendy. Aku tidak tau itu benar apa nggak. Aku juga nggak begitu suka pada Roland, dia adalah seorang playboy yang hanya berpindah-pindah dari satu gadis ke gadis lain lalu meninggalkan mereka seperti sampah.
Sekarang, dia sedang menatap dingin ke arah sesuatu sambil menyilangkan tangannya di dada, ia terlihat sebal dan marah, sangat marah. Aku menoleh ke arah tatapannya dan tak sengaja melihat Wendy sedang terperangkap di antara lengan cowok, dan mereka sedang mempunyai sesion make out yang hot. Susah untuk mengenali cowok itu dan aku melihatnya lebih jelas.
Dia...Justin?! Kenapa Justin bisa disini? Aku pikir Justin bukan penggemar pesta dan hanya menghabiskan waktu semalamnya untuk menonton berita kekerasan di tv. Cowok aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. & Ms. Popular
Teen FictionAwalnya memang hanya sebatas rencana jahat dan eksperimen belaka, namun seiring mereka semakin bersama, cinta itu mulai tumbuh di antara mereka . . . seiring pula rahasia gelap terkuak satu per satu. Akankah mereka bisa mempertahankan cinta itu? All...