Part 24

16 1 0
                                    

Tahan dikit lagi Bro~ udah mau tamat! GO GO! \^A^/

"ya.., aku harus menyelamatkan keduanya. Lyua, kakak tunggu Yuen. Semoga saja aku belum terlambat" gumam Yuen.

Dan akhirnya hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Yuen berdiri didepan gerombongan pasukan yang siap untuk menyerang, Yuen berharap tidak ada satu pun dari pihaknya yang menghianati nanti. Yuen memberikan aba-aba untuk memulai perjalanan, perjalanan ini memakan sehari untuk bisa sampai ketujuan.

"yang akan masuk kedalam istana untuk menyelamatkan Lyua adalah aku, dewan perapian, Denkorf, dan beberapa pasukan dukungan, sedangkan sisanya akan mengamankan segala lokasi agar kami bisa masuk menyelamatkan mereka. Lalu.." Yuen menjelaskan keseluruhan rencananya.

"berhati-hatilah, ada banyak pohon didepa- tunggu! Itu hutan?" Denkorf berpalling dan meminta penjelasan "sejak kapan ada hutan ditengah padang rumput"

"musuh sudah menduga keberadaan kita" kata kapten pasukan "apa rencana diganti?"

"tidak" dewan perapian menegaskan

"kalaupun kita bisa mengganti rencana, takkan sebagus rencana awal. Kita akan tetap jalan, tapi aku yakin dalam hutan ini akan ada banyak jebakan kalian berhati-hatilah" Yuen berkata pada seluruh orang yang berada ditempat itu.

Setelah memberi aba-aba, pasukan Yuen melaju duluan sedangkan pasukan pembantu ada dibelakang menyusul pasukan Yuen. Setelah mencapai titik maksimal dalam sehari akhirnya mereka istirahat, kedua kelompok terpisah dan jaraknya cukup jauh.

"bagaimana? Kalian masih bisa berjalan?" Yuen bertanya.

"mungkin bisa, tapi kita tak akan bisa bertahan jika berjalan lagi. Kau ingin kita beristirahat di tengah hutan?" Denkorf berseru.

"kita hampir melewati hutan, dan sekarang kita ada didalam gua"

"jadi?"

"tidak" Yuen melihat keluar gua "hm.., aku ingin mencari makanan"

"pergilah" dewan perapian berkata sambil mengarahkan tangannya kebatang-batang pohon untuk dibakar, dan sekejap api pun menyala dari batang-batang itu.

"bawakan kita ikan" kata Denkorf, ia berpikir sejenak "baiklah, aku ikut"

Setelah mereka berdua sampai disungai, keduanya mencoba untuk menangkap ikan dengan tangan.

"Aha" Denkorf dapat ide, ia mengeluarkan tombaknya

"hei! Itu curang, kau tidak berencana untuk menyetrum semua ikan disini kan?"

"mm.., mungkin? Oh ayolah kita sendiri sedang di air kalau kusetrum ikannya maka kita akan kena setrum juga"

Yuen cekikikan "kalau begitu tombakmu itu akan kau apakan?"

Denkorf mengarahkan tombaknya pada sekawanan ikan dekat Yuen, tak lama ia menusukkan banyak ikan pada tombaknya.

"kalau aku tidak ikut, berapa banyak ikan yang akan kau bawa pulang?" Denkorf melangkah keluar sungai "ayo kita harus segera pulang kembali ke gua"

"ya, terserah saja" Yuen sebal, ia hanya menadapt 3 ikan dalam genggamannya sedangkan ikan ditombak Denkorf ada..10?.

Sesampai mereka digua, semua memakan ikan hasil tangkapan Yuen dan Denkorf setelah itu mereka pun istirahat. Esok paginya mereka memulai kembali perjalanan, tak seperti dugaan mereka hutan ini tidak berbahaya hanya ada beberapa lembah, jembatan rubuh, dan hewan buas.

"aku tidak yakin, kenapa mereka buat hutan yang isinya sama sekali tidak ada jebakan?" Yuen bertanya.

"aneh, aku yakin mereka pasti membuat jebakan setelah kita sampai di istana" Denkorf berkata dibelakang Yuen.

UtopiasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang