Part 11

16 1 0
                                    

TERIMAKASIH TELAH MENUNGGU KELANJUTAN CERITA INI, SILAHKAN MEMBACA


Netrine memukul pelan ke bahunya.

"kau bahkan tidak memberi kabar setelah pergi karena perjalanan panjang itu!"

"tidak adil?, kurasa ini adil. Aku juga tidak mendapat kabar darimu yang terus berada dalam bahaya. Kenapa tidak minta tolong!?"

"aku sudah mencoba.., dimana kita?"

"oh!, aku mencari celah untuk pergi dari sana. Setidaknya kita sudah jauh dari mereka"

"tapi Mindow dan Cruai masih di pasar itu! Mereka akan tertangkap!" Netrine mulai meninggikan suaranya. "ayo kembali dan selamatkan mereka!"

Lucas hanya terdiam dengan ekspresinya yang datar Netrine tidak bisa menyimpulkan apa isi hatinya. Setelah menempatkan Netrine ditanah yang lembut penuh dengan bunga dan rumput segar Lucas langsung pergi dan masuk kembali kedalam portal.

"..., lalu bagaimana denganku?"

Netrine terduduk diam dan berpikir pelan. Ia mengacaukan pikiran rumitnya dan mulai bergerak untuk mencari tempat yang lebih baik daripada ditengah-tengah padang rumput. Suasana yang tenang dan segar membuat pikirannya terbuka dan positif. Setelah berjalan cukup jauh ia menemukan sebuah gedung kecil yang hanya berukuran sebuah kamar tidur seorang gadis, mungkin saja itu adalah sebuah gudang. Ia membuka pintu dengan perlahan, dan memang benar setelah ia selidiki tempat ini tidak ada yang tinggal juga tidak ada hewan disini, dunia khayalan?.

"ini sebuah perpustakaan??" tanya Netrine senang setelah melihat banyak buku berderet dilemari besar dan banyak lagi.

Setelah selesai membawa dan membaca buku yang Netrine temukan, ia berjalan-jalan ditepi sungai menikmati pemandangan. Dan yang setelah ia selidiki lagi tempat ini selalu terang, tidak ada malam dan hanya ada siang. Ia duduk dibawah pohon besar yang sedang berbunga dan mulai membuka buku yang ia bawa.

Tiba-tiba saja sebilah pedang panjang mengarah kelehernya.

"jangan bergerak, kami tidak akan menyakitimu kalau kau tidak pergi kemana-mana, gadis sepertimu seharusnya akan menuruti kata-kata orangtuanya bukan? Menjadi gadis manis yang penurut akan jauh lebih baik daripada gadis licik"

Netrine menebaskan api kearah pedang itu, berdiri dan berlari pergi. "sayangnya gadis manis itu tidak sedang kau tangani, dan juga bukan gadis licik. Aku gadis yang kuat! Tangani aku jika kau bisa!"

"dasar tupai brengsek!"

Laki-laki bertubuh besar itu memanggil beberapa anak buahnya untuk mengejar Netrine, mereka cukup telat karena Netrine sudah melesat dengan cepat didepan.

Disisi lain, Lucas baru saja membawa kedua teman Netrine datang ketempat yang indah itu, namun ia tak melihat keberadaan Netrine. Dan dengan segera Mindow menepuk lengan Lucas.

"kenapa tidak jaga dia?!, dasar!" menguatkan suaranya. "lihat apa yang terjadi sekarang!"

"tenanglah dia aka-"

"i-itu! Laki-laki yang kau temui tadi kan?" tanya Cruai dengan cepat

"uh-oh, Netrine dalam bahaya!, Cruai jaga Mindow dalam gedung kecil itu. Gunakan kekuatanmu kapan pun bahaya datang, mengerti?"

"oke!, pergi dan bawa Netrine kembali!"

"pasti!"

Lucas segera pergi dan meinggal kan dua gadis itu disana, mereka semua bergerak termasuk Netrine. Ia sedang berjalan pelan dan kemudian terududuk karena capai berlari. Ia berada ditengah kerumunan pohon-pohon tinggi yang berjejeran disekitarnya, karena lelah ia berdiri dan berjalan sedikit-sedikit untuk mencari tempat persembunyiannya.

UtopiasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang