Part 6

30 4 1
                                    


Netrine melangkah cepat menuju hotel yang ia tinggali. Ketika sampai di perbelokan ia baru saja ingin berbelok dan berjalan beberapa langkah lagi untuk memasuki hotelnya. Sesuatu menghentikannya begitu ia memberi langkah pertama di perbelokan. Banyak orang berbaju hitam sedang menahan penjaga hotel itu, mereka semua tertutup dan tak ada yang bisa mengatakan identitas mereka selain tinggi badan mereka.

Netrine berhenti melangkah dan berbalik bersembunyi di perbelokan, melihat apa yang akan terjadi pada hotelnya. Ia menunggu dan menunggu, tak lama kemudian muncul lebih banyak oranglagi dari hotel membawa temannya. Cruai, Sereine, Prensalt, dan Cris. Setelah itu tidak ada lagi orang tersisa dibelakang, mereka memaksa teman-temannya masuk ke sebuah van. Mobil besar itu membawa segerombolan orang pergi dari tempat kejadian. Setelah melihat situasi, Netrine sudah mengira akan baik-baik saja jika memasuki hotel itu sekarang. Netrine berlari seperti mengejar angin, memasuki hotel dan memdaki tangga.Sampailah Netrine di depan kamarnya, ia membuka kamarnya perlahan. Tidak ada orang disana, ia mengecek semua kamar yang ada di lantai itu memastikan Verrelion baik-baik saja.

Netrine merasa ada yang janggal dengan lemari dikamar Prensalt. Dia mengecek lemari itu dengan membukanya perlahan.

"jangan bunuh aku! Kumohon!" Verrelion berteriak memohon.

"hei, jangan takut ini aku" memegang bahu Verrelion.

"? Netrine!!" memeluk Netrine dengan erat dan mulai menangis ketakutan.

"kau baik-baik saja?"

"ya, bagaimana dengan mereka?"

"dibawa, tenanglah. Kita akan menyelamatkannya"

"aku takut ketika ada orang berteriak dari luar dengan kata-katanya yang kasar, aku langsung bersembunyi didalam lemari ini. Untunglah mereka tidak mengeceknya"

".." melepaskan pelukan dan menatap Verrelion untuk kejelasan cerita.

"mereka datang setelah kami kembali dari toko untuk berbelanja, mereka kejam. Mereka lukai Cris dan Cruai!"

"tidak apa kau bisa membalasnya nanti. Apa mereka tidak menggunakan kekuatan mereka"

"tidak mungkin pada manusia asli!, tapi benar juga. Cruai sempat melakukannya tapi gagal begitu juga dengan Prensalt. Ini sebabnya bermula dari kepala sekolah dan sekretaris sialannya itu!!!" geramnya.

Tiba-tiba terdengar suara pecahan kaca dari sebelah kamar. Ada seseorang!. Netrine bergegas berdiri dan mengeluarkan pedangnya. Berjalan perlahan dekat pintu. Tak lama mereka berdua mendengarkan suara kaki melangkah dengan pelan dan berat, pastinya orang-orang dari yang tadi. Ketika sudah sangat dekat dengan telinganya, Netrine keluar dan mengarahkan pedangnya pada orang itu.

"Aaa!" mengeluarkan sihir kemana-mana. Verrelion sangat ketakutan.

"bertahanlah Verrelion!"

Setelah menyelesaikan yang diluar Netrine kembali kekamar untuk menghabisi semua orang jahat disana. Mereka bernapas dengan berat, Verrelion terlihat sangat kelelahan keringatnya bercucuran kebawah wajahnya dan menetes deras. Netrine mengangkat Verrelion dengan tenaganya yang tersisa, berlari pergi meninggalkan hotel dengan cepat.

Didepan hotel ada banyak sekali mobil berderet tak rapi. Netrine heran, mobil itu sangat berkelas untuk para penjahat. Siapa yang didalamnya? Pemimpin mereka kah?. Kepala sekolah beserta sekretarisnya dan disertai pengikutnya bermunculan dari balik pintu mobil-mobil itu. Dan terdengar juga suara tembakan senjata yang membuat Verrelion semakin ketakutan, Netrine akhirnya capai dan menaruh kaki Verrelion dilantai.

"kepala sekolah!! Kamu!!!!" Verrelion tampak berapi-api

"ho.., sudah menduganya kah?" tersenyum licik. "buruknya.., jangan khawatir mereka masih hidup kok"

UtopiasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang