Bagian 2: Sedih, Bahagia, Canggung

260 41 9
                                    

Titipkan rinduku pada sang fajar
dan sampaikan salamku kepada
alam semesta.


  Gadis yang tengah duduk di sebuah kafe dengan pandangan yang melihat ke arah luar jendela, hanya ada suara alunan musik di panggung sana dengan iringan biola yang membuatnya begitu indah.

Pandangan nya menyapu setiap sudut kafe dan sesekali menyesap Charamel Machito kesukaan nya. Matanya menangkap sosok lelaki yang begitu asing dan sangat ia kenali, lelaki itu memasuki kafe dan duduk di sisi pojok sana, pandangan gadis itu tak lepas dari lelaki itu.

Hatinya terasa bahagia saat melihatnya, tetapi juga menimbulkan rasa sedih yang ia rasakan. Gadis itu memperhatikan lelaki itu yang sedang menyisir arah pandang nya ke setiap sudut kafe, pada akhirnya pandangan mereka bertemu dan terlihat lelaki itu terlonjak kaget karna melihat gadis itu.

Tak ada senyuman setelah 2 tahun lalu itu, baru sekarang gadis itu melihat nya lagi setelah sekian lama. Mata hanzel yang selalu menatap nya tajam dan selalu memberi kehangatan apabila ia di dekatnya, gadis itu masih sangat mengingat memori yang pernah ia buat bersama lelaki itu.

Lelaki itu kini tengah menatap dalam gadis yang masih ia sayangi, alasan yang belum ia beritahu kepada gadis itu mengapa ia melakukan hal itu saat 2 tahun lalu. Ia sangat ingin memulai nya dari awal bersama gadis yang dicintai nya, entah masih ada kesempatan untuk nya memulai atau gadis itu sudah membenci lelaki itu.

*-*-*

Sepi dan hanya ada dirinya disana, kini io di temani dengan kesepian, hanya ada bola oranye yang menemani nya.

Ia terus mendribble bola oranye itu dan melakukan tembakan berkali-kali secara terus menerus, dan beberapa kali melakukan simple lay up.

Ia menggali teknik basket nya, dengan mencoba backhand the back, atau melakukan streetball. Setelah cukup lama ia akhirnya memilih untuk berjalan ke bawa pohon rindah di ujung sana, dan menjatuhkan dirinya lalu bersandar di pohon besar itu.

Tak terasa langit sudah hampir menggelap, bulan yang perlahan muncul dari sana, hanya ditemani dengan dingin nya malam, dan hembusa angin yang berlalu. Ia melirik jam nya yang sudah menunjukan pukul 19.30 dan ia berniat untuk kembali kerumah pada saat itu.

Tak lama sesampai nya ia dirumah ia berpegi berlalu memasuki kamar nya, menjatuh kan dirinya diatas kasur tempat tidur nya kini. Ia memejam kan mata sejenak hingga pada akhirnya ia sudah tidur terlelap.

  *-*-*

Pagi yang cerah aku terbangun karena matahari yang menyelinap masuk kedalam kamar ku, aku menoleh pada jam dinding ada disebelah sana dan sudah waktunya aku berangkat menuju sekolah ku. Aku pun mengambil handuk dan memasuki kamar mandi.


Setelah berapa lama aku pun sudah memakai seragam ku, menggarahkan pandangan ku ke cermin lalu mengikat rambut ku menjadi satu, tak lupa aku memakai bando karna anak rambut ku yang menyebalkan.

Setelah siap aku segera menuruni beberapa anak tangga menuju ruang makan, disana terlihat sosok wanita yang sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi anak mamah" sapa nya dengan senyuman

"Juga" balasku sangat singkat

"Yaudah yu kita sarapan" ucap nya dengan tatapan sedikit sendu yang ia tutupi

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang