005|| BAB 3

643 59 31
                                    

In my dreams you're with me, we'll be everything I want us to be

-Imagination,
Shawn Mendes-

[.]

Ann meluruskan kaki dan menyandarkan punggungnya ke dinding. Ia mengambil ponsel dan membuka seluruh aplikasi berbasis teks yang ia punya.

Ann mendengus keras. Nasib jomblo ya begini, nggak ada satu pun pesan masuk yang mengubah mood-nya. Kalau pun ada, tanpa harus melihat Ann yakin bila isinya hanya broadcast tak jelas.

Padahal dulu ketika masih pacaran dan berhubungan baik dengan Genta, dirinya tak bisa jauh dari ponsel walau hanya sebentar.

Di samping Ann, ada Abelle. Gadis berambut hitam legam yang panjangnya sepunggung. Kalau dilihat dari belakang Abel-itu nama panggilannya-terlihat seperti mbak-mbak kunti.

Tapi lebih menakutkan kalau nama Ann dan Abelle dijadiin satu. Boneka lucu yang terkenal pada masanya akan terlintas di pikiran siapapun yang mendengar.

"Bel, Bel, gue pinjem hape lo, dong." Ann memasang senyum lebar khas mbak-mbak sales pasta gigi.

"Buat?"

"BC. Ya, ya, ya? Nanti gantian deh," Ann bernegosiasi.

"Beneran ya?" tanya Abel memastikan, tapi ia juga memberikan ponselnya.

"Iye. Dijamin deh, nanti yang nge-invite banyak." Ann menerima ponsel dengan lambang apel bekas dengan wajah bahagia.

Ia pun membuka aplikasi berlogo dominan hitam dengan bintik-bintik putih-aplikasi BBM kalau kalian bingung-kemudian menyentuh layar yang bertuliskan kirim pesan siaran.

Ann menulis beberapa kalimat promosi tentang dirinya sebelum akhirnya ia kirim ke semua kontak Abel.

"Nih, makasih ya," ucap Ann, sambil mengembalikan ponsel Abel. Gadis di sampingnya manggut-manggut.

Lalu, ia mengecek pemberitahuan BBM-nya. Setidaknya ada sekitar dua belas undangan yang masuk detik itu. Tapi, Ann rasa dua belas undangan itu sedikit karena tidak ada satu nama spesial di sana.

Sambil menunggu pelatih tarinya kembali, Ann mengirim pesan singkat untuk Genta.

Andini: Genta ganteng 😄😄😄

Genta Januar: Iya gue tau. Langsung ke inti aja ngomongnya-_-

Andini: Nggak bisa diajak basa-basi ya kamu:))

Genta Januar: Aku nggak mau baper sama kamu Chessa:))

Andini: Cowok kok baperan:3

Andini: Bcin gue dong-,-

Genta Januar: Males.

Andini: Halah.

Andini: Gue mau cari cogan.

Di sebrang sana, Genta tau siapa cogan yang Ann maksud. Sebenarnya Ann sedang memberikan Kalva kode lewat broadcast yang masuk di ponselnya.

Hanya saja, Kalva tidak sepeka Genta. Kalva lebih sayang pada gamenya daripada Ann. Lagipula, belum tentu juga Kalva mengenal Ann.

Genta Januar: Lo dah mupon dari gue tong? 😳

Andini: Harapan lu apa mas?:3

Sepai [10/10 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang