Part 15

14 1 0
                                    

Hai hai, udah jauh yah? ikutin deh ceritanya~ Silahkan membaca.

"kita teman?" tanyanya penuh harap, matanya sedikit berbinar

"tentu saja, kenapa tidak?!" mereka berdua memasuki ruangan dengan gembira.

Lalu Aetrus meninggalkan Netrine ditengah ruangan utama, awalnya ia merasa gugup dan ketakutan. Tapi karena ia tau, ia akan bertemu dengan ayahnya sendiri maka tidak perlu ketakutan. Tanpa melihat laki-laki bertubuh besar dan terlihat sangat berwibawa, itukah ayahnya?. Netrine mengamatinya dari setiap sudut, karena tidak memakai baju terlihatlah badannya yang besar, kekar, dan.. keren. Ia memakai kain yang cukup tebal untuk menutupi bawahnya, ia memakai sandal seperti diperadaban yunani kuno. Berjenggot putih yang panjang dan lebat, mahkota yang bersinar kemana-mana. Rambutnya berwarna perak. Dan ia sedang membaca buku, buku yang tebal dan besar. Tingginya berapa meter? Mungkin 6. Pikir Netrine.

"siapa disana?" suaranya yang rendah berdengung seisi ruangan.

"mm.., ayah?" tanya Netrine lembut dan hati-hati.

Ayahnya, Zuren Fructher. Ia menoleh dengan cepat, sampai-sampai ia melototi Netrine. Ia sangat kaget, ia tak bisa menyimpan perasaan kagetnya.

"Yuen.." panggilnya "Yuen!!" Zuren dengan cepat menghampiri Netrine ataupun Yuen dan memeluknya dengan erat. "ayah rindu padamu" kacamatanya hampir jatuh dan Netrine melekatkannya kembali.

"ayah, tolong ceritakan padaku. Semuanya, aku akan mendengar. Dan.., apa nama asliku Yuen?"

"tentu saja!, ya!. Akan kuceritakan sayang, sebelum itu. Aku bertanya-tanya apa yang membuatmu kemari sayang?" suaranya menaik sedikit dan lebih lembut, terdengar ramah.

"tentu saja aku dapat masalah, ayah tau? Masalah!" kata Netrine manja, karena sebelumnya ia belum pernah bertemu dengan ayahnya. Baik yang dibumi maupun disini.

"masalah?, aku yakin itu masalah besar. Masalah apa itu?"

"ya, masalah besar. Bumi akan dibelah dua oleh seseorang yang menggunakan kekuatan dari dunia alam gaib, mereka membuat tentara abadi. Hebatnya lagi, Eutopi sudah hancur berantakan oleh mereka hanya dalam waktu kurang dari setengah hari. Padahal Eutopi itu sangat besar"

"kenapa mereka tidak mengatakan ini sebelumnya padaku?, au harus memberitau yang lain tentang ini. Tetaplah disini Yuen ku sayang, akan kucari beberapa informasi dan segera membantumu"

"pasti?"

"pasti!" Zuren bangkit berdiri dan segera berderap pergi.

Yuen, keluar ruangan untuk mencari Aetrus tapi ia tak disana. Ia malah bertemu gadis cantik yang sangat anggun.

"um.., permisi" kata Yuen.

Gadis itu menoleh, ia menutup payung pelangi bercahayanya itu. "ada apa? Bisa kubantu?" tanyanya ramah.

"apa kau mengenal seorang laki-laki bernama Aetrus?"

"tentu saja! Dia kakak ku!, kenapa mencarinya?" masih dengan nada yang ramah.

"aku-aku perlu berbicara dengannya. Oh.., tunggu. Kau.. Catrish?"

"benar, darimana kau tau?"

"aku mendengarnya dari Aetrus, dia orangnya baik"

"ya, tentu. Dia sangaat baik pada kami semua, oh ya. Dia sedang berada disungai sedang memancing ikan untuk makan malam. Sementara dia tidak boleh diganggu, kalau bisa aku akan menjawab pertanyaanmu, apa itu?"

UtopiasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang