33. Another Lies

19.6K 1.5K 115
                                    

hai! rpnya gita udah ada lho! bisa add line & follow ig: brigitamarsha

group line marijuana- juga masih opmem. yang mau ikut bisa add line: veronicamirna atau evanoioi69 atau jessieptr chat salah satu dari mereka ya kalo mau join. see you!

****

Kendra, Putra, dan Adam sedang berkumpul di warung kopi yang berada di dekat sekolahnya. Pilihan makan siang mereka kali ini adalah ketoprak abang-abang yang tadi kebetulan sedang lewat, dengan minum teh botol dingin dari warung tersebut. Di warung kopi tapi kok minumnya teh botol, ya?

"Sedaaap," ucap Putra sambil makan ketoprak dengan lahap. Sementara Kendra dan Adam makan ketoprak dengan kusyuk dan hikmat. Tidak ingin diganggu dan tidak mengeluarkan suara apapun.

Selang beberapa menit kemudian, mereka bertiga berhasil menghabiskan ketoprak dengan licin. Kendra langsung menenggak teh botol tersebut sampai habis. Di udara yang terik ini memang paling pas minum teh dingin.

Mata Kendra tiba-tiba melebar begitu mengingat perjanjiannya dengan Maya. Cowok itu langsung mengambil tisu untuk mengusap bibirnya yang belepotan, serta mengeluarkan dompet untuk membayar.

"Buru-buru amat, Ken?" suara Adam menginterupsi Kendra. Kendra langsung menatap kedua temannya yang tampak bingung melihat tingkah Kendra.

"Iya gue buru-buru. Harus ke toko donat, nih."

"Bah. Ngapain?" tanya Putra seraya menyeruput teh botol dari sedotan.

Kendra berdiri dari kursi kayu panjang yang ia duduki seraya mencebik. "Bantuin mbak-mbaknya bikin donat," Putra dan Adam melongo, "ya beli donat, lah!"

Putra dan Adam serempak memutar bola matanya. Kendra mengeluarkan uang lima ribu untuk membayar teh botol. "Gue titip nih duit buat bayar teh botol. Awas lu ambil, ye."

"Siap, bos," ucap Adam lalu menyambar uang lima ribuan itu.

"Ya udah, gue pergi dulu, ya."

"Hati-hati Ken. Awas jatoh nyium aspal."

"Awas diculik wewegombel."

"Anjing," umpat Kendra sambil bergidik ngeri mendengar nama hantu yang mitosnya suka menculik anak-anak. Adam dan Putra justru cekikikan membayangkan Kendra diculik wewegombel.

"Udah ah, gua cabut." Kendra menyambar kunci motornya yang tergeletak di atas meja. Cowok itu baru saja keluar dari warung tersebut, dan menatap jalan raya yang dilewati oleh banyak kendaraan, namun matanya menangkap Tya yang sedang celingukan melihat mobil-mobil itu berlalu-lalang. Tampaknya cewek itu ingin menyeberangi jalan.

"Tya!" Tya menoleh ke arah Kendra dengan wajah lucunya. Seketika ia tersenyum riang dan melambaikan tangannya ke arah Kendra.

Tanpa melihat sekelilingnya lagi, Tya langsung berlari, berniat ingin menyeberang jalanan untuk menghampiri Kendra. Namun cewek itu tak melihat ada sebuah mobil melaju kencang dari arah kanannya. Mata Kendra terbelalak melihat mobil yang sedang melaju kencang itu di saat bersamaan Tya sedang menyebrang.

"Tya awas!" Kendra langsung berlari menghampiri gadis itu. Namun langkahnya terhenti begitu terlambat. Mobil itu berhasil menabrak Tya.

Kendra tak dapat berpikir jernih, cowok itu langsung menghampiri Tya yang sudah terkulai tak sadarkan diri di aspal. Orang-orang di sekitar yang melihat kejadian itu juga ikut menghampiri Tya. Dan brengseknya, mobil yang menabrak Tya langsung pergi tanpa ingin bertanggung jawab.

--

Alana sedang senyum-senyum sendiri di apartemennya sambil berjalan bolak-balik. Menunggu Jona sedari tadi sambil jantungnya berdegup kencang. Maya yang kepalanya sedang dibaluti handuk karena sehabis mandi pun menyatukan alisnya melihat tingkah anaknya yang sepertinya sedang kurang waras.

The Senior Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang