Douchebag #9 - ROLAND'S POV

34.8K 1K 23
                                    

Merry Christmas and Happy Hanukkah bagi yang merayakan! MRMSP udah dapat lebih dari 20 votes! Woot woot woot terima kasih banyak!!!!! Selama liburan janji deh update-nya cepet, kalau lagi dapat ide aja ya hehehehe.

Oh ya shoutout buat: Michelle_mochi, KhansAurellia, dan FlaMeivy

Terima kasih udah ngevotes dan setia ngebaca cerita aneh ini. MASALAH FOTO YESSA, noh DI MULTIMEDIA noh. Sekalian aku udah kasih deskripsi gambarannya hehe. Oke, selamat membaca!

______________________

Douchebag #9

(Not edited)

______________________

ROLAND'S POV

Aku mendengar ada suara dengkuran di dekat telingaku. Kurasakan nafas hangat menggelitiki telinga kiriku. Ternyata nih anak udah tidur, pikirku. Aku tertawa renyah mendengar suara tidurnya. Pikiranku sedang kacau, aku sudah bertindak berlebihan. Kenapa aku bisa memeluknya tadi? Dan rambutnya, rambutnya harum sekali. Seperti yoghurt yang pingin aku makan. Mata abu-abu indah yang terus menatapku, kenapa aku selalu salah tingkah saat melihat itu? Ah, palingan cuma perasaan aja.

Aku memutuskan untuk berjalan ke tempat tinggalku, rumah Yessa terlalu jauh dari sini. Tapi apa ini keputusan yang baik kalau bawa dia ke rumahku? Yang aku takutkan anak-anak cowok lain bakal mengganggunya atau ngiler saat melihatnya. Tak akan kubiarkan itu terjadi. Tak ada yang bisa melihat pacarku seperti makanan!

Wait, tenang Roland. Yessa itu bukan pacar aslimu! Dia hanya sebagai umpan biar kau bisa dekat sama orang yang selama ini kau cintai, Wendy. Jadi kenapa harus cemburu kalau cowok lain mau dekat sama Yessa?

Akhirnya kami sampai di tempat tujuan, rumah dimana anggota-anggota tim football SMA Collins tinggal. Aku dan anggota lainnya udah rencana nabung buat bisa beli rumah sendiri dan bisa tinggal sama-sama. Well, walaupun rumahnya gak besar banget, tapi yang penting kebersamaannya, ya nggak?

Aku membuka pintu rumah dan langsung melihat teman-temanku berserakan dimana-dimana; ada yang sedang menonton tv, makan di meja makan, kejar-kejaran (seperti anak kecil saja), dan sebagian lagi pasti sedang di kamar.

"Yo guys!" sapaku, masih menggendong Yessa yang sedang tertidur di belakang punggungku. Mereka langsung mengalihkan pandangannya ke arahku dan langsung memasang ekspresi malas.

"Roland, Roland.. Mau kau apakan cewek itu? Kau memberinya obat ya sampai pingsan seperti itu? Baru kemarin kau bersenang-senang, sekarang udah dapat yang baru lagi. Kau memang sudah gila," Jason, salah satu anggota football komplin dan mengatakan hal-hal yang nggak benar padaku. Dia menggelengkan kepalanya lalu mengalihkan pandangannya lagi ke tv. Aku melotot ke arahnya saat mendengar kata-katanya. Bisa-bisanya aja dia bilang kayak gitu, memang dia pikir aku sebegitu kejamnya mau menidurkan cewek nggak bersalah kayak gini? Hehh.

"Eh, itu bukannya si cewek hot di sekolah itu, siapa tuh, Jessa, Ressa.." Mike berkutip sambil mengunyah snack di dalam mulutnya dan menatap Yessa yang tertidur pulas. Sekarang semuanya jadi ngelihat Yessa lagi gara-gara perkataan Mike.

"Yessa." Aku mengoreksi dengan nada datar.

"Ah iya!" Mike mengangkat tangannya seakan baru mendapatkan sesuatu. Mulutnya hendak terbuka lagi tetapi buru-buru aku jalan ke kamarku sebelum mereka mengatakan hal-hal aneh lagi. Kudengar Yessa mengerang pelan dan bisa kurasakan bibir pinknya yang lembut menyentuh belakang leherku, membuat bulu kudukku berdiri. Aku membuka pintu kamar dan segera membaringkan Yessa di ranjang. Kuselimuti tubuhnya yang mungil, membuatnya sedikit bergerak ke samping. Aku tertawa kecil lalu duduk di samping tubuhnya di atas ranjang dan menatapnya untuk sesaat.

Mr. & Ms. PopularTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang